Rabu, 05 Desember 2012

Perubahan Sosial_Avissa SusenoJNR1B_Laporan 4

Perubahan Sosial

Dampak Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia Beserta Solusi Pemecahan Dalam Menguranginya

AVISSA SUSENO (NIM 1112051100042)

JURNALISTIK 1B

 

I.                   Latar Belakang

Pengangguran merupakan adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang. Sekitar 12,8 juta msyarakat Indonesia menganggur baik pengangguran terbuka maupun pengangguran paruh waktu. Ada begitu banyak faktor yang menjadi penyebab sulitnya untuk menurunkan data pengangguran diIndonesia, salah satunya kekurangseriusan pemerintah dalam mengurangi jumlah penganggur dan paradigma masyarakat yang masih menganggap menjadi pegawai negeri lebih prestise dan lebih menjamin hidup serta lemahnya mental berusaha fundamen kokok memperbaiki kehidupan ekonominya. Masyarakat tidak hanya bisa serta merta hanya mengandalkan peran pemerintah dalam menggusur angka pengangguran tanpa mereka terlibat aktif dalam upaya membebaskan dirinya sendiri paling tidak untuk tidak menganggur.

Mengambil tema tentang pengangguran karena kita semua sebagaimana yang sudah diketahui bahwa angka pengangguran diIndonesia setiap tahunnya meningkat. Ini tentunya menjadi pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi. Maka dari sinilah perlu diadakan penelaahan terhadap peristiwa tersebut bagaimana terjadinya dan apakah penyebabnya.

            Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang batasan-batasan perubahan sosial. Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.

Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi  istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.

Ditinjau dari aspek historis, terjadinya perubahan sosial adalah suatu proses yang akan berlangsung terus sepanjang kehidupan manusia. Sementara ditinjau dari aspek bentuknya, terjadinya perubahan sosial itu akan meliputi:

  1. Perubahan sosial yang berlangsung secara lambat (evolusi) dan Perubahan sosial yang berlangsung secara cepat (revolusi)
  2. Perubahan sosial yang berlangsung dengan skala kecil dan Perubahan sosial yang berlangsung dengan skala besar
  3. Perubahan sosial yang berlangsung karena dikehendaki atau direncanakan dan Perubahan social yang berlangsung karena tidak dikehendaki atau tidak direncanakan.

Contoh – contoh perubahan sosial

Perubahan sosial lambat (Evolusi):

  1. Perkembangan industri
  2. Penggunaan komputer
  3. Penggunaan pesawat terbang
  4. Evolusi ke zaman modern
  5. Evolusi manusia dari monyet

Contoh perubahan sosial cepat (Revolusi):

  1. Revolusi Perancis
  2. Perang kemerdekaan Indonesia
  3. Revolusi Vietnam
  4. Revolusi negara Cina Komunis menjadi negara Republik
  5. Revolusi kapal terbang

Contoh perubahan sosial besar:

  1. Pengangguran
  2. Perubahan sistem pemerintahan
  3. Perubahan kepala negara
  4. Perubahan susunan kabinet

Contoh perubahan sosial kecil:

  1. Tata krama
  2. Cara berbusana
  3. Cara berbicara
  4. Mode rambut
  5. Mode sepatu

 

II.                Pertanyaan Pokok Penelitian

  1. Apa yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Indonesia?
  2. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengurangi angka pengangguran tersebut?

 

III.             Metode Penelitian

Dalam penelitian studi kasus berikut ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif karena metode ini dirasa sangat efektif dalam mendapatkan informasi mengenai apa yang ingin diamati dan diobservasi.

Lokasi penelitian: Jl. H. Jiun RT.001/07 No. 5 Benda Baru - Pamulang

Waktu penelitian: Senin, 3 Desember 2012 pkl. 14.25 – 17.00 WIB

Dalam penelitian ini, mengamati dan menggali informasi mengenai pengangguran yang ada di Indonesia. Mengetahui bagaimana penyebab banyaknya pengangguran, dampak dari adanya pengangguran dan solusi untuk mengurangi jumlah pengangguran yang ada.

IV.             Gambaran Subjek

Suhermin, beliau adalah kepala sekolah SMAN 10 Tangsel dari sekian banyak kepala sekolah yang ada di kota tangerang selatan ,mungkin hanya beliau lah yang di akui baik langsung maupun tak langsung oleh banyak  pihak di dunia pendidikan Tangsel yang sangat berkeinginan sekali untuk mengembalikan idealisme guru sebagai pendidik kepada akar asli visi dan misinya. Beliau berasal dari Bangka Belitung dan memegang jabatan sebagai kepala sekolah kurang lebih selama empat tahun di Tangerang Selatan. Selain beliau menjadi kepala sekolah, beliau juga mengikuti komunitas fotografi. Beliau memiliki satu orang istri dan tiga orang anak. Beliau adalah seorang yang dihormati dimasyarakat baik dilingkungan sekolah yang Ia pimpin maupun dikomunitas fotografinya. Beliau merupakan tokoh yang memang dihormati dimasyarakat. Pada tanggal 13 Januari 2007 beliau pernah terpilih menjadi Ketua Rt.05/RW.04 Kelurahan Benda Baru Kec. Pamulang Kab. Tangerang, pemilihan dilaksanakan secara demokratis dengan pemungutan suara dan suara terbanyak maka terpilih menjadi Ketua RT, suara terbanyak kedua menjadi Sekretaris RT, dan suara terbanyak ketiga menjadi Bendahara RT.

 

V.                Analisis

Dari penelitian yang dilakukan, penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia adalah berawal dari rendahnya tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat hanya mampu menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang sekolah menengah atas, selepas itu mereka akan mulai mencari lapangan pekerjaan yang siap yang memperkerjakan mereka. Lapangan pekerjaan yang ada biasanya terbatas dan tidak mampu menyerap tingginya pencari kerja. Dari masalah ini, maka timbulah pengangguran. Selain itu, pengangguran juga bisa diakibatkan dari permintaan berkurang, akibat penggunaan dan kemajuan teknologi sehingga jika ada sebuah produksi massal yang mengharuskan menggunakan banyak tenaga manusia, karena adanya teknologi yang canggih berupa mesin – mesin pemproduksi massal, tentu saja mengurangi jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan,sehingga terjadinya pengurangan tenaga kerja dengan pemutusan hubungan kerja terhadap sumber daya manusia itu, akibat kebijakan pemerintah pula.

Pengangguran yang terjadi di Indonesia juga memiliki dampak yang cukup kritis untuk dipirkan diantaranya dampak bagi masyarakat adalah pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis, pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja, pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik. Dampak pengangguran bagi negara jga bisa terlihat dari penurunan pendapatan perkapita negara, penurunan pendapatan perkapita pemerintah yang berasal dari sektor pajak dan meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu pengangguran juga menimbulkan masalah sosial yang lainnya seperti maraknya tindak kejahatan diIndonesis yang disebabkan faktor ekonomi.

Kebutuhan biaya yang tinggi akan kebutuhan hidup memaksa mereka untuk melakukan tindak kejahatan seperti mencuri dan merampok ditengah ketidakmampuan mereka dan keterbatasan mereka akan ekonomi mereka. Selain itu juga pengangguran tidak hanya terjadi pada masyarakat berpendidikan rendah saja, tetapi juga pada masyarakat yang berpendidikan tinggi pula seperti sarjana. Dalam menanggapi masalah pengangguran yang semakin tinggi itu setidaknya dibutuhkan solusi untuk mengurangi tingginya angka pengangguran di Indonesia.

Ada berbagai cara untuk melakukan yaitu berwirausaha mengurangi data pengangguran yang ada di Indonesia. Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki jiwa pemberani dalam mengambil resiko dalam rangka membuka usahanya dalam berbagai kesempatan. Masalah keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utamanya. Seorang wirausaha yang memiliki jiwa pemberani dalam mengambil resiko berarti dia harus memiliki mental yang mandiri dan berani memulai usahanya. Jadi Ia tidak hanya mengandalkan lapangan pekerjaan yang sudah ada dimasyarakat yang jumlahnya tidak dapat menampung seluruh lulusan – lulusan yang berjumlah banyak setiap tahunnya. Selain itu, solusi menanggulangi masalah pengangguran dapat diselesaikan dengan Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja, segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan, mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran, pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan  melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

Selain itu juga mengarahkan permintaan masyarakt terhadap permintaan barang dan jasa dan meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu juga, pemerintah seharusnya mengadakan seperti lembaga simpan pinjam dengan prosedur peminjaman modal untuk para calon wirausahawan muda untuk mendapatkan modal. Setelah mereka mendapat pinjaman modal, mereka bisa menggunakan modal pinjaman itu untuk memulai usaha mereka, setelah mereka mendapatkan keuntungan dari hasil usaha mereka, barulah mereka mengembalikan kredit peminjaman modal tersebut. Jadi, ini akan sangat membantu bagi para calon wiraswasta muda yang memang tidak memiliki cukup modal untuk memulai usaha mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini