Nama : Azhar Fuadi
NIM : 11140540000004
Prodi : Pengembangan Masyarakat Islam
Desa Kreatif Pondok Betung
I. Pendahuluan
Desa Kreatif adalah sebuah Desa yang mana masyarakatnya mempunyai skill/keterampilan yang bernilai ekonomis. Apapun yang ada di sekelilingnya menjadi lahan untuk berkarya dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Bukan hanya kreatif dalam arti fisik saja yang mereka ingin wujudkan, akan tetapi mentalnya juga harus kreatif. Akan tetapi itu saja belum cukup, spiritualitasnya juga harus ditanamkan. Sehingga Desa Kreatif yang akan terbentuk nanti selain masyarakatnya kreatif dalam segala bidang yang berhubungan dengan fisik, juga mental spiritualnya. Desa Kreatif yang ada di Indonesia menurut Badan Sensus Penduduk Pada Tahun 2010 kurang lebih berkisar 978 Desa.
Desa Pondok Betung sendiri adalah salah satu Desa Kreatif yang ada di Indonesia, karena Desa ini penduduknya kreatif dan bijaksana dalam memanfaatkan lahan kosong. Lahan kosong di daerah Desa Pondok Betung dimanfaatkan untuk menanam Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Problem yang ada di masyarakat Desa Pondok Betung adalah kurangnya perhatian pemerintah kota Tanggerang Selatan dalam merespon kreatifitas dan kemandirian masyarakat Desa Pondok Betung. Pemerintah kurang peka apa yang diinginkan oleh masyarakat, padahal disisi lain dengan usaha kreatifitas dan kemandirian membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Toga nama kota tanggerang selatan akan terkenal menjadi salah satu kota di indonesia yang berhasil akan membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
II. Pembahasan
A. Kondisi Geografi dan Kondisi Demografi
Kondisi Geografi Desa Pondok Betung terdapat di Kecamatan Pondok Aren Kota Tanggerang selatan. Desa Pondok Betung di sebelah Barat berbatasan dengan Komplek Kementerian Luar Negeri. Sebelah Timur berbatasan dengan kawasan Jakarta Barat. Sebelah Utara berbatasan dengan kawasan Jakarta selatan dan sebelah Selatan berbatasan dengan Bintaro Raya.
Kondisi Demografi Desa Pondok Betung dalam hal perkembangan penduduk dikatakan cukup stabil karena, di Desa ini terdapat salah satu program, yaitu Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan oleh RT dan RW setempat. Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu usaha untuk merencanakan jumlah anak serta jarak kehamilan menggunakan alat kontrasepsi. Memiliki keluarga ideal adalah dambaan setiap orang dan dengan Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Dalam hal Perekonomian, warga sekitar Desa Pondok Betung pendapatannya perbulan dikatakan cukup dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
B. Jumlah Penduduk dan Jenis Pekerjaan
Jumlah Penduduk Desa Pondok Betung ada 85 Kepala Keluarga, jika dijumlah kira-kira terdapat 255 orang yang mendiami Desa Pondok Betung. Jenis Pekerjaan masyarakat Desa Pondok Betung yang mereka geluti kebanyakan menjadi Buruh selain menjadi Buruh mereka juga bercocok tanam dalam membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Di Desa Pondok Betung terdapat kelompok Ibu-ibu PKK yang diberi nama Kelompok Perdasa Wisma. Kelompok Ibu-ibu PKK ini banyak memberikan peran andil dalam kemajuan dan kreatifitas Desa Pondok Betung. Peran Ibu PKK ini sangat membantu dalam memperdayakan masyarakat Desa Pondok Betung.
C. Tanaman Hias dan Tanaman TOGA
Membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dilakukan pertama pada tahun 2005. Pelopor dari Membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tersebut adalah Ibu-ibu PKK dalam wadah kelompok Perdasa Wisma. Tujuan Indikator Membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah sebagai Pengobatan Pertolongan Pertama ketika masyarakat ada yang terserang sakit dan sebagai melestarikan Tanaman-tanaman Langka.
Keunggulan dalam Membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah kita dapat kembali ke alam (back to nature), bisa juga menghemat uang dan juga lebih aman jika tanaman obat menjadi ramuan penyembuh ketika masyarakat sedang sakit. Tanaman Hias dan Tanaman TOGA yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Tanaman Anggrek, Tanaman Melati, Tanaman Mawar. Tanaman Obatnya adalah Tanaman Bangle, Tanaman Miana dan Tanaman Gingseng.
Tanaman miana atau dikenal dengan nama daun iler adalah jenis tumbuhan yang memiliki nama latin Coleus scutellarioides, Linn, Benth) tanaman ini biasanya tumbuh dengan subur didaerah dengan tinggian 1500 meter dari permukaan laut dan banyak tumbuh ditepi pematang sawah atau ditepi sungai. Manfaat tanaman miana selain sebagai tanaman hias juga dapat kita manfaatkan sebagai obat alami, kandungan yang terdapat didalamnya dapat mengobati berbagai masalah kesehatan yang sedang kita alami.
Ginseng ialah tumbuhan yang berumur panjang dan boleh tumbuh sehingga beratusan tahun . Ginseng liar biasanya tumbuh berlimpah di hutan –hutan pergunungan yang gelap dan daerah yang memiliki iklim 4 musim yang berbeza. Ginseng adalah tumbuh di bawah naungan pohon- pohon lain dan menghindari secara langsung dari sinar mahatari .Ginseng memang akan merana kalau tumbuh di tempat terbuka. Ginseng juga memerlukan curah hujan yang cukup dengan fluktuasi siang dan malam yang besar . Tanah yang sesuai untuknya ialah lempung berpasir . Ginseng digunakan dalam pengobatan tradisional. Akar tanaman ini dapat memperbaiki aliran dan meningkatkan produksi sel darah merah, serta membantu pemulihan dari penyakit.
Menanam tanaman hias didepan rumah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pondok Betung. Kegiatan tersebut awalnya hanya dilakuakn oleh satu orang. Ternyata dengan kegiatan menanam tumbuhan hias tersebut orang tersebut dapat mengahsilkan keuntungan dengan menjualnya kepada tengkulak. Masyarakat yang mengetahui keuntungan tersebut akhirnya menanam pohon hias secara serempak dan hasilnya masyarakat dapat mengambil keuntungan dari menjual tanaman hias tersebut.
Menanam tanaman hias termasuk potensi daerah di Desa Pondok Betung yang harus di lestarikan karena tanaman hias tersebut dapat memperindah Desa Pondok Betung dan juga tanaman hias itu bisa dijual kepada tengkulak. Tanaman Hias yang di tanam oleh masyarakat di Desa Pondok Betung seperti Bunga Mawar, Bunga Melati, Bunga Kamboja dan Bunga Anggrek.
Menanam tanaman hias dapat meningkatkan kualitas kehidupan di Desa Pondok Betung. Masyarakat dapat melakukan kemandirian sendiri dalam memilih tanaman hias yang ingin merekja tanam. Pengurus RT juga menyediakan tempat koperasi untuk masyarakat yang ingin menabung. Menabung di Koperasi bukan hanya uang tetapi juga tanaman. Tanaman itu pula untuk masyarakat yang belum sadar untuk menanam tanaman hias.
Sekarang Desa Pondok Betung sudah mempunyai tempat atau wadah bagi pemula untuk mengajari bagaiaman cara menanam tanaman hias secara baik dan benar. Dengan itu masyarakat akan terlatih untuk dapat menanam tanaman hias sendiri di rumah masing-masing. Setelah tanaman hiasnya nanti laku terjual ke tengkulak maka orang itu harus memberikan sumbangan sukarela kepada koperasi agar koperasi di Desa Pondok Betung agar lebih maju.
D. Ilmu Pengetahuan yang Diapakai dalam Potensi Desa
1. Ilmu Geografi
Geografi berhubungan dengan lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Ruang lingkup dari potensi geografis adalah: bumi sebagai tempat tinggal, hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi),dimensi ruang dan dimensi pendekatan historis, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan).
Pendekatan studi geografi bersifat khas. Pengkajian keunggulan lokal dari aspek geografi dengan demikian perlu memperhatikan pendekatan studi geografi. Pendekatan itu meliputi; (1) pendekatan keruangan (spatial approach), (2) pendekatan lingkungan (ecological approach) dan (3) pendekatan kompleks wilayah (integrated approach). Pendekatan keruangan mencoba mengkaji adanya perbedaan tempat melalui penggambaran letak distribusi, relasi dan inter relasinya. Pendekatan lingkungan berdasarkan interaksi organisme dengan lingkungannya, sedangkan pendekatan kompleks wilayah memadukan kedua pendekatan tersebut.
2. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang adekuat untuk menjaga kesehatannya.
3. Ilmu Sosiologi Pedesaan
Sosiologi Pedesaan merupakan suatu cabang sosiologi yang mempelajari gejala sosial di pedesaan, berawal dari kata desa maka pengertian desa harus terlebih dahulu di pahami karena objek bagian dari ilmu sosiologi pedesaan adalah desa. Sosiologi pedesaan mempelajari hubungan manusia di dalam dan antar kelompok yang ada di lingkungan pedesaan. Pengertian "pedesaan" mencakup wilayah yang disebut "rural" dibedakan dengan "urban". Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai kawasan tempat tinggal dan kerja yang secara jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang lain yang disebut "kota.
E. Peran Lembaga dan Aktivis dalam Potensi Desa
1. Kecamatan Pondok Aren
Kecamatan Pondok Aren memberikan fasilitas berupa dana yang berasal dari pemerintah kepada kelurahan Pondok Betung tujuannya untuk memberikan kesejahteraan kepada warga Desa Pondok Betung dalam melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi Desa dan Masyarakat.
2. Kelurahan Pondok Betung
Kelurahan Pondok Betung memberikan dana langsung kepada pengurus RT dan RW di Desa Pondok Betung. Dana berupa uang akan diawasi secara seksama oleh Kelurahan Pondok Betung. Dana tersebut akan diminta pertanggung jawaban kembali dari pengurus RT dan RW Desa Pondok Betung berupa data-data yang fakta.
3. Pengurus RT dan RW
Pengurus RT dan RW yang bertanggung jawab dalam meningkatkan potensi Desa Pondok Betung dengan memberikan pengarahan dan sosialisasi. Pengurus RT dan RW juga harus turun langsung ke masyarakat dan melihat langsung pembangunan Potensi Daerah tersebut.
4. Warga Masyarakat Pondok Betung
Warga Masyarakat Pondok Betung yang paling berperan dalam meningkatkan potensi daerahnya sendiri karena dengan kerjasama secara bijaksana keuntungan dari potensi daerah akan terlihat dengan baik dan memberikan manfaat bagi warga masyarakat Desa Pondok Betung.
5. Ibu Roisah
Sebagai warga yang turut aktif dalam pengajian ibu-ibu Desa Pondok Betung dan mensosialisasikan kepada masyarakat Pondok Betung dalam menyadarkan kegiatan Menanam Tanaman Hias dan sebagai sesepuh Desa Pondok Betung yang di segani karena pernah menjabat sebagai Ketua RT 11 RW 03 Desa Pondok Betung.
6. Pak Sugeng
Sebagai Sekretaris RT 11 RW 03 Desa Pondok Betung yang membantu kegiatan meningkatkan potensi daerah di Desa Pondok Betung.
7. Pak Agus T
Sebagai Bendahara RT 11 RW 03 Desa Pondok Betung yang mengawasi dana dari Kelurahan Pondok Betung.
F. Strategi Peningkatan Potensi Desa
1. Menjadikan kegiatan Membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga sebagai kegiatan Wajib bagi Ibu-ibu di Desa Pondok Betung RT 11 RW 03.
2. Meningkatkan kordinasi keseluruh pihak yang terlibat dalam upaya meningkatkan Potensi Desa di Desa Pondok Betung RT 11 RW 03.
3. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar meningkatkan keterampilan agar bisa memanfaatkan Potensi Desa menjadi keuntungan bagi Masyarakat sekitar.
4. Memberikan kebebasan berpendapat kepada masyarakat yang mempunyai ide atau gagasan yang baru dalam meningkatkan Potensi Desa.
5. Menjaga sikap gotong royong, bijaksana, dan arif dalam meningkatkan Potensi Desa yang ada di masyarakat.
III. Penutup
A. Kesimpulan
Desa Pondok Betung RT 11 RW 03 Pondok Aren adalah salah satu desa yang mempunyai potensi Sumber Daya Alam yang berlimpah. Potensi Sumber Daya Alam tersebut sudah dimanfaatkan dengan arif dan bijaksana sehingga dapat mendatangkan keuntungan bagi Masyarakat Desa Pondok Betung tersebut. Kegiatan Potensi Desa Pondok Betung ada Kegiatan membudidayakan Tanaman Hias dan Tanaman Obat Keluarga. Potensi tersebut dapat memberikan hal yang postif bagi masyarakat karena mereka dapat berpartisipasi dengan baik dan antusias dalam kegiatan tersebut.
Potensi Desa tersebut harus dijaga, dilestarikan, dan ditingkatkan karena Potensi Desa adalah salah satu kehidupan warga dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Peran Lembaga dan Aktivis juga sangat berpengaruh dalam kemajuan potensi desa tersbut. Lembaga dan Aktivis adalah dua peran yang dapat mempengaruhi kemajuan Potensi Desa. Oleh karena itu Potensi Desa harus dimanfaatkan secara arif dan bijaksana agar dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat.
B. Daftar Pustaka
1. Pudjiwati, Sajogyo. 1995. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
2. Salam, Syamsir. Fadhilah Amir. 2008. Sosiologi Pedesaan. Jakarta:Lembaga Penelitian, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Sajogyo, Padjogyo. 1984. Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar