Selasa, 19 Maret 2013

Pandangan Hidup Sistem_Nurul Vivi_tugas ke-1

Pandangan Hidup Sistem
Suatu biologi memandang suatu organisme sebagai suatu sistem hidup dan bukannya sebagai suatu mesin. Pandangan sistem melihat dunia dalam pengertian hubungan dan integritas. Sistem adalah keseluruhan yang terintegrasi yang sifat-sifatnya tidak dapat direduksi menjadi sifat-sifat unik yang kecil. Pendekatan sistem tidak memusatkan pada balok-balok bangunan dasar atau zat-zat dasar melainkan lebih menekankan pada prinsip-prinsip organisasi dasar. Contoh-contoh sistem semacam ini terdapat di alam raya. Setiap organisme dari bakteri yang paling kecil, bermacam-macam tumbuh-tumbuhan dan binatang, hingga manusia merupakan suatu keseluruhan yang terintegrasi dan dengan demikian berarti sebuah sistem yang hidup. Sel-sel itu merupakan sistem yang hidup, dan begitu pula berbagai jaringan dan organ tubuh; otak manusia merupakan satu contoh sistem hidup yang paling kompleks. Namun, sistem itu tidak terbatas pada organisme individual dan bagian-bagiannya. Aspek-aspek kesluruhan yang sama juga ditunjukkan oleh sistem-sistem sosial semacam komunitas semut, sarang lebah, atau keluarga manusia dan juga ditunjukkan oleh ekosistem yang terdiri atas berbagai organisme dan benda mati dalam suatu interaksi timbal-balik.

Semua sistem alami ini merupakan keseluruhan yang struktur-struktur khususnya muncul dari interaksi dan saling ketergantungan bagian-bagiannya. Aktivitas sistem ini melibatkan suatu proses yang dikenal dengan transaksi interaksi seketika dan ketergantungan satu sama lain antar komponen-komponen majemuk. Sifat-sifat sistemik menjadi rusak pada waktu suatu sistem di potong-potong, baik secara fisik maupun secara teoretis, menjadi eleman-elemen yang trepisah.
Fisika baru menekankan pada masalah hubungan dan bukannya pada entitas-entitas yang terpisah dan , seperti halnya pandangan sistem, melihat hubungan-hubungan ini sebagai sesuatu yang secara inheren bersifat dinamis. Berpikir sistem adalah berpikir proses; bentuk dikaitkan dengan proses, interrelasi dengan interaksi, dan pertentangan-pertentangan disatukan melalui osilasi.
Perbedaan nyata mesin dengan organisme adalah bahwa mesin itu dibangun, sedangkan organisme itu tumbuh. Perbedaan fundamental itu berarti bahwa pemahaman tentang organisme harus berorientasi pada proses. Mesin itu dibangun dengan cara merakit jumlah bagian-bagian yang telah didefinisikan secara jelas dengan suatu cara yang tepat dan telah ditetapkan sebelumnya. Sebaliknya, oganisme menunjukkan suatu tingkat keluwesan dan plastisitas internal yang tinggi. Sebagaimana telah ditunjukkan oleh Weiss, perilaku bagian-bagian individual itu sebenarnya dapat menjadi sedemikian unik dan tidak beraturan sehingga tidak ada tanda-tanda relevansi dengan tatanan  sistem secara keseluruhan. Tatanan ini dapat dicapai dengan cara menyelaraskan aktivitas-aktivitas yang tidak menghalangi bagian-bagian itu secara ketat tetapi memberikan ruang bagi variasi dan keluwesan inilah yang memungkinkan organisme hidup menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi baru.
Mesin ini berfungsi sesuai dengan rantai hubungan sebab-akibat  yang linier, dan ketika mesin itu rusak, maka biasanya terdapat satu penyebab tunggal yang dapat diidentifikasikan sebagai penyebab kerusakan tersebut. Sebaliknya, kerja organisme dituntut oleh pola-pola arus informasi yang berputar yang dikenal dengan putaran umpan-balik.
Suatu organisme hidup adalah sebuah sistem yang mengatur dirinya sendiri, yang berarti bahwa tatanannya didalam struktur dan fungsi tidak dapat dipaksakan oleh lingkungan melainkan ditetapkan sendiri oleh sistem tersebut. Sistem yang mengatur sendiri itu memperlihatkan suatu tingkat otonomi tertentu. Sistem hidup tidak berpisah dari lingkungan; sebaliknya sistem tersebut berinteraksi dengannya secara terus-menerus, tetapi interaksi ini tidak menentukan organisasinya. Kedua fenomena dinamis penting dari tata diri tersebut adalah pembaruan diri kemampuan sistem hidup untuk terus-menerus memperbaharui dan mendaur ulang komponen-komponennya sewaktu mempertahankan integritas struktur keseluruhannya dan pengunggulan diri kemampuan sistem hidup untuk mencapai secara kreatif diluar batas-batas fisik dan mental di dalam proses-proses pengetahuan, pengembangan, dan evolusi.
Nurul Vivi Aryanti P
PMI-6
EKOMAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini