KAMARKU
Nama : Muhammad Ali Nurdin
NIM : 1112052000017
Kelas : BPI 6
Sebelum saya mendeskripsikan kamar tempat saya tidur, tidak ada salahnya jika saya menggambarkan sedikit tentang rumah saya, semoga gambaran tentang rumah saya ini dapat membantu penjelasan saya mengenai kamar tidur saya.
Rumah yang menjadi tempat saya dan keluarga berlindung dari sengatan matahari dan ganasnya hujan berada di perkampungan pinggiran kota Depok, tepatnya di kelurahan Bedahan, kecamatan Sawangan, kota Depok. Saya katakan pinggiran kota Depok karena berada di tengah perkampungan dan 120 meter ke arah belakang rumah saya terdapat sungai yang menjadi pembatas kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Rumah yang saya tempati terbilang kecil atau untuk menghindari kata kecil maka sering digunakan kata 'minimalis. Meskipun demikian rumah saya ini layak huni dan tidak terlalu sempit karena hanya dihuni oleh 3 orang saja, yakni saya dan kedua orang tua saya saja. Saya anak terakhir dari 3 bersaudara, dua kakak saya sudah mempunyai rumah masing-masing dengan kehidupannya masing-masing.
Rumah saya menghadap ke arah utara dengan luas bangunan 12 x 8 meter. Menurut orang tua saya, rumah ini sudah 2 kali dipugar atau direnovasi sejak pendiriannya pada tahun 1983. Setiap menjelang Idul Fitri, sudah menjadi budaya di masyarakat Betawi bahwa setiap orang termasuk saya mempercantik rumah dengan melakukan pengecatan/ pewarnaan pada dinding setiap tahunnya. Saat ini dinding rumah saya berwarna merah jambu/ pink.
Tidak banyak ruangan yang terdapat di dalam rumah saya, hanya terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur, 1 kamar mandi dan sedikit ruang terbuka di depan jendela rumah yang ditaruh bangku panjang untuk menerima tamu yang sungkan masuk ke dalam rumah, ruang terbuka ini adalah yang pertama kali terlihat dari rumah saya dan berfungsi sebagai gazebo rumah.
Dua kamar tidur yang terdapat di rumah saya, satu kamar tidur untuk saya yang letaknya di sayap kiri rumah paling depan dan satu kamar lainnya adalah kamar tidur untuk orang tua saya yang letaknya di belakang kamar tidur saya.
Kamar tidur saya dan kamar tidur orang tua saya berukuran sama, yakni 3 x 3 meter. Orang tua saya jarang sekali tidur di kamar tidur belakang, mereka lebih sering tidur di ruang tamu dengan beralaskan kasur yang dibawa dari kamar tidur mereka tanpa ranjang. Menurut mitos yang berkembang di masyarakat betawi, cara tidur seperti itu dapat menangkal teluh atau sihir. Terserah mau percaya atau tidak, yang jelas orang tua saya dan hampir seluruh warga di kampung saya memercayai mitos itu.
Kamar tidur saya bisa dibilang bukanlah kamar idaman. Dindingnya berwarna merah muda/ pink, sama dengan warna cat rumah saya. Di dalam kamar tidur yang hanya berukuran 3 x 3 meter terdapat beberapa barang yang lebih dari separuhnya saya beli dari uang saya sendiri.
Dinding bagian utara kamar saya tidak semua terbuat dari campuran batako, pasir dan semen, namun di tengahnya ada daun jendela yang juga merupakan salah satu jendela rumah bagian depan; Dinding bagian timur kamar saya terdapat pintu kamar berwarna putih di posisi pojok bersinggungan dengan tembok bagian selatan; Dinding bagian selatan kamar saya terdapat stop contack lampu (lampu berada di atas pintu kamar) dan terminal/ colokan listrik; Dan terakhir dinding bagian barat kamar saya. Dinding bagian barat kamar saya inilah yang saya anggap paling spesial, karena di bagian atas dinding bagian barat kamar saya ini saya menempelkan banner acara tour BPI 2012 yang dilaksanakan bulan april tahun 2014. Jadi ketika ada orang masuk ke kamar saya, banner acara tour kelas saya yang berukuran 3 x 1 meter inilah yang pertama kali terlihat. Selain menjadi penghias dinding, banner ini juga menjadi kebanggan tersendiri buat saya.
Pintu kamar yang berada di dinding bagian timur kamar berwarna putih yang terbuat dari rangkaian papan triplek yang sudah mulai terkelupas di sana-sini menandakan pintu berusia tua, yakni 15 tahun saat ini usianya. Pintu kamar ini menghadap ke timur, jadi jika memasuki kamar saya maka berjalan dan menghadap ke arah barat.
Ranjang tidur saya terbuat dari kayu berukuran panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter berwarna coklat kehitaman seperti warna ranjang tidur pada umumnya, yang membedakan hanyalah ranjang yang saya pakai tidur ini tidak memakai unsur seni, ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya ukiran atau hiasan apapun.
Ranjang tidur di kamar saya sudah ada sebelum saya lahir, karena dibeli oleh orang tua saya pada tahun 1987 dengan harga Rp. 400 ribu. Ranjang ini diletakan di sisi utara kamar dengan posisi kepala di barat dan kaki di timur.
Seperti bentuk ranjang tidur pada umumnya, ranjang bagian kepala jika berbaring pasti lebih tinggi daripada ranjang bagian kaki jika berbaring. Saya sering menyebutnya 'kepala ranjang'. Nah ketinggian 'kepala ranjang' ini mencapai 30 cm ke atas dari permukaan kasur dan mempunyai lebar 15 cm.
Saya memanfaatkan bagian atas 'kepala ranjang' yang lebarnya 15 cm dan panjang keseluruhan 1,5 meter untuk menaruh dokumen selama saya kuliah, mulai dari mendaftar kuliah di UIN Jakarta hingga saat ini. Saya menjadikan bagian atas 'kepala ranjang' ini perpustakaan kecil-kecilan bagi saya yang isinya kertas-kertas fotocopy-an hingga buku bacaan yang dijadikan buku referensi saya dalam membuat makalah atau tugas-tugas kuliah, hampir semua fotocopy-an yang pernah pernah saya pegang dan di bahas di kelas ada di situ. Mulai dari soal-soal tes seleksi masuk UIN jalur PTAIN, formulir dan tata tertib Ma'had UIN Jakarta, Draft Raker HMJ BPI 2012, kumpulan makalah semua matakuliah semester 1, 2, 3, 4 dan 5, catatan tangan saya selama di kelas semester 1, 2, 3, 4 dan 5, hingga fotocopy-an pembahasan seminar dari pembicara di seminar-seminar yang pernah saya ikuti. Tak hanya itu, di situ juga ada beberapa buku bacaan wajib saat semester 1 hingga semester 5, novel, cerpen, puisi-puisi taufiq ismail dan tidak lupa ada al-Quran ukuran sedang dan ukuran kecil.
Jika di sisi utara kamar terdapat ranjang tidur seperti yang telah dijelaskan di atas, maka di sisi selatannya terdapat lemari pakaian berukuran tinggi 1, 5 meter dan lebar 50 cm menghadap ke arah utara atau ke ranjang tidur yang saya letakan di sudut antara selatan dan barat. Lemari ini berwarna coklat mocca dengan 6 pintu kecil berbentuk kotak.
Di sebelah lemari terdapat meja yang di atasnya terdapat televisi 21 inci bermerk LG. Ukuran meja ini lebih besar dari ukuran televisi, karena selain televisi terdapat juga kalender lipat, alat setrika pakaian serta asesoris untuk pakaian dan badan seperti minyak wangi, deodorant, dan lain-lain.
Terakhir, saya juga menempelkan 4 paku untuk dijadikan tempat menaruh pakaian yang sudah terpakai seperti handuk, kemeja, sweater, sarung dan lain sebagainya di dinding bagian timur. Selain itu, saya juga memanfaatkan setengah dari ranjang tidur sebagai tempat menaruh barang-barang yang sifatnya sering terpakai seperti tas, laptop, helm dan lain-lain. Wa Allahu A'lam bi Ash-Shawaab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar