Selasa, 05 Mei 2015

Social Maping

Kelompok : Sela Nopia Ningsih (1112052000014)
Diah Selviani (1112052000040)
Widyanti A (1112052000028)
Prodi : BPI/6
Tugas : Social Maping-Metodologi Penelitian Kualitatif


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang pendidikan sangat penting untuk menunjang masa depan yang lebih baik, tapi pada kenyataanya masih banyak anak bangsa yang tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, banyak anak-anak yang yang sudah bekerja karna keterbatasan ekonomi, sementara kita ketahui anak-anak itu adalah yang akan melanjutkan bangsa ini pada kedepannya, dan apa yang akan terjadi pada bangsa kita jika generasi penerusnya tidak mendapat pendidikan yang semestinya.
Pendidikan bukan hanya sebatas di sekolah (formal) tapi pendidikan di luar sekolah (informal) juga diperlukan, seperti kursus, bimbel dan lain sebagainya. Orang tua harus mengambil andil besar dalam hal ini, seperti mengetahui apa minat dan bakat yang di miliki anaknya, kebanyakan orang tua akan memberikan pelajaran tambahan pada hal atau pelajaran yang tidak di kuasai oleh anaknya, padahal harusnya orang tua mengapresiasi pada nilai pelajaran yang selalu baik, karna mungkain itulah minat sang anak.
Pendidikan di indonesia masih perlu dibenahi agar semakin baik di kedepannya, karna dengan pendidikan yang baik kan mampu mengubah negeri ini menjadi lebih baik pula, dalam kehidupan yang sebenarnya ada yang tidak mendapatkan pendidikan yang cukup tapi bisa sukses, akan tetapi alangkah baiknya jika kesuksesan itu di tunjang dengan pendidikan yang baik pula, agar dapat mengoptimalkan kesuksesan yang sudah di dapat.
Pada realita kehidupan nyata ada orang yang tidak mengenyam pendidikan bisa sukses tapi itu hanya terjadi 1 : 1000, alangkah baiknya jika seluruh waarga negara ini bisa mendapatkan pendidikan yang sesuai untuk masa depannya, seperti di negara-negara maju yang sudah terjamin pendidikan dan sumber daya manusianya.
Jika indonesia bisa memperbaiki permasalahan dalam dunia pendidikan, bukan hal yang mustahil indonesia dapat menjadi lebih baik dan bisa di sejajarkan dengan negara-negara maju, terutama dalam bidang pendidikan, dan mampu menciptakan sumberdaya manusia yang lebih baik dan hal itu akan membuat kesejahtraan kehidupan rakyat indonesia.
Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan modal penting dalam membangun kehidupan yang lebih baik, tapi sayangnya hal ini kurang disadari oleh warga Desa Bojong Indah yang kurang memaknai urgensi pendidikan bagi masa depan. Mereka memiliki kesadaran yang rendah akan pendidikan, hal inilah yang menjadi alasan kami memilih Desa Bojong Indah untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Selain itu alasan yang melatarbelakangi minimnya minat mereka terhadap pendidikan juga sangat menarik untuk diketahui mengingat lokasi Desa Bojong Indah yang ada di Keamatan Parung tersebut berada dekat pusat kota, namun masyarakatnya masih kurang memeperhatikan pendidikan.


B. Tujuan
Untuk mengetahui faktor yang melatar belakangi rendahnya minat pendidikan warga Desa Bojong Indah

C. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai urgensi pendidikan untuk masa depan yang lebih cemerlang khusunya bagi warga desa Bojong Indah dan para pembaca pada umumnya.








BAB II
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field Research. Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara insentif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan, individu kelompok atau masyarakat. Dalam penelitian ini, kami menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan melainkan menggambarkan dan menganalisa data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat atau kata-kata, dengan kata lain penelitian yang tidak menggunakan perhitungan.
Dalam penerapannya, penelitian kualitatif tidak menggunakan angka-angka statistik melainkan hanya menggunakan uraian dalam bentuk kalimat. Alasan memakai kualitatif adalah: pertama, karena analisis data tanpa berdasarkan perhitungan presentasi rata-rata dan lain-lainnya, karena ada angka-angka, sifatnya hanya sebagai penunjang, sedangkan penekananya pada proses kerja yang terdiri dalam kegiatan sehari-hari yaitu fokus penelaahan terpaut langsung dengan masalah kehidupan manusia. Kedua, instrument penelitian adalah observasi dan wawancara. Awal pertama penelitian, kami terlebih dulu mengadakan observasi ke Kelurahan yang ada di Desa Bojong Indah untuk mengetahui karakteristik lapangan tempat dimana penelitian akan berlangsung, dalam tahapan ini kami menghimpun data dari kelurahan dan menemukan bahwa masalah yang terjadi adalah mengenai rendahnya minat pendidikan di Desa tersebut. Setelah kami mendapatkan data dari kelurahan, pada hari kedua penelitian
kami melakukan wawancara dengan beberapa orang warga disana yang sedang berkumpul menikmati langit Desa Bojong Indah yang kala itu oranye di salah satu pos ronda yang berada di RT.03, RW.01. Dalam wawancara tersebut kami menanyakan alasan yang melatarbelakangi rendahnya minat mereka terhadap pendidikan dengan bahasa yang yang tidak formal tentunya, wawancara yang kami lakukan lebih kepada obrolan santai agar suasana tidak menjadi kaku karna kami menginginkan keterbukaan mereka pada saat wawancara.







BAB III
GAMBARAN UMUM DESA

A. Gambaran Umum Desa Bojong Indah
1. Kondisi Geografi
Desa Bojong Indah merupakan salah satu Desa di wilayah Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat, dengan luas wilayah ±147,302 ha, 200 m di atas permukaan laut dan tinggi curah hujan 74 m2. Desa Bojong Indah merupakan daerah dataran rendah dengan suhu udara rata-rata 30˚ s/d 32˚ C, yang terbagi dalam 2 Dusun, 4 RW (Rukun Warga) dan 16 RT (Rukun Tetangga).

Batas Wilayah Desa Bojong Indah adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Cogreg
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Waru Jaya
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Bojong Sempu
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Cihowe dan Ciseeng

Orbitasi (Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa/Kelurahan)
a. Jarak dari Desa ke Kecamatan : 4 Km
b. Jarak dari Desa ke Kabupaten Bogor : 40 Km
c. Jarak dari Desa ke Provinsi Jawa Barat : 100 Km
d. Jarak dari Desa ke Ibu Kota Negara : 30 Km

2. Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Desa Bojong Indah terdiri dari ±4.275 laki-laki dan ±4.022 perempuan, jadi jumlah keseluruhan warga Desa Bojong Indah adalah ±8.297 jiwa dengan jumlah KK ±2.560 dan kepadatan penduduk per Km adalah 1.500 jiwa.

Jumlah Penduduk menurut Agama:
- Islam : 8.251 Orang
- Katholik : 8 Orang
- Protestan : 4 Orang
- Budha : 6 Orang
- Hindu : 4 Orang
- Konghucu : -- Orang

Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian
- Petani : 216 Orang
- Pedagang : 401 Orang
- Pegawai Negeri : 55 Orang
- TNI Polri : 11 Orang
- Pensiunan : 16 Orang
- Wiraswasta : 1.350 Orang
- Buruh Pabrik : 189 Orang
- Pengrajin : 108 Orang
- Tukang Bangunan : 45 Orang
- Penjahit : 38 Orang
- Tukang Las : 19 Orang
- Tukang Ojeg : 60 Orang
- Bengkel : 35 Orang
- Sopir Angkutan : 17 Orang

Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Lulusan Pendidikan Umum
- Taman Kanak-kanak : 108 Orang
- Sekolah Dasar : 880 Orang
- SMP : 468 Orang
- SMA : 432 Orang
- Akademi/D1-D2 : 23 Orang
- Sarjana/S1-S2 : 82 Orang
Lulusan Pendidikan Khusus
- Pondok Pesantren : 52 Orang
- Madrasah Diniyah : 210 Orang
- Sekolah Luar Biasa (SLB) : 2 Orang
- Kursus Keterampilan : 53 Orang


3. Kondisi Sosial
Perangkat Desa/Kelurahan
- Kepala Desa : 1 Orang
- Sekretaris Desa : 1 Orang
- Kepala Urusan : 5 Orang
- Kepala Dusun : 2 Orang
- Staf : 7 Orang
- Pengurus BPD : 11 Orang

4. Status Ekonomi
- Mampu : 742 Orang
- Tidak Mampu : 1.099 Orang
- Miskin : 251 Orang

5. Sarana Prasarana Sosial/Ekonomi/Olah Raga/Kesenian
Sarana Prasarana Peribadatan
- Masjid : 8 Buah
- Musholla : 16 Buah
- Majelis Taklim : 17 Buah
- Gereja : -- Buah
- Vihara : -- Buah
- Pura : -- Buah
Sarana Prasarana Kesehatan
- Puskesmas : -- Buah
- BKIA /Rumah Bersalin : 1 Buah
- Poliklinik : 3 Buah
- Posyandu : 7 Buah
- Apotik/Toko Obat : -- Buah
Sarana Olahraga dan Kesenian
- Lapangan Sepak Bola : 2 Buah
- Lapangan Bulu Tangkis : 3 Buah
- Lapangan Bola Volley : 3 Buah
- Lapangan Tenis Meja : 2 Buah
6. Tenaga Medis
- Dokter Puskesmas : 1 Orang
- Dokter Praktek Swasta : 4 Orang
- Bidan Desa : 1 Orang
- Bidan Praktek Swasta : 2 Orang
- Dukun Beranak : 2 Orang
- Dukun Beranak Terlatih : 1 Orang
- Kader Posyandu : 42 Orang

7. Fasilitas Perekonomian/Perdagangan
- Bank Pemerintah : 0 Buah
- Kios/Warung/Toko : 320 Buah
- Material/Toko Bahan Bangunan : 2 Buah
- Wartel/Warnet : 1 Buah
- Pom Bensin : 0 Buah
- Restaurant/Rumah Makan : 5 Buah
- Obyek Wisata : 1 Buah
- Pemotongan Ayam : 3 Buah

8. Sarana Pendidikan
- PAUD : 2 Buah
- Taman Kanak-kanak : 6 Buah
- Sekolah Dasar : 2 Buah
- SMP : 2 Buah
- SMA : 0 Buah
- Madrasah Ibtidaiyyah : 1 Buah
- Madrasah Tsanawiyah : 1 Buah
- Madrasah Aliyah : 0 Buah
- SMK : 3 Buah
- Kejar Paket A/B/C : 1 Kelompok
- Pondok Pesantren : 3 Buah
- Kursus : 0 Buah

9. Lembaga-lembaga Sosial Kemsayarakatan
- Orsospol : 5 Kelompok
- Orsos Kemasyarakatan : 3 Kelompok
- LSM : 3 Kelompok
- Kelompok Tani : 1 Kelompok
- Sosial Kematian : 9 Kelompok
- Kelompok Yasinan : 16 Kwlompok
- Kelompok Arisan : 4 Kelompok




















BAB IV
TEMUAN

Dari hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan, diketahui bahwa jumlah penduduk Desa Bojong Indah terdiri dari ±4.275 laki-laki dan ±4.022 perempuan, jadi jumlah keseluruhan warga Desa Bojong Indah adalah ±8.297 jiwa. Sedangkan data pendidikan warganya menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil warga Desa Bojong Indah yang memiliki kepedulian/minat terhadap pendidikan, baik itu formal maupun non formal, jika dijumlahkan maka warga yang sedang mengenyam pendidikan hanya 2.310 orang saja dari tingkat TK-Perguruan Tinggi. Kebanyakan dari mereka memang hanya menamatkan pendidikan sampai tingkat SMA saja bahkan ada juga yang hanya tamatan SMP bahkan SD. Hal tersebut tentunya membuat kita bertanya-tanya mengenai alasan minimnya minat mereka terhadap pendidikan, dan dari wawancara yang kami lakukan kepada beberapa orang mengenai hal tersebut, ditemukan bahwa faktor utama yang melatarbelakangi minimnya minat mereka terhadap pendidikan adalah karena masalah
ekonomi, mengingat mayoritas warga disana tergolong ke dalam keluarga tidak mampu jadi mereka menganggap bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat mahal, walaupun biaya pendidikan sekarang sudah gratis tapi tetap saja harus ada biaya yang dikeluarkan, seperti biaya transportasi, jajan, dan keperluan sekolah lainnya. Kebanyakan dari warga Bojong Indah itu sendiri memang bermata pencaharian sebagai wiraswasta, yang gajinya bahkan tidak menentu. Faktor yang kedua adalah karena lokasi sekolah yang jauh dan akses transportasi yang sulit, khusunya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Di Desa Bojong Sari ini memang hanya terdapat beberapa sarana pendidikan saja, selebihnya berada di luar desa selain itu minimnya kendaraan umum di daerah tersebut juga menjadi faktor penghambat mereka untuk bersekolah. Faktor yang ketiga adalah karena faktor orang tua yang berpandangan bahwa sang anak memiliki nilai ekonomis, sehingga bagi mereka pendidikan SMP dan SMA saja
sudah cukup dan setelah itu anak-anak akan mereka suruh untuk bekerja, membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Padahal jika mereka berpikiran luas dengan memasukkan anak-anak mereka ke perguruan tinggi terlebih dahulu sebelum memasuki dunia kerja untuk mendapatkan gelar sarjana, anak-anak mereka pastilah akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik daripada hanya bermodalkan ijazah SMP ataupun SMA saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini