Senin, 12 Mei 2014

kartika al ashzim_tugas6_tor dan hasil penelitian

I.
                                                   INTERAKSI ANTARA PEDAGANG DAN PEMBELI DI PASAR CIPADU
               LATAR BELAKANG
    L
Pasar Cipadu sebagai salah satu pusat grosir tekstil dan garmen dengan harga miring di sekitar Jakarta. Pasar cipadu terletak di kelurahan Cipadu, kecamatan Larangan, Tangerang . Awalnya pemerintah setempat berencana menjadikan Cipadu sebagai kawasan perumahan, tapi karena ramai dan banyak pedagang tekstil, akhirnya Cipadu diakui pemerintah sebagai kawasan perdagangan tekstil dan berubah menjadi salah satu pusat perbelanjaan baru, khususnya tekstil dan garmen. Beragam produk tekstil dan garmen ada di sini, mulai dari kain/bahan, baju, sprei, bedcover, hingga produk interior seperti gordyn.
Pasar Cipadu ini bukan merupakan satu pasar utuh yang menempati satu lokasi saja seperti kebanyakan pasar pada umumnya. Pasar Cipadu ini merupakan sebutan untuk sentra tekstil dan garmen yang berada di sepanjang Jalan K.H. Wahid Hasyim yang membentang dari Kreo (tepatnya di samping Giant Ciledug) hingga ke Jalan Raya Ceger di Pondok Aren.
Kawasan Cipadu yang dulunya tanah kosong, mulai ramai oleh keberadaan para pedagang dan kosumen yang datang. Sehingga pada tahun 1996, kawasan Cipadu mulai dikenal sebagai pasar karena ramai dan ada transaksi jual-beli. Di situ ada Cipadu Square, Pertokoan Anugerah, Pertokoan Dionasi, Pertokoan Kospin Jaya, hingga Pertokoan Mulia Jaya. Yang belakangan disebut ini adalah pelopor perkembangan daerah Cipadu sekaligus pusat perbelanjaan paling ramai.
 
II.                  TEORI
Teori sosiologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori EMIKE DURKHEIM.
Ia menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai fungsionalisme.
 
III.                PERTANYAAN PENELITIAN
1.       Bagaimana interaksi antara pedagang dan pembeli di pasar cipadu?
 
IV.                METODE
Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif.
Secaraumum sifatnya:
1. Menggali informasi secara mendalam
2. Menjawab pertanyaan mengapa
3. Mengetahui tentang motivasi, persepsi, perilaku, sikap dan kepercayaan
4. Memungkinkan untuk mendapatkan hal2 yang tersirat
5. Mendapatkan suatu hipotesa
tehnik yang digunakan berupa wawancara mendalam, fokus group discussion dan observasi
 
V.                  AREA RISET
Tanggal         : 6 s/d 9 Mei 2014
Tempat        : Pasar Cipadu, di kelurahan cipadum kecamatan larangam.
Objek            : para pedagang dan pembeli di pasar cipadu.
 
VI.                HASIL PENELITIAN
Pedagang-pedagang di pasar cipadu terdiri dari pedagang kain/bahan, baju, sprei, bedcover, hingga produk interior seperti gordyn. Mereka menjual secara grosir dan eceran. Para pedagang grosir dan ritel kebanyakan adalah orang Minang baik yang lahir dan besar di Jakarta ataupun mereka yang baru datang. Mereka berasal hampir dari semua daerah di ranah Minang yang terbanyak berasal dari Pariaman, Lubuk Basung, Bikittinggi, Payakumbuh dan daerah lain. Kualitas barang yang dipasarkan, dijamin tak jauh berbeda dengan yang ada di Tanah Abang. Untuk bahan kain, pedagang Pasar Cipadu selain dipasok dari Pasar Tanah Abang, juga menerima kiriman dari Korea dan Jepang. Barang dari kedua negeri itu mereka jual dengan harga miring. Selain membeli secara meteran, di Cipadu juga tersedia bahan pakaian yang dijual perkilo. Harga satu kilo berkisar 30 ribu – 80 ribu. Sedangkan harga per meter mulai dari 12.000 – 80.000 tergantung jenis bahan dan coraknya.
Selain pedagang, di pasar cipadu dihuni oleh para pembeli-pembeli yang berasal dari berbagai daerah. Para pembeli di pasar Cipadu bisa dikelompokkan menjadi dua, kelompok pertama adalah pembeli grosir. Mereka membeli bahan tekstil untuk keperluan kompeksi baik yang ada dilokasi ini ataupun dari tempat lain bahkan dari luar kota. Banyak dari kalangan perancang busana kelas atas berpelanja di di Cipadu. Bahan tekstil ini kebanyakan berasal dari Korea dan dari pabrik besar lain di Indonesia. Bahan Korea ini diimport langsung dan diborong dari pengusaha besar dan didistribusikan di Cipadu. Ada beberapa orang Korea yang mempunyai toko di sana.
Kelompok kedua adalah para pembeli ritel. Mereka datang setiap hari tapi kebanyakan mereka datang pada hari Sabtu dan Ahad dan hari libur lainnya. Mereka tertarik untuk berbelanja di pasar Cipadu karena harganya yang miring dan bersaing dengan harga dari pasar-pasar lain seperti pasar Tanah Abang, Mayestik dan Jatinegara. Tak jarang pula pembeli datang luar kota. Para pedagang pasar Cipadu bisa menekan harga jual karena harga bahan lebih murah dan ongkos produksi juga rendah karena mereka sendiri yang membuatnya.
Dalam penelitian ini, saya melakukan observasi langsung ke pasar cipadu dan mewawancarai para pedagang dan pembeli. Terdapat interaksi antara pedagang dan pembeli di setiap toko. salah satu toko yang saya observasi yaitu toko Mikalu Sprei yang berlokasi di pasar cipadu. Mereka bergerak di bidang penjualan berbagai macam perangkat tidur seperti sprei, bed cover, bantal, gorden dan lain sebagainya. Selain menjual sprei secara grosir, mereka juga melayani penjualan sprei secara eceran. Toko Mikalu merupakan produsen sprei langsyng. Secara bersamaan, saya mewawancarai salah satu pembelinya, yang bernama Heni (25).
"kebetulan memang lagi butuh sprei, alhasil saya pun memilih beli eceran di Cipadu daripada beli satuan di pusat perbelanjaan modern. Dan saya memilih toko mikalu karena desain dan motif spreiny beragam, mulai dari warna polos maupun yang memiliki corak. Corak motif pun sangat beragam, dari yang simpel,ada motif bunga-bunga, kartun, dan banyak lagi." Kata Heni.
Di tempat lain, saya mendatangi toko yang menjual kain sifon dan wallis. Salah satu pedagangnya bernama Faisal. Menurut Faisal, alasan memilih berdagang di Pasar Cipadu karena kondisinya bersih, aman, nyaman, dan konsumen juga ramai. "Tiap hari ada konsumen yang membeli, khusus Sabtu-Minggu atau hari libur tingkat penjualan menjadi lebih tinggi," kata Faisal, yang laris menjual kain sifon dan wallis. Menurut Faisal, alasan memilih berdagang di Pasar Cipadu karena kondisinya bersih, aman, nyaman, dan konsumen juga ramai. "Tiap hari ada konsumen yang membeli, khusus Sabtu-Minggu atau hari libur tingkat penjualan menjadi lebih tinggi," kata Faisal, yang laris menjual kain sifon dan wallis. secara bersamaan, saya mewawancarai pembeli yang ada ditoko tersebut yang bernama, Tuti (28). "Saya mendatangi toko ini karena sedang membutuhkan kain siffon. dan ternyata toko ini merupakan toko yang strategis bagi saya. disini menjual grosiran."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini