Sabtu, 23 Maret 2013

Pandangan Hidup Sistem_Vivih Rahmawati_Tugas1_PMI6

Pandangan Hidup Sistem

Pandangan sistem melihat dunia dalam pengertian hubungan dan integrasi. Sistem merupakan keseluruhan yang terintegrasi yang sifat-sifatnya tidak dapat direduksi menjadi sifat-sifat unit yang lebih kecil. Pendekatan sistem tidak memusatkan pada balok-balok bangunan dasar atau zat-zat dasar melainkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip organisasi dasar. Misalnya setiap organisme seperti hewan, tumbuhan, dan manusia semuanya saling berhubungan dan ketergantungan berarti sebuah sistem yang hidup. Karena Semua sistem alam merupakan keseluruhan yang struktur-struktur khususnya muncul dari interaksi dan saling ketergantungan bagian-bagiannya. Aktivitas sistem ini melibatkan suatu proses yang dikenal dengan proses transaksi-interaksi seketika dan ketergantungan satu sama lain antar komponen majemuk. Sifat-sifat sistemik menjadi rusak pada waktu suatu sistem dipotong-potong, baik secara fisik maupun secara teoritis menjadi elemen-elemen yang terpisah.
Munculnya pola-pola organik secara fundamental berbeda dengan penyusunan balok-balok bangunan secara berurutan, atau pembuatan produk mesin, di dalam langkah-langkah yang telah terprogram secara tepat. Namun, kerja-kerja ini juga terjadi di dalam sistem-sistem hidup. Meskipun merupakan alam sekunder dan bersifat lebih khusus, kerja-kerja yang menyerupai mesin ini terjadi di seluruh dunia. Dalam hal ini memeriksa perbedaan esensial antara suatu organisme hidup dengan sebuah mesin merupakan sesuatu yang sangat berguna.
Perbedaan Antara Organisme Hidup dengan Mesin
No
Organisme Hidup
Mesin
1.
Tumbuh
Dibangun
2.
Berorientasi pada proses
Aktivitas ditentukan pada strukturnya
3.
Menunjukkan suatu tingkat keluwesan dan plastisitas internal yang tinggi
Dibangun dengan cara merubah bagian yang didefinisikan secara jelas dengan cara yang tepat dan telah ditetapkan sebelumnya
4.
Dituntun oleh pola-pola arus informasi yang berputar yang di kenal dengan putaran umpan balik
Berfungsi sesuai dengan rantai hubungan sebab akibat yang linier
5.
Sistem terbuka yang secara terus menerus bekerja jauh dari equilibrium dengan mempertahankan pertukaran energi dan materi secara terus menerus dengan lingkungan agar tetap hidup
Bekerja menurut hukum termodinamika kedua, dari tatanan menuju kekacauan hingga mencapai kondisi equilibrium dimana semua proses gerak, pertukaran panas menjadi terhenti sama sekali

Suatu organisme hidup adalah sebuah sistem yang mengatur dirinya sendiri, yang tatanannya di dalam struktur dan fungsi tidak dapat dipaksakan oleh lingkungan melainkan ditetapkan sendiri oleh sistem. Sistem yang mengatur memperlihatkan suatu tingkat otonomi tertentu. Selama suatu sistem itu bersifat otonom dari lingkungannya sistem tersebut bebas, dan selama dia masih tergantung pada lingkungannya melalui interaksi yang terus meneru. Aktivitasnya akan dibentuk oleh pengaruh lingkungan.
Kemampuan utuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah merupakan suatu ciri khas organisme hidup dan sistem sosial yang sangat esensial. Organisme yang lebih tinggi biasanya mempunyai kemampuan tiga penyesuaian diri yang bekerja secara beruntun di dalam perubahan lingkungan yang lama, yaitu:
1.      Perubahan Adaptif, yaitu bagian dari fenomena stress, yang terdiri atas penekanan satu atau beberapa variabel organisme kearah nilai-nilai ekstremnya. Sehingga keseluruhan akan menjadi kaku dan menjadi tidak mampu menyesuaikan diri. Karena semua variabel di dalam sistem saling berkaitan dan hilangnya fleksibilitas akan menyebar keseluruh sistem.
2.      Perubahan Somatis, yaitu perubahan diri dengan musim, pembentukan kebiasaan, dan kecanduan yang merupakan kasus khusus di dalam proses ini. Dengan menggunakan mekanisme sengalannya untuk menyesuaikan diri dengan kedaruratan lainnya yang justru mematikan. Melalui proses somatis organisme dapat memperoleh kembali sebagian dari fleksibilitasnya dengan menggantikan perubahan yang lebih dalam dan lebih tahan lama dengan perubahan yang lebih dangkal dan dapat berbalik.
3.      Perubahan genotipis, yaitu perubahan yang sama sekali berbeda dengan perubahan somatis. Penyesuaian diri spesies di dalam proses evolusi. Perubahan yang diakibatkan oleh mutasi. Melalui perubahan genotipis ini suatu spesies menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara mengalihkan rentang sebagian dari variabel-variabelnya yang mengakibatkan paling ekonomis.
Dari ketiga modus penyesuaian diri tersebut ditandai dengan meningkatnya fleksibilitas dan menurunnya kemungkinan berbalik.
            Dari sudut pandang evolusi orang yang mudah memahami mengapa sistem yang bertingkat, atau multitingkat sangat meluas di alam raya, sistem-sistem itu berevolusi dengan lebih cepat dan mempunyai kesempatan bertahan yang lebih baik daripada sistem yang bertingkat, karena dalam kasus-kasus gangguan serius sistem itu dapat mengurai menjadi berbagai macam subsistem tanpa mengalami hancur sama sekali. Evolusi adalah suatu petualangan terbuka dan tengah berlangsung secara terus menerus menciptakan tujuannya sendiri didalam suatu proses yang keluaran terincinya secara inheren tak dapat diramalkan.
Terdapat sejumlah perbedaan fundamental antara teori sistem baru tentang evolusi dengan teori neo-Darwin klasik. Teori klasik melihat evolusi sebagai gerak menuju suatu kondisi equilibrium, dengan organisme yang menyesuaikan diri dengan lingkungan secara sempurna. Menurut pandangan sistem evolusi bekerja jauh dari equilibrium dan terlepas melalui suatu hubungan timbal balik antara adaptasi dengan kreasi. Teori sistem memperhitungkan bahwa lingkungan itu sendiri merupakan sebuah sistem hidup yang mampu melakukan adaptasi dan evolusi.
Coghill membedakan tiga pola organisasi esensial dan saling terkait didalam organisme hidup yaotu struktur, fungsi, dan mentasi. Dia melihat struktur sebagai organisasi dalam dimensi ruang, fungsi sebagai organisasi dalam dimensi waktu, dan mentai sebagai suatu jenis organisasi yang terkait erat dengan struktur dan fungsi pada tingkat-tingkat kompleksitas rendah tapi melampaui ruang dan waktu pada tingkat kompleksitas yang lebih tinggi.
Organ mentasi neural otak dan sistem sarafnya merupakan suatu sistem hidup yang komplek, multitingkat, dan multidimensional yang aspeknya tetap sangat misterius. Otak manusia merupakan suatu sistem hidup par exellence, setelah tahun pertama pertumbuhannya tidak ada neuron baru yang dihasilkan, namun perubahan plastis akan tetap berlangsung sepanjang hidupnya. Pada saat lingkungan berubah, otak membentuk dirinya sebagai tanggapan terhadap perubahan, dan setiap kali otak itu terluka, sistem tersebut membuat penyesuaian diri secara cepat. Fungsi utama neuron adalah untuk saling berkomunikasi dengan cara menerima dan memancarkan impuls-impuls listrik dan kimiawi.
Setiap sistem saraf manusia dan binatang yang lebih tinggi merupakan sistem yang sangat kompleks dan menunjukkan adanya keankeragaman yang fenomena yang sedemikian kaya sehingga setiap upaya untuk memahami cara kerjanya melalui pendekatan reduksionistik murni akan sia-sia belaka. Evolusi manusia bergerak maju melalui suatu hubungan timbal balik antara dunia batin dengan dunia lahir, individu dengan masyarakat, dan alam dengan kebudayaan. Semua alam benda merupakan sistem hidup dalam interaksi timbal balik yang memperlihatkan adanya pola-pola tata diri yang sama.


Diresume oleh:
Vivih Rahmawati
1110054000006



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini