Rabu, 10 April 2013

Kepemimpinan Sosial_SITI NURAINI_Tugas4

Kepemimpinan Sosial
Kepemimpinan adalah orang yang diamanatkan mengemban tugas serta tangung jawab atas kepercayaan masyarakat. Banyak pernyataan tentang kepemimpinan yang diusungkan dari beberapa opini orang lain. Setiap orang yang ditanyai apakah itu kepemimpinan sebagian besar mendefinisikan orang yang mempunyai gagasan tentang memimpin dan sudah matang tentang apa yang harus diembannya. Jika seorang penyelidik mencatat dengan cepat apa yang dikatakan penduduk tentang kepemimpinan, ia mungkin akan memperoleh pernyataan sebagai berikut :
·        
Pekerja seorang pemimpin adalah membuat keputusan dan melatih otoritas
·         Pekerja seorang pemimpin ialah mengembangkan tanggung jawab serta inisiatif di antara anak buahnya
·         Sebagian besar pemimpin adalah terlalu sibuk, atau kebanyakan pemimpin tidak cukup sibuk
·         Sebuah grup bisa sekuat pemimpinnya
·         Kesulitan terbanyak dari grup atau organsasi ialah sejumlah penduduk melaksanakan sesuatu
·         Pada suatu ketika seorang pemimpin menunjukkan kelemahan
·         Untuk menjadi seorang pemimpin anda harus agresif ambisius dan menyampaikan kepada bawahan apa yang dapat dikerjakan
·         Kalau anda ingin menjadi seorang pemimpin anda harus kepekaan atas kebutuhan orang lain dan menyampaikan kepada mereka apa yang ingin didengarkan.
Cirri – cirri seorang pemimoin harus cenderung memiliki dan menunjukkan teladan yang baik diharapkan dan dibutuhkan oleh kelompok kerja mereka. Menjadi seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan dan keterampilan.
Banyak orang mengira bahwa kepemimpinan berarti otoritas, penguasaan, dominasi atau kekuatan. Sebagian besar mengira bahwa kepemimpinan merupakan pusat atau kedudukan. Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang sang pemimpin menerjemahkan fungsinya dengan perilaku. Efektivitasnya bukan karena seruan yang membuat telinga tuli, atau teriakan yang memekakkan dan menggema dimana-mana, tetapi terletak pada perilaku yang memperkaya pembicaraan, penerjemahan tugas kepemimpinan dalam suasana penuh kehati-hatian dan ketegangan. Selanjutnya pekerjaan semakin maju dan produktivitas pun meningkat, sehingga target dapat tercapai.
Meskipun manajemen condong untuk menerima persetujuan, atau pendekatan kepemimpinan lain, menaruh perhatian pada pondasi yang sehat. Di tempat pertama, bukti-bukti yang benar menunjukkan bahwa produktivitas suatu pekerjaan dihasilkan oleh jenis kepemimpinan yang diterima. Kedua, keputusan tentang gaya kepemimpinan yang akan diambil alih harus dibuat untuk perusahaan secara menyeluruh daripada meninggalkan institusi manajer individu. Disamping itu, kepentingan manajemen tidak terpenuhi, untuk bukti yang mendukung suatu gaya kepemimpinan selalu dapat dibantah berulangkali, dengan bukti yang mendukung lawan.
Untuk menggolongkan gaya kepemimpinan, terdapat beberapa argument tertentu, diantaranya sebagai berikut :
  1. Tempat masing-masing : masyarakat memandang suatu masalah secara umum, mereka dikejutkan dengan penemuan bahwa literature riset tidak konsisten dalam mendukung suatu gaya kepemimpinan
·         Kepribadian. Langkah-langkah untuk memajukan kepemimpinan yang terpusat pada grup yang sering gagal untuk direalisasikan
·         Karakter tugas. Kondisi mayoritas kedua menghasilkan pemanfaatan gaya kepemimpinan yang merupakan pelaksanaan tugas
  1. Peranan kecerdasan : mendengar kata tugas, asosiasi kita melayang pada sejumlah hubungan antara tugas pribadi dan kecerdasan penduduk
·         Peranan tugas. Pertanyaan lain yang masih dapat difikirkan dalam memilih suatu gaya kepemimpinan ialah "siapa yang menggarapnya" atau "apakah peranan pemimpin dan pengikutnya?" Meskipun faham kepemimpinan berarti serangkaian peranan yang berbeda dari pengikutnya
·         Karakter grup : mendiskusikan relevansi isu-isu untuk suatu grup kerja membayangkan suatu grup yang telah mengembangkan standar umum tertentu
  1. Apakah pemimpin itu harus disenangi : pemimpin yang dapat disenangi agar bawahannyapun merasa nyaman dan turut membantu dengan suka rela. Kesukaran memilih gaya kepemimpinan, patut dipertimbangkan.
Para pakar manajemen organisasi menyimpulkan dari hsil riset mereka tentang kepemimpinan yang sukses, sebagai berikut :
  1. Pertama dan mendasar adalah bahwa kepemimpinan bisa didefinisikan sebagai perwujudan dari intelegensi atau kecerdasan. Dalam waktu yang lama, konsep kepemimpinan telah diungkapkan melalui anekdot, gossip, dan pembicaraan untuk menonjolkan diri sendiri.
  2. Kedua, meskipun kebijaksanaan konvensional cenderung menggolongkan orang-orang yang bekerja dalam sebuah organisasi didalam sebuah kategori yang berbeda dan terpisah antara mereka bekerja dan mereka yang memimpin, tetapi kita tahu dalam sebuah organisasi yang sukses setiap pemimpin bekerja dan setiap karyawan memimpin.
  3. Ketiga, ada pola lain yang konsisten dalam perilaku pemimpin kerja. Mereka tahu bagaimana mengatakan hal yang tepat kepada orang yang tepat pada saat yang tepat untuk melakukan pekerjaan yang tepat, yang bisa diselesaikan dengan baik, tepat waktu, dan sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Tujuh prinsip petunjuk dalam semua hal yang mereka lakukan dan katakan :
  • Jadilah seorang peraih prestasi
  • Jadilah orang yang pragmatis dan strategis
  • Praktekkan kerendahan hati
  • Jadilah orang yang focus pada konsumen
  • Jadilah orang yang mempunyai komitmen
  • Belajarlah menjadi orang yang optimis
  • Jadilah orang yang mau menerima tanggung jawab.
Prinsip-prinsip ini menjadi pegangan bagi para pemimpin kerja dalam mancapai visi dan misi yang telah digariskan. Serta tanggung jawab yang adil akan menampakkan bahwa kepemimpinannya berhasil. Menjadikan kepemimpinan lebih elastis bisa ke kaum bawahan maupun atasan. Sehingga baik dan buruknya suatu kepemimpinan sesuai dan tergantung pemimpin itu sendiri bagaimana menjalankan tugas dan amanah yang telah diembannya.
CONTOH kepemimpinan dalam suatu Negara (SBY)
Jika dilihat dari beberapa keberhasilan masa kepemimpinan SBY maka kita lihat dan singgung kembali dari pengertian kepemimpinan itu sendiri. Ada beberapa hal yang berhasil dicanangkan dan dijalankan oleh masa kepemimpinan SBY namun tak luput pula ada beberapa hal yang kurang dan bahkan tidak tegasnya dalam suatu hukum. Seperti yang terlibat dan sering diguncingkan oleh sebuah akun beracc @triomacan2000 yang berisi tentang kritik maupun saran tentang kepemimpinan SBY tersebut. Baik itu masalah century ataupun keterlibatan anggotanya bahkan anaknya kedalam kasus korupsi, namum selalu saja tertutupi di kawasan Cikeas. Kinerja SBY yang kurangnya tegas dan kurangnya beberapa hal yang seharusnya bahkan sudah dicanangkan sebelum jadinya ada beberapa yang tidak dilakukan bahkan pemberantasan kemiskinan tidak begitu berhasil akan kerja tersebut. Menjadi pemimpin yang sempurna memang susah namun bisa diusahakn dengan keadilan dan ketegasan dalam kondisi apapun. Sehingga tidak akan menjadi boomerang untuk masyarakatnya jika semuanya diperlakukan adil, namun buktinya dalam kepemimpinan SBY dilingkup hukum itu tajam kebawah dan tumpul keatas, sehingga dapat ditafsirkan bahwa kekuasaan adalah segalanya.

DAFTAR PUSTAKA
  • Adair, John,1993, Kepemimpinan yang Efektif, Effhar dan Dahara Prize, Semarang
  • Madhi, Jamal, 2001, Menjadi Pemimpin yang Efektif dan Berpengaruh, PT Syamil Cipta Media, Bandung
  • Hunneryager, S.G., Heckman, I.L., 1992, Kepemimpinan, Dahara Prizw, Semarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini