Minggu, 07 Juni 2015

TOR SOSPED_DESA PENUSUPAN BANJARNEGARA_IQBAL ZAENAL MUTAQIN_PMI 2

NAMA            : IQBAL ZAENAL MUTAQIN

NIM                : 11140540000003

 

BAB I

DASAR PEMIKIRAN

Kegiatan Bimbingan Belajar merupakan kegiatan yang bertujuan menambah waktu untuk kegiatan belajar siswa. Karena kami merasa kurangnya belajar yang diberik di sekolah. Kegiatan tersebut nanti diharapkan siswa makin mencintai belajar dan dapat mewujudkan siswa yang cerdas. Penanaman nilai pentingnya pendidikan sejak dini juga harus disampaikan kepada orang tua. Dan kami disini membuka sebuah Bimbingan Belajar dengan biaya yang sangat terjangkau.

 

BAB II

METODELOGI PENELITIAN

A.    Paradigma

Kabupaten Banjarnegara sebenarnya memiliki banyak potensi wisata alam. Sebagian besar potensi itu belum dikelola dengan baik oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab). Seperti beberapa potensi wisata yang terdapat di Kecamatan Pejawaran.

Beberapa potensi wisata yang belum dikelola beberapa diantaranya terdapat di Desa Penusupan, Kecamatan Pejawaran. Desa yang terletak disebelah utara Kabupaten Banjarnegara - Jawa Tengah ini merupakan daerah perbukitan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Di desa Penusupan terdapat dua buah curug (air terjun) yakni Curug Genting dengan ketinggian kuang lebih 70 meter dan Curug Merawu dengan ketinggian 50 meter.

Dengan potensi yang ada kami igin menitikberatkan kepada pendidikan sejak dini. Karena, percuma suatu daerah memiliki keindahan alam yang bagus tetapi Sumber Daya Manusianya malah kurang memiliki kualitas. Suatu hari nanti bisa saja daerah tersebut direbut oleh bangsa lain. 

B.     Metode

Subyek Penelitian             : Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Penusupan   

  dan siswa SD di sekitar daerah tersebut

Sumber data                      : Data yang saya peroleh merupakan wawancara dari tokoh

  masyarakat dan kepala desa Penusupan

Tekhnik pengumpulan data :

1.      Observasi

2.      Wawancara

Jenis sumber data              :

1.           Data primer : data yang diperoleh dari penduduk langsung dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan jawaban diperlukan peneliti

2.           Data sekunder yaitu data penunjang yang diperoleh dari lembaga pemerintah setempat dan instansi terkait

C.     Waktu Penelitian

Waktu Penelitian               : Penelitian ini dilaksanakan pada 2 minggu ke depan.

Tempat penelitian              : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Penusupan

  Kec. Pejawaran Kab. Banjarnegara Jawa Tengah

 

BAB III

PERTANYAAN PENELITIAN

1.      Faktor apa saja yang membuat masyarakat di desa Penusupan kurang peduli akan pendidikan?

2.      Bagaimana peran tokoh masyrakat dan kepala daerah dalam membangun pendidikan di desa Penusupan?

3.      Apa saja kendala dalam pembangunan pendidikan di desa Penusupan?

 

BAB IV

TINJAUAN TEORITIS

           Pedesaan merupakan penopang ekonomi perkotaan. Jika Sumber Daya Manusia di pedesaan dibangun dan diorganisasi serta diberi pendidikan dan pelatihan yang baik, bukan tidak mungkin akan berkembang seperti Sumber Daya Manusia yang berada di perkotaan dimana mereka dapat menguasai teknologi. Sehingga diharapkan jika Sumber Daya Manusia baik di perkotaan maupun pedesaan dapat berkembang dengan pesat dan baik, maka Negara Indonesia yang termasuk dalam lima besar negara berpenduduk terbesar di dunia akan maju dan menjadi Negara yang makmur dan sejahtera.

            Untuk membangun suatu Sumber Daya Manusia dengan kualitas baik, maka diperlukan agent of change, baik itu tokoh masyarakat, kepala desa maupun masyarakat yang lainnya. Oleh karena itu, kami disini menggunakan teori konstuktivis.

 

BAB V

RUANG LINGKUP PENELITIAN

Berikut adalah ruang lingkup kegiatan terkait dengan recana membuka Bimbingan Belajar di desa Penusupan:

1.       Sosialisasi

2.       Pelaksanaan Survey oleh Kepala Desa, Rw dan Rt Desa Penusupan

3.       Pelaksanaan Wawancara kepada warga sekitar Desa Penusupan

Setelah data terkumpul saya akan membuat laporan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini