Rabu, 10 April 2013

Teori Idealis_Yusly anggriyawan Kelana_Tugas 3

TEORI IDEALIS (PENDEKATAN ISI/KONTEN)

Nama   : Yusly Anggriyawan Kelana
Kelas   : KPI 6 F

A. PENDAHULUAN
Teori idealis merupakan hasil dari pemikiran seorang sarjana hukum, yaitu Max Weber. Pemikiran Weber dipengaruhi oleh dua orang ilmuwan, yaitu Dilthey sebagai seorang Neoidealis dan Rickert sebagai seorang NeoKantian. Para Neoidealis memperhatikan dunia sebagai sebuah lapangan untuk melakukan aksi, sementara para NeoKantian berurusan dengan dunia sebagai sebuah objek pengetahuan.[1]
Teori idealis melihat bahwa perubahan sosial dapat disebabkan oleh faktor non-material, seperti ide, nilai, dan ideologi.  Ide dapat di sebut juga dengan gagasan. Ide/gagasan merupakan rancangan yang tersusun di pikiran, artinya sama dengan cita-cita.  Tetapi Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran. Nilai merupakan sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah. Dan ideologi merupakan sekumpulan konsep bersistem yang dapat memengaruhi pola pikir lingkungan sekitarnya.

B. METODE STUDI
Dalam penulisan paper ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Dalam pengerjaannya, penulis mencari dan mendapatkan sumber informasi dari buku-buku yang membahas mengenai teori-teori sosiologi.  Buku tersebut  adalah Sosiologi Klasik (Prof. Dr. Wardi Bachtiar, M.A., 2006).

C. ANALISIS
Para idealis memandang perkembangan semangat manusia sebagai sebuah proses kreasi murni. Weber berpendapat bahwa sasaran nilai sejarah tak pernah dapat ditemukan dalam sebuah sistem nilai-nilai universal. Perubahan selalu terjadi dalam setiap fase kehidupan kita tanpa dapat kita ketahui akhirnya karena dalam kehidupan selalu terdapat aktivitas-aktivitas baru yang dapat menorehkan sejarah yang baru.[2]
Teori idealis melihat bahwa perubahan sosial dapat disebabkan oleh faktor non-material, seperti ide, nilai, dan ideologi. Ide merupakan rancangan yang tersusun di pikiran, nilai yang merupakan merupakan sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk dan sebagainya, dan ideologi merupakan sekumpulan konsep bersistem yang dapat memengaruhi pola pikir lingkungan sekitarnya.
Secara umum, idealis berkata baku ''íde'', yang artinya gagasan idealis berati suatu yang tergagas atau mempunyai gagasan. Orang idealis adalah orang yang menyampaikan gagasannya tersebut untuk diakui dan jika memungkinkan dilaksanakan, Orang idealis biasanya banyak mengeluarkan pendapat dan sering mengutamakan prinsip. Contoh, seorang mahasiswa yang sedang mengungkapkan aspirasiya, ia tidak mau di sangkal/di jelekan aspirasi atau penjelasannya oleh orang lain. Ia bersikeras pendapat/aspirasinya itu benar dan baik, ia ga peduli dgn penilaian org, yg penting dia bisa melakukan seperti apa yg dia inginkan.

DAFTAR PUSTAKA:
Bachtiar Wirda, Sosiologi Klasik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006).



[1]  Wardi Bachtiar, Sosiologi Klasik, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006), h. 258
[2] Ibid,h. 259

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini