Minggu, 07 Juni 2015

TOR SOSPED DESA GUNUNG BUNDER_SYIFA NUROHMAH_PMI 2

NAMA: SYIFA NUROHMAH

NIM: 1114054000010

BAB I

DASAR PEMIKIRAN

Pemerintah menyadari akan pentingnya pembangunan di tingkat desa. Berbagai bentuk dan program untuk mendorong percepatan pembangunan kawasan pedesaan telah dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya masih belum signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan desa harus dilakukan secara terencana dengan baik dan harus menyentuh kebutuhan riil masyarakat desa. Sehingga pembangunan yang dilakukan di kawasan peran dapat membumi dengan masyarakatnya dan tidak mengawang-awang. Artinya, pembangunan desa harus terencana dengan baik berdasarkan hasil analisis atau kajian yang menyeluruh terhadap segenap potensi (kekuatan dan peluang) dan permasalahan (kelemahandan hambatan/ ancaman) yang dihadapi desa. Hasil analisis terhadap potensi dan permasalahan yang ada dan mungkin akan muncul di masa mendatang inilah yang menjadi bahan dasar bagi perencanaan dan program pembangunan desa di masa mendatang dengan melibatkan seluas-luasnya partisipasi masyarakat.

            Gunung Bunder adalah desa di kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Kawasan Gunung Bunder memiliki ketinggian antara 750-1.050 meter dari permukaan laut (dpl) dan sebagian besar merupakan hutan produksi milik Perhutani yang ditanami dengan pohon pinus. Di kawasan tersebut terdapat sebuah bumi perkemahan dengan fasilitas pelatihan luar ruang (outbound training). Gunung Bunder terkenal juga dengan beberapa air terjun (curug) serta Kawah Ratu. Namun di taman nasional gunung halimun salak infrastruktur jalan kurang memadai, banyak terdapat lubang di jalan sehingga ketika hujan banyak air yang tergenang mengakibatkan sulitnya melewati jalanan tersebut.

 

BAB II

METODELOGI PENELITIAN

A.    Paradigma

Untuk mewujudkan pembangunan desa yang terencana, maka pemerintah desa dan seluruh elemen masyarakat harus terlibat dalam proses perencanaan pembangunan. Bentuk perencanaan pembangunan, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) desa dan Rencana Kerja Tahunan (RKT), merupakan beberapa contoh perencanaan pembangunan tersebut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah merupakan dokumen perencanaan pemerintahan desa untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMDes juga merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Desa yang penyusunannya berpedoman kepada RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) Desa dan memperhatikan Rencana Strategis (renstra) Kecamatan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RPJMDes memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program.

 

B.     Metode

Subjek penelitian: subjek penelitian ini adalah masyarakat desa Gn. Bunder dan kondisi geografis desa Gn. Bunder

Sumber data: desa Gn. Bunder

Tekhnik pengumpulan data:

1.      Observasi

2.      Wawancara

Jenis sumber data :

1.      Data primer : data yang diperoleh dari penduduk langsung dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan jawaban diperlukan peneliti

2.      Data sekunder yaitu data penunjang yang diperoleh dari lembaga pemerintah setempat dan instansi terkait.

 

C.     waktu penelitian

 

Waktu Penelitian:  Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Minggu mendatang

Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gn. Bunder terletak di kecamatan pamijahan kabupaten bogor, Provinsi Jawa Barat.

 

 

BAB III

PERTANYAAN PENELITIAN

1.      bagaimana pendapat masyarakat desa Gn. Bunder dan pengunjung tentang jalan yang rusak ?

2.      mengapa jalan di desa Gn. Bunder rusak ?

3.      bagaimana langkah atau program pemerintah desa untuk mengatasi masalah ini ?

4.      apa saja kendala untuk membagun jalan ?

 

BAB IV

TINJAUAN TEORITIS

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

BAB V

RUANG LINGKUP PENELITIAN

1.      Sosialisasi dengan masyarakat desa Gn. bunder

2.      Pelaksanaan Observasi

3.      Pelaksanaan Wawancara dengan warga sekitar

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini