Jumat, 22 Maret 2013

sisi gelap pertumbuhan_fikri dzulkarnain_tgs ke 1_pmi 6


Sisi Gelap Pertumbuhan
            Pertumbuhan teknologi yang berlebihan telah menciptakan suatu lingkungan di mana kehidupan menjadi tidak sehat baik secara fisik maupun secara mental. Udara yang tercemar, suara yang mengganggu, kemacetan lalu lintas, bahan pencemar kimia, bahaya radiasi, dan banyak sumber stres fisik dan psikologis telah menjadi bagian kehidupan sebagian besar dari kita sehari-hari. Bahaya kesehatan yang multisegi bukan hanya akibat samping kemajuan teknologi yang bersifat insidental; bahaya itu merupakan ciri integrasi sistem ekonomi yang tergoda oleh pertumbuhan dan perluasan, yang terus-menerus meningkatkan teknologi tingginya dalam rangka meningkatkan produktivitas.
           
Selain bahaya-bahaya kesehatan yang dapat kita lihat, dengar, dan cium terdapat pula ancaman-ancaman lain terhadap kesejahteraan kita yang mungkin jauh lebih berbahaya karena mempengaruhi kita dalam skala yang lebih besar, baik dalam arti ruang maupun waktu. Teknologi manusia telah menganggu proses-proses ekologis yang menopang lingkungan alam kita dan merupakan dasar dari eksistensi kita. Salah satu ancaman yang paling serius, yang hampir diabaikan sama sekali hingga akhir-akhir ini adalah air dan udara oleh sampah kimia beracun.
            Jumlah sampah kimia berbahaya yang sangat banyak ini merupakan akibat dari gabungan pengaruh pertumbuhan teknologi dan ekonomi. Tergoda oleh ekspansi, keuntungan bertambah, dan produktivitas yang mengembangkan masyarakat konsumen yang kompetitif didorong untuk membeli, menggunakan, dan membuang semakin banyak produk dengan manfaat marginal. Untuk menghasilkan barang-barang ini – campuran makanan, serat sintetis, plastik, obat-obatan, dan pestisida, misalnya – teknologi dapat sumber daya dikembangkan, yang banyak diantaranya sangat tergantung pada bahan kimia yang kompleks, dan ketika produksi dan konsumsi meningkat, maka meningkat pula sampah kimia yang merupakan hasil samping yang tak dapat dihindari dari proses-proses perusahaan ini.
            Ketika produksi dan konsumsi menjadi semakin cepat, teknologi yang sesuai untuk menghadapi hasil samping yang tidak diinginkan itu belum dikembangkan. Alasan dari kelalaian ini sangat sederhana;sementara produksi barang-barang konsumen yang boros itu sangat menguntungkan bagi pengusaha pabrik, perlakuan yang layak dan pendaurulangan bahan sisa tidak menguntungkannya. Selama beberapa dekade industri kimia membuang sampahnya kedalam tanah tanpa pengamanan yang memadai dan praktik tidak bertanggung jawab ini kini telah mengakibatkan ribuan tempat pembuangan sampah kimia yang berbahaya, "bom waktu beracun" yang mungkin menjadi salah satu ancaman paling serius tahun 1980-an.
            Konsumsi kita yang berlebihan dan penekanan kita yang sangat kuat pada teknologi tinggi tidak hanya menciptakan jumlah sampah yang sangat banyak tetapi juga memerlukan jumlah sampah yang luar biasa. Energi yang tidak dapat diperbarui, yang berasal dari bahan bakar fosil, menggerakkan sebagian besar proses produksi kita, dan dengan menurunnya sumber daya alam itu energi sendiri telah menjadi sumber daya yang langka dan mahal.
            Penggunaan minyak yang melebihi kebutuhan telah menimbulkan lalu lintas yang padat dengan tabrakan yang sering terjadi, dimana sejumlah besar minyak tertumpah ke laut. Tumpahan-tumpahan minyak ini tidak hanya telah mencemari sebagian besar pantai-pantai eropa yang indah, tetapi juga mengganggu secara serius siklus makanan laut dan oleh karena itu menciptakan bahaya-bahaya ekologis yang belum banyak di pahami. Pembangkitan listrik dari batu bara justru semakin berbahaya dan semakin mencemari dari pada produksi energi dari minyak. Pertambangan di bawah tanah menyebabkan kerusakan hebat pada kesehatan pekerja tambang, dan pertambangan terbuka menciptakan konsekuensi-konsekuensi lingkungan yang mencolok, karena tambang-tambang itu biasanya ditinggalkan begitu baranya habis, dan daerah-daerah tanah yang luas pun ditinggalkan dalam keadaan rusak. Kerusakan yang paling baik terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia, berasal dari pembakaran batu bara. Pabrik-pabrik pembakaran batu bara memancarkan asap, debu, gas, dan berbagai senyawa organik dalam jumlah yang sangat besar, yang banyak diantaranya adalah ulfur dioksida, yang dapat merusak paru-paru. Bahkan pencemar lain yang dikeluarkan dalam pembakaran batu bara adalah nitrogen oksida, yang juga merupakan unsur utama dalam pencemaran udara dari mobil. Satu pabrik pembakaran batu bara tunggal dapat memancarkan nitrogen oksida sebanyak yang dikeluarkan beberapa ratus ribu mobil.
            Sulfur dan nitrogen oksida yang memancar dari pabrik-pabrik yang digerakkan oleh batu bara tidak hanya berbahaya bagi kesehatan orang-orang yang hidup disekitar pabrik itu tetapi juga mengeluarkan salah satu bentuk polusi udara yang paling berbahaya dan sama sekali tak dapat dilihat, hujan. Gas-gas yang dilemparkan ke atas oleh pabrik tenaga itu bercampur dengan oksigen dan uap air di udara dan, melalui serangkaian reaksi kimia, berubah menjadi asam sulfur dan asam nitrit. Asam-asam tersebut kemudian dibawa oleh angin hingga berkumpul diberbagai kumpulan titik atmosfer dan hanyut turun ke bumi sebagai hujan atau salju asam. Dalam kondisi kita yang sangat tidak seimbang pada saat ini, semakin banyak energi yang tidak menyelesaikan masalah-masalah kita melainkan justru akan membuatnya menjadi lebih buruk. Semakin banyak energi tidak hanya akan mempercepat proses menghabisnya mineral, logam, hutan, dan ikan juga akan berarti semakin banyak polusi semakin banyak peracunan kimia, semakin banyak ketidak adilan sosial, lebih banyak kanker, dan lebih banyak kejahatan. Yang kita perlukan untuk mengatasi krisis kita yang multisegi ini bukanlah lebih banyak energi tetapi suatu perubahan terhadap nilai-nilai, sikap, dan gaya hidup.
            Sekali kenyataan-kenyataan itu dipahami, menjadi jelaslah bahwa penggunaan tenaga nuklir sebagai sumber energi adalah suatu kebodohan belaka. Dampak ekologinya jauh lebih besar dari pada dampak ekologi dari produksi energi dari batu bara dalam skala besar, yang mengancam tidak hanya meracuni lingkungan alam kita selam ribuan tahun melainkan juga memusnahkan seluruh spesies manusia. Tenaga nuklir merupakan kasus teknologi yang paling ekstrim yang lepas dari tangan, yang digerakkan oleh suatu obsesi menonjolkan diri dan pengendalian yang telah mencapai tingkat patologi tinggi.
Tanah yang subur merupakan suatau tanah yang mengandung jutaan organisme hidup dalam setiap sentimeter kubiknya. Tanah tersebut merupakan suatu ekosistem kompleks yang di dalamnya mengandung unsur-unsur yang sangat esensial bagi gerak kehidupan di dalam siklus-siklus dari tumbuh-tumbuhan ke hewan. Karbon dan nitrogen merupakan dua elemen kimia dasar yang mengalami siklus-siklus ekologis ini, selain banyak bahan-bahan kimia dan mineral gizi lainnya. Tenaga surya merupakan bahan bakar alam yang menggerakkan siklus-siklus di dalam tanah ini, dan organisme hidup dalam semua ukuran di perlukan untuk menunjang keseluruhan sistem itu dan menjaganya tetap seimbang. Demikian pula bakteri juga melakukan berbagai macam transformasi kimia, misalnya proses fiksasi nitrogen, yang membuat nutrien dapat dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan;akar tunjang dari rumput-rumputan berkepentingan membawa mineral kimia ke permukaan tanah dan hasilnya dapat di manfaatkannya. Cacing tanah menggemburkan tanah dan melonggarkan teksturnya;dan semua aktivitas ini saling ketergantungan dan bersatu secara harmonis untuk saling memberikan makanan dalam mendukung semua bentuk kehidupan di atas bumi.
Hakikat dasar dari kehidupan tanah memerlukan pertanian adalah untuk melestarikan integritas siklus ekologi yang besar. Prinsip ini tercermin di dalam metode-metode pertanian tradisional, yang didasarkan atas penghormatan yang tinggi pada kehidupan. Para petani dulu biasanya menanam berbagai macam tanaman pangan setiap, yang memutarnya sehingga keseimbagan di dalam tanah itu terlestarikan. Tidak ada keperluan untuk pestisida, karena serangga yang tertarik pada suatu tanaman pangan tertentu akan menghilang dengan adanya tanaman pangan berikutnya. Dengan demikian, petani tidak menggunakan pupuk kimia, melainkan memperkaya sawah ladang mereka dengan pupuk hijau, yang berarti mengembalikan materi ke tanah untuk memasuki siklus biologis.
Tujuan dari industri kesehatan adalah mengubah perawatan kesehatan menjadi suatu komoditi yang dapat dijual kepada konsumen menurut aturan-aturan ekonomi 'pasar bebas' untuk mencapai tujuan ini sistem pengiriman perawatan kesehatan telah dibangun struktur dan organisasinya seperti industri-industri manufaktur yang besar. Bukannya menggalakkan perawatan kesehatan dalam pusat-pusat kesehatan masyarakat yang kecil, di mana perawatan kesehatan tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan individual dan dipraktikan dengan penekanan pada pencegahan dan pendidikan kesehatan, sistem yang ada sekarang ini lebih suka pada suatu pendekatan yang sangat terpusat dan padat teknologi yang menguntungkan bagi industri tetapi mahal dan tidak sehat bagi para pasien.
                     
                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini