Kamis, 06 Desember 2012

LAPORAN 1_INSTITUSI BISNIS_BILL TESYAR NURSALLAM_KPI 1 D_2012

Judul Penelitian : Usaha Nasi Uduk Bu Djaja "Khas Betawi"

 

Peneliti :

Nama : Bill Tesyar Nursallam

Nim : 1112051000119

 

 

I.                    Latar Belakang

 

Banyak makanan yang bisa kita jumpai saat pagi hari,  seperti bubur ayam, ketupat sayur, nasi uduk dan lain lain, itulah makanan yang biasa orang orang nikmati pada saat pagi hari. Tentu orang orang mempunyai selera masing masing untuk menikmati paginya dengan sarapan dengan panganan yang beragam dan sesuai selera mereka masing masing namun salah satu makanan yang paling sering dimakan dan biasa kita jumpai bila dipagi hari adalah nasi uduk.         Bisa dikatakan hampir semua orang suka makan nasi uduk. Nasi uduk adalah salah satu makan tradisional yang masih bertahan dari dahulu hingga sekarang yang masih menjadi makanan favorit orang orang. Hampir diseluruh indonesia orang orang tau makanan nasi uduk, Itulah bukti betapa tenarnya nasi uduk hingga hampir para ibu ibu bisa membuat nasi uduk yang enak. Saya berani mengatakan orang takkan bosan untuk makan nasi uduk, selain dari segi rasa yang khas  Nasi uduk adalah nasi biasa namun ada rasanya disitulah istimewanya nasi uduk, namun hingga sekarang masih belum diketahui siapa yang memulai membuat nasi uduk yang rasanya sangat khas. Nasi uduk umumnya dimakan dengan ditambahkan tempe orek, bihun goreng, dan sudah pasti kerupuk, namun orang orang biasanya menikmatinya agar lebih nikmat dengan ditambahkan sambal kacang.

Kita tau umumnya orang orang meniknmati nasi uduk pada pagi hari, namun pada saat saya melewati daerah Pamulang tepatnya dekat komplek perumahan Pamulang Permai 2 saya menemukan ada tukang penjual nasi uduk pada malam hari, Warung Nasi Uduk Betawi Bu Djaja namanya tentu itu tidak umum tetapi yang biasa saya amati bila melewati tempat penjual nasi uduk itu selalu ramai oleh pembeli, tempat jualnya pun hanya sebuah kaki lima biasa yang ada dipinggir jalan dari luar pun tempatnya terlihat sangat sederhana hanya ada gerobak tanpa ban seakan gerobak itu menggambarkan sebuah etalase yang terletak ditoko, lantainya pun bukannlah ubin tetapi tanah jika datangnya hujan beceklah tempat tersebut. Namun dibalik kesederhanaan itu banyak orang yang menggandrungi nasi uduk itu, setiap saya lewat daerah itu selalu ramai dipenuhi oleh orang orang yang hendak menikmati nasi uduk itu dimalam hari. Buka pada malam hari adalah yang membuat saya heran karena umumnya nasi uduk dijajakan oleh para pedagangnya pada pagiu hari, meskipun buka pada malam hari tempat jualan nasi uduk yang saya amati selalu ramai oleh para pembeli. Karena hal itu lah saya tertarik untuk mengangkat tema nasi uduk Betawi Bu Djaja yang buka pada malam hari. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang usaha kecil kecilan Warung Nasi Uduk Betawi Bu Djaja

 

 

 

 

 

 

 

II.                  Pertanyaan Pokok Penelitian

 

Pertanyaan Pokok:

1.      Menapa ibu memilih bisnis untuk berjualan Nasi uduk?

2.      Mengapa ibu memilih untuk berjualan nasi uduk pada malam hari?

Pertanyaan Tambahan:    

1.      Apakah mengeluarkan modal besar untu ibu membuka usaha ini?

2.      Apakah sebelum ibu berjualan disini abang pernah berjualan ditempat lain?

3.      Sudah berapa lama ibu berjualan nasi uduk disini?

4.      Apa yang membuat khas nasi uduk yang ibu dari nasi uduk yang lain?

5.      Berapa harga satu porsi nasi uduk yang ibu jual?

6.      Dari jam berapa ibu mulai buka warung ini?

7.      Disini tempat ibu berjualan masih menyewa atau milik sendiri?

8.      Apakah ada resep rahasia sehingga nasi uduk ibu banyak disukai para pelanggan?

 

III.                Metode Peneliatian

 

Metode yang digunakan : Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber.

Wawancara ini dilakukan pada :

Lokasi : Warung Nasi Uduk Bu Djaja (Dekat Komplek Perum. Pamulang Permai 2)

Tanggal : 3 Desember 2012

Waktu : Pukul 22.00 WIB

 

 

IV.               Gambaran Subyek dan Objek Penelitian

 

 

Bu Djaja(Jakarta, 17 September 1966) adalah seorang pengusaha penjual nasi uduk kecil kecilan. Beliau adalah seorang single parent dari 2 orang anaknya. Dengan membuka usaha nasi uduk lah bu Djaja menafkahi keluarganya. Waluapun terbilang hanya usaha kecil kecilan namun Bang Asmit bisa menafkahi ke tiga anaknya dan istrinya dengan berkecukupan. Bang Asmit memulai usahanya dari nol hingga sekarang usahanya bisa dibilang sudah sukses walupun kecil kecilan hal itu terbukti dari banyaknya poelanggan yang berdatangan untuk membeli nasi uduk yang dijualnya. Nasi uduk yang dijual oleh bang asmit adalah nasi uduk betawi karena bu Djaja merupakan orang betwi asli. Dari mulut ke mulut lah mengapa para pelanggan suka nasi uduknya bu Djaja, terlebih nasi uduk bu DJaja terbilang unik karena warung nasi uduk itu buka pada saat malam hari, hal ini merupakan langka dimana nasi uduk dijual pada malam hari karena pada umumnya kita sudah terlalu biasa untuk menikmati nasi uduk pada pagi hari pada saat sarapan. Bu Djaja memulai usaha ini atas inisiatifnya sendiri karena dirasanya nasi uduk buatan  sendiri terbilang enak dan ternyata bu Djaja memiliki resep rahasia dari orang tuanya untuk membuat nasi uduk .

Yang biasa menikmati nasi uduknya bu Djaja adalah para pekerja kantoran yang baru pulang dari kantor karena kebetulan tempat bu Djaja membuka usaha adalah jalur perbatasan Jakarta dan Tangerang dimana banyak orang yang pulang kantor dijakarta dan tinggal didaerah Tangerang yang melewati warung nasi uduk tempat bu Djaja berjualan. Rata rata para pembeli nasi uduk Banu Djaja adalah pelanggan tetap yang berlangganan.Bu Djaja biasanya saat berdagang dibantu oleh anak yang paling besar, namun bila sudah larut malam hanya bu Djaja yang jaga Warung. Bu Djaja adalah sosok orang betawi yang enak untuk diajak mengobrol dan suka ngelucu kepada para pelanggan, sehingga para pelanggan pun dibuat nyaman jika makan ditempat warung nasi uduk bu Djaja. Ketika saya pertama kali mengunjungi dan makan ditempat warung nasi uduk bu Djaja pun kesan  pertama yang saya dapat adalah bersahabatnya dengan para pembeli walupun pada saat itu saya baru pertama kali membeli nasi uduknya bu Djaja. Mungkin itulah salah satu faktor mengapa warung nasi uduk bang asmit digemari para pelanggannya dan para penikmat nasi uduk.

 

 

 

 

 

V.                 Analis

 

Bu Djaja adalah seorang penjual nasi uduk kecil kecilan, walupun hanya usaha kecil kecilan namun sudah bisa dibilang Bu Djaja sukses dalam menjalani usahanya itu. Bila dinya mengapa Bu Djaja memilih untuk berjualan nasi uduk itu karena kebetulan hanya itulah usaha yang bisa diperbuat oleh Bu Djaja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya kebetulan juga istrinya mahir dalam membuat nasi uduk dan tentunya ada resep rahasia yang didapat Bu Djaja dari orang tuanya.

Bu Djaja terbilang unik dalam membuka usaha nasi uduknya dibandingkan dari para pedagang nasi uduk lainnya karena Bu Djaja membuka lapak nasi uduknya pada malam hari dan itulah bisa dibilang unik dan beda dari yang lainnya. Bu Djaja juga pernah membuka lapaknya pada pagi hari namun hasil yang didapat tidak seberapa jika Bu Djaja buka pada malam hari.

Bu Djaja pun tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk membangun usahanya yang sederhana ini. Bu Djaja hanya mengeluarkan modal hanya Rp 400.000,00 untuk membuka usaha ini, ucap Bu Djaja kepada saya saat saya sedang mewawancarainya, saya pun cukup kaget pada saat Bu Djaja bilang nominal Bu Djaja dalam membuka usaha ini. Karena bisa saya simpulkan sendiri kalo modal yang dikeluarkan Bu Djaja sekarang sebanding dengan hasil yang ia dapat dari modal yang dia keluarkan.

Bu Djaja disini sudah berjualan selama hampir 5 tahun ucapnya kepada saya, namun sebelum dia berjualan ditempat sekarang  dia pernah bejualan di daerah Ciputat selam 3 tahun sebelum akhirnya dia pindah ketempat yang sekarang di Pamulang. Setelah saya merasakan cita rasa dari nasi uduk Bu Djaja memanglah sangat nikmat dan mempunyai rasa yang khas dari nasi uduk yang lainnya yang pernah saya makan, memang Bu Djaja mengakui dia punya resep rahasia dari orang tuanya yang mugkin itulah yang membuat rasa dari nasi uduk itu sangatlah khas, dan mungkin karena berjualan malam itu juga yang membuat khas.

Bu Djaja  mulai membuka lapaknya dari jam 20.00 WIB sampai subuh tergantung nasi uduknya sudah habis atau belum. Ditempat ini Bu Djaja masih menyewa kepada pak RT yang mempunyai lapak sebesar Rp. 125.000,00 setiap bulannya.

 

 

Referensi:

 Narasumber : Bang Asmit ( penjual nasi uduk betawi)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini