Tema : pengetahuan masyarakat citayam terhadap pemilu 2014
1. Latar belakang
penelitian ini menjadi penting karena dewasa ini sedang di adakan pemilihan umum pergantian presiden periode 2014-2019 , seluruh masyarakat indonesia di harapakan ikut berpartisipasi pada pemilihan umum ini, masyarakat yang berpendidikan tinggi maupun rendah di harapkan ikut bertisipasi, namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak ikut berpartisipasi dalam pemilu, alasannya karena banyak masyarakat yang tidak tau serta belum mengerti tentang sistematika pemilihan umum, tidak terdaftar untuk ikut serta dalam pemilihan umum, serta masih banyak masalah lainnya.
2. Asumsi
Melalui pemilu dapat di nyatakan seberapa seseorang berpartisipasi untuk pembangunan negeri nya, pemilu juga menyebabkan banyaknya masalah yang bermunculan, hal ini patut di perhatikan agar pemilu indonesia menjadi pemilu yang demokrasi.
3. Pertanyaan penelitian
1. Berapa besar partisipasi masyarakat citayam terhadap pemilu 2014
2. Berapa banyak mereka mengetahui tentang sistematika pemilu
4. Teori
teori yang di gunakan adalah teori emile durkheim karna subjek penelitian adalah kelompok masyarakat citayam, metode yang di gunakan adalah observasi dan jawaban penyusunan berbentuk narasi.
5. Metode
metode yang di gunakan adalah kuantitatif karna menjawab berapa besar partisipasi dari masyarakat citayam, selain itu menggunakan metode observasi dan wawancara.
6. Pertanyaan lapangan
1. Apakah ibu/bapak ikut berpartisipasi dalam pemilu 2014?
2. Jika iya, mengapa bapak/ibu mau ikut berpartisipasi?
3. Apakah ibu/bapak mengetahui sistematika pencoblosan?
4. Bagaimana pendapat ibu/bapak tentang pemilu 2014 ini?
7. Area riset
area penelitian bertempat di kp. Citayam Desa Ragajaya citayam, Kecamatan bojonggede , Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
8. subyek
subyek penelitian adalah masyarakat yang tinggal di desa ragajaya kp citayam
9. Data diri dan jawaban
1. Ibu gernasih 64 tahun (ibu rumah tangga)
Saya tidak ikut nyoblos, saya mengerti cara mencoblos karna sudah ada di iklan tinggal coblos meskipun kadang saya suka bingung, tentang pemilu tahun ini menurut saya membingungkan karena kandidat nya yang banyak dan saya enggak kenal
2. Bapak nurim 43 tahun (karyawan)
Saya ikut berpartisipasi dalam pemilu tahun ini ,karna menurut saya sayang sekali jika kesempatan untuk Indonesia ini tidak saya pakai, saya tau sistematika pencoblosan karena sudah banyak penyuluhan tentang pemilu, pemilu tahun ini sangat ramai namun terlalu lambat dalam penanganan seperti perhitungan suara dan hasil pemilu.
3. Bapak budi 45 tahun (pegawai negeri)
saya ikut berpartisipasi dalam pemilu , karna menurut saya memberikan hak suara adalah kewajiban lima menit untuk lima tahun kedepan sangat penting dan sayang sekali jika tidak di gunakan, saya tau sistematika karna sudah banyak di jelaskan melalui iklan di tv, dan kebetulan sudah di berikan penyuluhan sama pak rt, menurut saya pemilu tahun ini hampir sama dengan pemilu sebelumnya, banyak kecurangan.
4. Ibu dina 33 tahun ( ibu rumah tangga)
iya saya ikut nyoblos, karna saya merasa perlu untuk memberikan hak suara, saya tau sistematika pencoblosan karna sudah di beritahu dimana-mana baik melalu media cetak, media suara dimana-dimana sudah di jelaskan, pemilu tahun ini cukup kondusif meskipun di beberapa wilayah masih ada kecurangan.
5. Salamah 18 tahun (pelajar)
iya saya ikut nyoblos, karna itu kan sudah menjadi kewajiba, saya sebagai pemula juga masih ikut-ikutan aja untuk nyoblos, saya tau sistematika pencoblosan melalui iklan dN orangtua saya juga menjelaskan, menurut saya sebagai pemula tentang pemilu tahun ini rame , seru dan seperti biasa masih banyak kecurangan yang di beritakan di televisi.
10. Kesimpulan
Sebagai masyarakat pemilu adalah hal yang penting di lakukan, karena setiap masyarakat yang sudah dewasa memiliki hak untuk memberikan suara, namun tidak semua masyarakat mau ikut berpartisipasi dalam pemilihan masih banyak masyarakat yang merasa pemilihan umum adalah hal yang sia-sia karena tidak merubah nasib masyarakat terutama masyarakat kelas menengah ke bawah, namun hal ini tidak berlaku di desa Ragajaya kp citayam , karena masyarakat desa ini kebanyakan mau ikut berpartisipasi aktif dalam memberikan hak suara mereka , mereka masih banyak berharap dengan memberikan suara mereka dapat mengubah nasib bangsa, masyarakat desa Ragajaya ini juga sudah mengerti sistematika pencoblosan mereka mengetahui sistematika melalui televisi dan media lainnya, beberapa rukun tetangga juga sudah memberikan penyuluhan tentang pemilihan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar