TEMA : AKTIVITAS WARGA MENGENAI PENGELOLAAN SAMPAH DI BANTARAN SUNGAI DAERAH MAMPANG-DEPOK
A. LATAR BELAKANG
Saat ini yang terbayangkan di benak kita saat mendengar bantaran sungai adalah sampah, kotor, dan kawasan kumuh. Gambaran ini ada benarnya jika kita melongok kawasan bantaran sungai di tengah kota dan sekitarnya. Problematika ini hampir ada di setiap kota-kota besar di Indonesia dan tidak kurang upaya pemerintah menata kawasan ini agar menjadi lingkungan yang bersih dan nyaman, masyarakatpun sebenarnya menginginkan hal yang sama. Namun hal tersebut ternyata tidak mudah untuk mewujudkannya, karena beberapa terkendala beberapa kepentingan. Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sungai sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam.
Bantaran sungai yang seharusnya steril dan menjadi ruang publik, saat ini telah banyak menjadi tempat pemukiman penduduk bahkan tempat membuang sampah. Bantaran sungai yang menjadi pemukiman, kemungkinan sampah-sampah akan dibuang ke sungai, akibatnya akan terjadi penyempitan dan pendangkalan sungai bahkan menjadi sumber penyakit. Pada saat musim hujan, menjadi agenda rutin di bantaran sungai menjadi kunjungan banjir. Tidak hanya itu , kotoran, limbah dan sampah yang dibuang ke sungai akan mencemari sumur-sumur penduduk yang digunakan sebagai air minum dan keperluan sehari– hari.
B. TEORI RISET LAPANGAN
Teori yang digunakan dalam penitian ini yaitu menggunakan teori Emiel Durkheim.
C. PERTAYAAN PENELITIAN
a. Apa yang menyebabkan banyak sampah berserakan di bantaran sungai Depok?
b. Bagaimana mewujudkan lingkungan bantaran sungai yang bersih?
D. METODE
Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode ini mengarah kepada analisis data yang mengutamakan keterangan penelitian yang ada berdasarkan kenyataan yang ada. Cara metode ini yaitu dengan cara mengamati, menganalisis dan mewawancarai sehingga dapat menyimpulkan apa saja yang menjadi pembahasan pola-pola pekerjaan yang terjadi di masyarakat.
E. AREA RISET
• Kegiatan penelitian dilakukan di Jl. Pramuka RT 001/012 Mampang,
Pancoran Mas, Depok.
• Narasumber :
Nama : Vidyannisa
Umur : 19 Tahun
Status : Mahasiswa
• Waktu penelitian: Sabtu, 10 Mei 2014
-Wawancara Lapangan
Saya : Menurut anda, kenapa sih masih banyak orang yang membuang sampah di pinggir kali, padahal warga sendiri kan maunya lingkungan bersih dan bebas banjir?
Vidy : Kayaknya sih karna jumlah sampah yang banyak dan nggak diimbangi sama tempat sampah yang memadai mungkin, jadi semakin membuat sampah nggak tertampung lagi di tempat sampah. Nah makanya banyak warga yang memilih membuang sampah di sungai.
Saya : Gimana caranya supaya warga sadar kalau membuang sampah di kali itu menyebabkan hal yang merugikan?
Vidy : Warga harus di kasih tau tuh masalah pentingnya membuang sampah pada tempatnya, petugas kebersihan keliling juga jangan cuma ke rumah warga yang membayar iuran aja, petugas kebersihan itu juga harus keliling mengecek sampah tiap-tiap rumah.
Saya : Lalu, menurut anda gimana caranya agar di setiap pinggir kali itu tetap bersih, terhindar dari sampah?
Vidy : Mungkin warga atau petugas kebersihan bisa melakukan pengerukan daerah aliran sungai dan pembersihan sampah. Jadi tuh kayak sungai yang dibersihkan dari sampah yang ada dan juga lumpur yang udah menumpuk harus dikeruk biar nantinya ga banjir. Terus juga di kasih tulisan "Dilarang Membuang Sampah disini, Kalau Buang Sampah Sembarangan Akan di Kenakan DENDA!!"
F. KESIMPULAN
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam mengelola kawasan bantaran sungai, karna tidak mudah kalau hanya dengan memberi teguran kepada warga akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Dibutuhkan aturan yang ketat juga agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di sungai. Saat ini sendiri pemerintah kota Depok sudah mulai akan menerapkan aturan bagi semua orang yang membuang sampah ke sungai. Semoga saja aturan tersebut bisa dilakukan dan tentunya menjadi ancaman bagi semua orang agar tidak membuang sampah sembarangan lagi.
Nama : Vita Renita
NIM : 1113054100025
Kelas : Kessos 2A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar