Rabu, 05 Desember 2012

AzmyAzis_Jurnalstik1B_PerubahanSosial

Judul Penelitian : PAUD Sebagai Fasilitator Pengembangan Dini Pada Anak
Peneliti :
Nama :Azmy Azis
NIM : 1112051100050
 
I.                   Latar Belakang
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakatyang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun.
Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini:
·         Infant (0-1 tahun)
·         Toddler (2-3 tahun)
·         Preschool/ Kindergarten children (3-6 tahun)
·         Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun)
 
 
II.                Pertanyaan Pokok Penelitian
1.      Apa peranan PAUD Kasih Ibu selama ini?
2.      Bagaiman perubahan yang terjadi pada bidang pendidikan selama PAUD Kasih Ibu berdiri?
 
III.              Metode Penelitian
 
Metode yang digunakan : Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber.
Wawancara ini dilakukan pada :
Lokasi : Rumah Ibu Fitriah
Waktu : Pukul 15.00 WIB
 
IV.             Gambaran Subjek dan Objek Penelitian
Ibu Fitriah adalah seorang Kepala Sekolah dari PAUD kasih Ibu yang terletak di Jl. Mawar I Rt 004/013 no.24 kel. Bintaro, Pesanggrahan Jakarta Selatan. Beliau adalah seorang lulusan SMA yang saat ini sedang melanjutkan studi nya di salah satu Universitas swasta di Jakarta. Beliau adalah seorang dari istri dari Ketua RW 013. Latar belakang ia menjadi seorang kepala sekolah PAUD Kasih Ibu karena ia adalah seorang ibu RW yang menjadi pendiri dari PAUD ini dan memang beliau di percaya oleh masyarakat sekitar sebagai pemimpin. Sebagai seorang kepala sekolah, tentunya beliau selalu terjun langsung untuk mengajar dan membimbing para siswa karena lokasi rumah beliaupun tidak jauh dari tempat Paud itu sendiri.
Hadirnya paud menjadi sebuah perubahan yang signifikan. Tujuan diciptakannya Paud karena ingin melaksanakan cita-cita bangsa yang terdapat dalam pembukaan UUD yaitu "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa", dan Paud ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk mencapai cita-cita itu. Paud itu sendiri adalah pendidikan dasar yang dilakukan sebelum masuk jenjang Taman Kanak-Kanak. Paud menjadi alternative para masyarakat khususnya untuk kalangan menegah kebawah, karena mereka biasanya tidak memasukan anak mereka ke Taman kanak-Kanak dengan alasan biaya yang mahal. Padahal, Taman kanak-Kanak adalah dasar dari pengembangan pendidikan anak sebelum memasuki jenjang Sekolah Dasar. Kebanyakan dari mereka yang langsung masuk SD tanpa sebelumnya masuk TK, tertinggal dari mereka yang sebelumnya mendapatkan pendidikan dasar di SD. Ini adalah alasan dari diciptakannya Paud. Paud berbeda dari TK walaupun sebetulnya secara kurikulum hampir sama. Yang membedakannya adalah Paud biaya nya lebih murah dibandingkan dengan TK sehingga masyarakat dari kalangan menengah kebawah pun bisa menyekolahkan anaknya di Paud ini dan memiliki kesetaraan pendidikan walau sebenarnya setelah Paud bisa melanjutkan ke TK. Tetapi memang ada beberapa yang memilih setelah anaknya lulus dari Paud langsung menyekolahkan anaknya ke SD.
 
V.                Analisis
Paud Kasih Ibu adalah salah satu Paud yang terletak di Jakarta Selatan, tepatnya di Jl. Mawar I Rt 004/013 no.24 kel. Bintaro, Pesanggrahan Jakarta Selatan yang dipimpin oleh Ibu Fitriah sebagai kepala sekolah. Selain menjadi kepala sekolah ia juga  ikut tergabung pada organisasi HIMPAUDI. Paud ini didirikan saat tahun ajaran baru tepatnya tanggal 13 Juli 2010 dan terhitung sudah 2 tahun Paud ini berdiri. Pada tahun pertama, total siswa yang ada di Paud ini berjumlah 105 anak mulai dari usia 2 tahun sampai 5 tahun, tetapi pada tahun kedua dilakukan pembatasan umur dari umur 3 tahun sampai 5 tahun. Ini dikarenakan karena pada pada usia 2 tahun masih sangat dini dan belum mempunyai kesiapan penuh untuk mendapatkan pendidikan yang akan berdampak buruk bagi si anak itu sendiri. Sekarang, total siswa Paud Kasih Ibu berjumlah 73 anak. Tujuan dari diadakannya Paud ini karena tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa. Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah. Paud juga adalah salah satu program pemerintah sebagai upaya untuk mecapai cita-cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Di khususkan untuk kalangan menegah kebawah yang terhimpit masalah ekonomi dimana mereka kurang mampu untuk membayar biaya anak masuk Taman Kanak-Kanak. Untuk berdirinya paud ini diselenggarakan oleh Ibu Fitriah dan beberapa dari warga RW 013 yang lokasi nya masih di sekitar rumah Ibu Fitriah. Untuk biaya itu sendiri sebagian dari pemerintah dan sebagian lagi dari uang pribadi. Kegiatan sehari harinya adalah kegiatan belajar mengajar seperti menulis, membaca, mewarnai, menghitung dan bernyanyi. Selain itu ada pula kegiatan lain seperti rekreasi ekstrakurikuler renang setiap 1 kali dalam seminggu, cooking class atau kegiatan memasak,makan bersama dan kegiatan untuk melatih psikomotorik anak. Disini, anak benar-benar diajarkan dari dasar. Jadwal belajarnya mulai dari hari Senin-Kamis dan dilangsungkan selama 2 jam. Tiap tahunnya ada pembagian rapor, dan seminggu sekali diberikan majalah untuk media belajar dirumah. Untuk para tenaga pengajar, kebanyakan dari warga sekitar yang memang sudah berpengalaman sebagai guru. Bisa disebut pula sebagai relawan. Total guru saat ini ada 5 orang dengan satu TU. Gaji yang mereka dapatkan berasal dari biaya iuran perbulannya. Tentunya dalam menjalani semua ini ada kendalanya, diantara nya adalah respon yang kurang baik dari warga sekitar rt 004/013. Sebagian warga tidak menyekolahkan anaknya di Paud Kasih Ibu dan lebih memilih untuk langsung masuk ke jenjang TK karena menurut pikir mereka sama saja. Tetapi respon baik justru datang dari warga lain yang rumahnya bukan di lingkungan itu. Mereka mempercayakan anaknya untuk bersekolah di Paud Kasih Ibu, dan rata-rata kebanyakan muridnya berasal dari warga-warga diluar lingkungan rt 004/013. Selain Paud yang dibawah naungan pemerintah ada pula beberapa paud milik pribadi atau paud swasta. Walaupun jumlah nya tidak melebihi dari paud pemerintah. Adapula disini terjadi persaingan antara paud dari wilayah satu dengan paud yang lain. Persaingan nya cukup positif karena yang mereka bandingkan disini adalah tingkat kepintaran para siswa/siswi. Itu bisa dilihat saat tingkat kematangan siswa untuk melanjutkan ke TK atau langsung SD. Dari persaingan ini tentunya ada kelebihan yang bisa kita ambil yaitu keseriusan para tenaga pengajar yang ingin mengsukseskan program pemerintah dan tentunya dampak untuk para muridnya pun sangat baik karena dengan itu murid-murid menjadi lebih matang untuk persiapan ke jenjang sekolah berikutnya. Ibu fitriah juga melakukan kerjasama dengan PT Angkora Foundation, dan PT Angkora Foundation memberikan bantuan langsung berupa dana untuk pengembangan Paud ini. Kegiatan yang dijalani ibu Fitriah tentunya berdampak bagi dirinya sendiri. Dampak pada keluarga nya yaitu ia menjadi lebih serius untuk menanamkan pendidikan pada anak-anaknya, dan menjadi pribadi yang peduli dengan tingkat pendidikan anak-anak di sekitar lingkungan nya. Lalu dampak terhadap komunitasnya adalah ia menjadi seseorang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan Paudnya, lalu dampak terhadap masyarakat ia menjadi seorang yang peduli dan memiliki tingkat keprihatinan yang tinggi terhadap pendidikan. Ia juga lebih bersemangat menjalankan kegiatan rutinnya di paud.
 
 
 
 
Daftar Pustaka
Narasumber : Ibu Fitriah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini