Kamis, 06 Desember 2012

Nina Nurlina_KPI 1 D_Institusi Bisnis

Judul penelitian

Persaingan bisnis kuliner  yang berbeda dalam satu ruang lingkup

Peneliti : Nina Nurlina (1112051000121)
 
A.      Latar Belakang
Persaiangan hidup yang begitu tinggi kemajuan zaman yang tak lagi dapat dibendung menuntut banyak orang untuk selalu mengikutinya. Dan banyak orang memilih untuk terus dapat hidup mencoba mendirikan berbagai usaha yang ia yakini dapat berjalan sukses, tetapi segala sesuatunya itu tak semudah yang difikirkan dan banyak dari mereka yang berhenti ditengah jalan untuk menutup usaha mereka karena tidak kuat dengan persaiangan kuliner yang semakin pesat . lain halnya dengan orang-orang yang memiliki ketekunan dan kegigihan yang tinggi meskipun ditengah-tengah persaiangan bisnis kuliner yang tinggi, ia mampu bertahan menciptakan kreatifitas dan inovasi baru untuk tetap bertahan dan memajukan usaha mereka. Dan orang yang seperti itu pun tidak sedikit kita temui.
 
Segala sesuatunya itu bertahap dimulai dari nol hingga mencapai kesuksesaan yang berarti.  Para pengusaha yang sudah berhasil kini, tidak melulu merasakan manis dalam merintis usahanya. Manis dan pahit serta hambatan dalam sebuah usaha pasti selalu ada dan dalam menyikapi hal tersebut diperlukan sebuah sikap profesionalitas, pantang menyerah dan tekun.
            Dalam studi kasus kali ini saya memilih rumah makan ayam penyet dan warung baso H. Mulyo sebagai bahan penelitian karena kedua tempat itu dalam satu ruang lingkup yang sama , menurut saya ini menarik untuk diangakat sebagai penelitian, kenapa? Karena saya ingin mengetahui persaingan diantara kedua dalam memikat hati konsumen dan mempertahankan kejayaannya masing-masing serta omset yang mereka terima .
 
B.      Pertanyaan Pokok Penelitian
1.       Bagaimana cara para produsen untuk menarik minat konsumen ?
2.       Berapa kira-kira omset yang didapat dalam sehari ?
 
C.      Metode Penelitian
Metode yang saya gunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif.  Metode ini sangat akurat dalam mengambil data-datanya karena dilakukan langsung kelapangan melalui tekhnik wawancara dengan narasumber.
 
Narasumber  1 :
Lokasi : Rumah Makan Ayam Penyet, Jl. Ir. H. Juanda, BBS, Ciputat, Tangerang Selatan.
Waktu : Selasa, 4 Desember 2012
Pukul   : 13.00 WIB
 
Narasumber  2 :
Lokasi : Warung Bakso H. Mulyo , Jl. Ir. H. Juanda, BBS, Ciputat, Tangerang Selatan.
Waktu : Selasa, 4 Desember 2012
Pukul  : 14.00 WIB
 
D.      Gambaran Subyek/Obyek penelitian
Pada penelitian ini, saya mewawancarai  4 narasumber yaitu pemilik usaha rumah makan itu sendiri dan pegawai yang bekerja ditempat tersebut  serta dua orang pengunjung yang pernah makan ditempat tersebut
 
Narasumber  Pertama : seorang pegawai rumah makan ayam penyet  yang sudah lama bekerja ditempat tersebut bernama Reni.
Narasumber Kedua      : seorang pemilik warung baso yang bernama Bapak Mulyono. Bapak mulyono membuka usahanya sejak tahun 1980. Dia memulai nusahanya melalui berdagang bakso keliling. Dengan ketekunan dan keyakinan yang dimilikinya, akhirnya Bapak Mulyono dapat membuka kios baru miliknya sendiri.
Narasumber Ketiga & Keempat : Dua orang pengunjung yang pernah makan ditempat tersebut yaitu seorang anak muda yang bernama Nicky Franida dan seorang bapak yang bernama Sartoto.
 
 
E.       Analisis
Warung Baso H. Mulyono sudah berdiri sejak 1980, usaha ini dirintis oleh bapak H. Mulyono . awal nya bapak berjualan baso keliling untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seiring berjalannya waktu bapak H. Mulyono pun dapat membeli kios dan sekarang pun sudah memiliki dua kios. Kios yang pertama terletak di Jl Ir. H. Juanda No 8, ciputat. Dan untuk kios yang kedua terletak didekat kampus dua UIN Syarif Hidayatullah. Seporsi  mangkuk baso nya dijual seharga Rp 8.000. omset per hari nya bisa terjual sekitar 50 ribu mangkuk . kira-kira penghasilan perhari nya bisa mencapai 4 juta rupiah.
Menurut narasumber yang bernama bapak Sartoto yang pernah memakan baso disana," memang baso disana itu cita rasanya enak, sejak dari dulu pun usaha ini sudah ramai dikunjungi pembeli tapi untuk sekarang-sekarang ini warung baso tersebut terlihat agak sepi pengunjung". Kalau menurut saya sendiri, " memang pada saat saya melakukan penelitian langsung kesana warung terlihat sepi pengunjung hanya ada satu pengunjung saja yang sedang makan, berbeda dengan situasi ditempat usaha kuliner lain yang masih berada satu ruang lingkup yang sama."
Sedangkan untuk usaha kuliner yang kedua adalah rumah makan ayam penyet yang lokasi nya tidak jauh dari warung baso H. Mulyono masih dalam satu lokasi yang sama. Usaha ini dirintis oleh ibu Yuliana yang berasal dari Jawa Timur. Rumah makan ayam penyet ini sudah berdiri sejak tujuh tahun yang lalu dan sekarang telah memiliki satu cabang yang terletak tidak jauh dari kios yang pertama. Dan telah mempekerjakan sebanyak  16 karyawan . Harga yang ditawarkan untuk ayam penyet + Nasi = Rp 14.500 , ayam penyet saja = Rp 12.500 dan es teh manis = Rp 2.500. omset yang didapat perhari nya kurang lebih mencapai  5 juta rupiah, kata salah satu pegawai yang bekerja ditempat tersebut. cita rasa yang ditawarkan sangat mengugah selera, saya sudah sering sekali makan ditempat ini, apalagi dulu ketika masih berseragam putih abu-abu hampir tiap pulang sekolah saya mampir untuk makan disini karena rasa ayam yang gurih dengan sambel yang menggugah selera makan menjadi paduan yang nikmat sampai sekarang pun rasanya tetap sama, kata seorang mahasiswi UIN yang rumahnya tidak jauh dari komplek kampus 2 UIN. Menurut sumber yang saya wawancari dulunya itu harga nya sekitar Rp 7.000. dan nasi nya pun boleh nambah tetapi semakin mahalnya bahan-bahan baku harga pun semakin meningkat karena bagaimana pun seorang produsen ingin mendapatkan keutungan dari hasil usahanya sendiri maka dari itu ditengah persaingan bisnis kuliner yang pesat dan semakin meningkatnya harga bahan baku , seorang pengusaha harus pintar untuk menyesuaikan harga yang tidak terlalu mahal tetapi tidak merugikan juga bagi sang produsen itu sendiri dalam mempertahankan konsumen yang ada dan meningkatkan penjualan dengan tetap memberikan cita rasa yang sama nikmatnya.
Para pengusaha kuliner pun saling berlomba-lomba memberikan cita rasa yang nikmat dan kenyamanan tempat pada usaha kulinernya baik itu ayam penyet atau baso untuk tetap bertahan dan meningkat kualitas dan  menarik hati pembeli. Kreatifitas , ketekunan dan kegigihan harus tetap dikembangkan untuk dapat bertahan ditengah-tengah persaingan yang ketat ini demi memberikan kesuksesan bagi hasil usahanya itu sendiri.
F.       Daftar Pustaka
Narasumber 1 : seorang pegawai ayam penyet yang bernama Reni
Narasumber 2 : Bapak H. Mulyono pemilik warung baso
Narasumber 3 : Nicky Franida
Narasumber 4 : Bapak Sartoto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini