I. DASAR PEMIKIRAN
Alasan logis mengapa penelitian harus dilakukan adalah karena sejatinya manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, tidak sebanding dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan faktor-faktor ketidaktahuan terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
Alasan lainnya mengapa penelitian dilakukan karena dorongan rasa ingin tahu. Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di dalam dan luar lingkungannya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas. Dorongan ingin tahu disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
II. PERMASALAHAN PENELITIAN
1. Apa masalah-masalah umum yang terjadi di tempat-tempat ibadah seperti masjid ?
2. Apa fungsi yang sebenarnya dari masjid?
3. Mengapa fenomena yang terjadi tidak menggambarkan peran tempat ibadah yang sesungguhnya?
4. Bagaimana cara menormalisasikan keadaan di lingkungan masjid?
III. METODOLOGI
Dalam menggali penelitian ini saya menggunakan metode kualitatif secara keseluruhan. Karena permasalahan yang saya teliti ini mencakup keadaan dan fenomena yang terjadi dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan peribadatan. Di mana lingkungan peribadatan terbentuk karena memang ada titik sumbernya. Dan sumber yang akan saya telaah dalam penelitian ini adalah masjid, kualitas dari kehidupan suasana di masjid, tata tertib, fungsi, serta masalah-masalah yang tabu dan layak untuk dikupas tuntas dalam analisis ini.
IV. TEMA-TEMA YANG DITELITI
1. Antifungsi dan tidak terawatnya masjid-masjid yang terdapat di daerah-daerah terpencil.
2. Tindakan kriminal dari segi sosial dan ekonomi yang terjadi di lingkungan masjid.
3. Penguncian masjid sebagai tempat ibadah umum tepat setelah ibadah jama'ah selesai.
4. Masjid-masjid mutakhir yang memiliki fungsi lain yaitu sebagai sarana rekreasi dan ajang megah-megahan.
5. Masjid menjadi tempat tongkrongan anak-anak remaja dan tempat tidur seenaknya.
V. KERANGKA TEORITIS
Teori yang menjadi acuan dalam penelitian saya diambil dari teori Emile Durkheim yaitu "Fakta Sosial" yaitu kenyataan-kenyataan yang memang terjadi tanpa ada unsur manipulasi dan bersifat realita. Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan keteraturan di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial. Dimana ia berusaha menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar