Rabu, 10 April 2013

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi massa_Farwah Assegaf_Tugas 1

Perspektif Teori Sosiologi untuk Komunikasi Massa_ Tugas 1

Nama   : farwah Assegaf
Kelas   : KPI 6 F
Nim     : 109051000146

A.    Pendahuluan
Emile Durkheim mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari institusi. Oleh sebab itu institusi sosial utama adalah masyarakat. [1]
Suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar, para ahli sosiologi akan melakukan penelitian mereka dengan melihat pada asumsi-asumsi yang telah ada; karakter sosiologi bergantung pada asumsi-asumsi tersebut dan akan berubah bilamana asumsi-asumsi tersebut mengalami perubahan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui karakter sosiologi, untuk memahami apa sebenarnya sosiologi itu, kita dipaksa untuk mengetahui asumsi-asumsinya yang paling dasar tentang manusia dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam memahami karakter sosiologi saya bukan melihat pada metode studinya, tetapi pada asumsi-asumsinya tentang manusia dan masyarakat. Penggunaan metode-metode tertentu menunjukkan eksistensi asumsi-asumsi tertentu tentang manusia dan masyarakat (Gouldner). [2]
Secara teori, pada satu sisi, konsep komuikasi massa mengandung pengertian sebagai suatu proses dimana institusi media massa memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas, namun pada sisi lain, komunikasi massa merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan di konsumsi oleh audience. [3]
B.     Media Studi
Metode studi yang digunakan dalam penulisan paper adalah studi pustaka. Metode studi pustaka adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan mengambil data dari buku-buku di perpustakaan. [4] Penulis mendapatkan sumber data dari buku-buku mengenai sosiologi dan komunikasi massa. Pemaparan deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuat gambaran dan penjelasan tentang suatu keadaan secara objektif.
Telaah sosiologis terhadap fenomena komunikasi massa belum sepenuhnya berkembang seperti yang diharapkan. Penyebab yang terpenting antara lain karena luasnya masalah itu sendiri, di samping adanya beberapa orientasi atau tema yang mendominasi studi mengenai masalah ini pada masa yang lalu. Tema yang dominan itu adalah tentang efek-efek langsung media massa kepada individu dan publik, dan mengenai apa yang disebut sebagai masyarakat dan kebudayaan massa.[5]

Contoh kasus adalah seperti tarian gangnam style yang rata-rata seluruh Masyarakat Indonesia mengetahui gerakan gangngnam style, apabila ada lagu gangnam style pasti langsung mengikuti gerakan atau goyangan gangnam style yang di populerkan oleh PSY.

C.     Analisis
Ilmu Komunikasi massa ialah mempelajari tentang efek, dan pesan dari media massa itu sendiri. Setiap media massa pasti mempunyai pesan dan efek, pesan dan efek tersebut bisa positif ataupun negatif. Efek dan pesan dari media tersebut sangat menempel pada kehidupan sehari-hari kita, bisa kita lihat pada keseharian kita seperti dari cara kita makan ditempat yang sudah terkenal maka akan ada kebanggaan tersendiri.
Dan dari contoh kasus yang diatas dapat kita lihat bahwa gangnam style telah merambah keseluruh masyarakat. Dari yang tua sampai anak-anak pun mengetahui gerakan gangnam style, mereka mengetahui gerakan tersebut dari media-media yang mereka lihat, seperti youtube, TV, dan media-media lainnya yang tersedia.
Dalam sosiologi komunikasi, terdapat Teori Sistem yang dibuat oleh Niklas Luhmann.Luhmann menganggap bahwa sistem terbentuk dari proses komunikasi yang melibatkan makna. Bagi Luhmann, komunikasi yang membentuk sistem sosial merupakan gabungan dari tiga elemen, yaitu informasi (information), ungkapan (utterance), dan pengertian (understanding). Ketiga proses ini merupakan peran penting di dalam proses komunikasi dan pembentukkan makna.[6] Konsep-konsep dasar teori sistem dibentuk kembali dengan paradigma otopoiesis. Otopoiesis merupakan penciptaan diri dengan merujuk kepada diri sendiri melalui pemanfaatan materi dalam lingkungannya.[7] Materi yang dimaksud dalam teori ini adalah media massa yang digunakan. Jadi, teori ini membahas tentang penciptaan diri menggunakan media massa yang ada dalam lingkungannya.





Daftar Pustaka:
Sumanto Kamanto, Pengantar Sosiologi, (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta: 2004)
Poloma Margaret M., Sosiologi Kontemporer, (PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004)
Bungin Burhan, Sosiologi Komunikasi, (PT Kencana, Jakarta: 2006)
Zulkifli Ijul, (2011), Metode-metode Sosiologi, <http://www.bintan-s.web.id/2011/11/metode-metode-sosiologi.html>
TELAAH SOSIOLOGIS TENTANG KOMUNIKASI MASSA (http://massofa.wordpress.com/2008/02/19/sosiologi-komunikasi-massa)
Reza A. A. Wattimena, (2010), Teori Sistem Masyarakat Niklas Luhmann , <http://rumahfilsafat.com/2010/01/03/teori-sistem-masyarakat-niklas-luhmann/>
Marcia Tadjuddin, Teori Sistem Niklas Luhmann, <http://marciatadjuddin.pbworks.com/f/Teori+Sistem+Niklas+Luhmann.ppt>, pg. 18





[1] Kamanto Sumanto, Pengantar Sosiologi, (Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,2004, Jakarta) hlm. xii
[2] Margaret M. Poloma, Sosiologi Kontemporer, (PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004) hlm. 1
[3] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (PT Kencana, Jakarta: 2006), hlm. 262
[4] Zulkifli Ijul, (2011), Metode-metode Sosiologi, <http://www.bintan-s.web.id/2011/11/metode-metode-sosiologi.html>
[5] TELAAH SOSIOLOGIS TENTANG KOMUNIKASI MASSA (http://massofa.wordpress.com/2008/02/19/sosiologi-komunikasi-massa)
[6] Reza A. A. Wattimena, (2010), Teori Sistem Masyarakat Niklas Luhmann , <http://rumahfilsafat.com/2010/01/03/teori-sistem-masyarakat-niklas-luhmann/>
[7] Marcia Tadjuddin, Teori Sistem Niklas Luhmann, <http://marciatadjuddin.pbworks.com/f/Teori+Sistem+Niklas+Luhmann.ppt>, pg. 18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini