Rabu, 05 Desember 2012

Perubahan Sosial_Rizky Ananda_JNRL 1B_Penelitian ke4

Judul Penelitian
Fungsionalisme Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah terhadap Pengelolahan Limbah Rumah Tangga
Peneliti
Rizky Ananda (1112051100031)
 
I.                    Latar Belakang
Dalam era modern ini masyarakat Indonesia cenderung untuk bertindak individualis, hal ini dapat menambah ego dalam pribadi masing masing yang pada akhirnya cenderung untuk bertindak tanpa aturan. Sehingga masyarakat sekarang ini cenderung tidak peduli terhadaplingkungan hidup di masyarakat khususnya di lingkungan sekitar nya.
Kesadaran  masyarakat terhadap pelestarian lingkungan sekitar sekarang ini sangat dirasakan kurang, dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang buang sampah sesukanya tanpa memperhatikan tempat dimana dia membuangnya. Hal kecil seoerti ini mungkin dirasa sepele, tapi jika dilakukan dalam jumlah banyak dan akhirnya bisa menjadi suatu budaya, tentu saja hal seperti ini dirasakan sangat buruk, karena selain pencemaran lingkungan, membuang sampah secara sembarangan seperti ini juga bisa merusak keseimbangan ekosistem yang ada.
Limbah atau sampah dalam rumah tangga memiliki dua jenis, limbah organik dan limbah non organik. Limbah organik biasanya berupa limbah yang berasal dari makhluk hidup dan dapat teruraikan sendiri contohnya adalah dedaunan kering dan limbah sisa makanan. Dan sampah non organik adalah jenis limbah yang tidak dapat diuraikan dan bersifat kimiawi contohnya adalah botol minun, pakaian, kardus dan lain sebagainya.
Benda benda yang tidak dapat teruraikan bisa menjadi kendala dan dilema dalam masyarakat jika tidak ada yang menanganinya. Sejauh ini di Indonesia pengolahan limbah non organik seperti tadi dirasakan sudah cukup memadai. Hanya saja kesadaran masyarakat untuk memilah sampah atau limbah limbah tersebut dirasa sangat kurang.
Masyarakat golongan kurang edukasi biasanya sangat rendah kesadaran untuk memilah mana sampah organik dan mana sampah non organik hal ini didasarkan kurangnya pengetahuan tentang perbedaan kedua jenis limbah tersebut. Melihat kondisi seperti inilah yang pada akhirnya menggerakan sekumpulan pemuda yang pada awalnya terkumpul dalam UKM RANITA untuk melakukan sosialisasi tentang perbedaan sampah rumah tangga dan cara penyalurannya.
UKM RANITA banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya Mahasiswa UIN tentang pelestarian lingkungan hidup. Selain melakukan hal tersebut mereka juga biasanya melakukan kegiatan kemanusiaan yang bertujuan membantu masrayakat yang membutuhkan dalam kegiatan RCC atau Ranita Care Center sejak tahun 2009.
Sekelompok pemuda yang terkumpul dalam RCC ini lalu membicarakan tentang keseriusannya dan berencana melembagakan komunitasnya menjadi resmi, lalu pada tahun 2011 terbentuklah suatu yayasan kemanusiaan yang berbasis lingkungan yang bernama Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah yang biasa disebut dengan lembaga Amal Insani.
 
II.                 Pertanyaan Pokok Penelitian
 
1.  1.     Bagaimana efek yang timbul dari masyarakat sekitar dengan adanya Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah?
 
2. 2.     Bagaimana sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat sekitar dalam pengelolahan limbah non organik?
 
III.               Metode Penelitian
 
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara terhadap narasumber. Metode kualitatif yang digunakan metode komparatif, yaitu mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya.
Pada penelitian kali ini, peneliti melakukan wawancara langsung kepada Narasumber yang berlangsung pada:
Lokasi : Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah
       Jalan WR. Supratman  no.26 ,Kp. Utan, Ciputan, Tangerang Selatan
Waktu : selasa 4 desember 2012, pukul 13. 45 WIB
 
IV.              Gambaran Subjek/Objek Penelitian
F. Satrio Anggoro adalah seorang pria berusia 25  tahun yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Lahir di Temanggung, sebuah desa yang asri di daerah Jawa. Membuatnya sangat memperhatikan lingkungan hidup di sekitarnya. Perbedaan kelestarian alam  yang dirasakannya ketika datang ke Jakarta membuatnya tergerak untuk membuat gerakan sosialisasi tentang pelestarian lingkungan hidup.
Awal keikutsrtaannya menjadi aktivis lingkungan hidup dimulai dari keikutsertaanya dalam suatu organisasi yaitu UKM RANITA. Merasa kurang puas dengan kegiatannya bersama RANITA akhirnya pada ia membuat suatu kegiatan dalan RANITA yaitu RCC ( Ranita Care Center) yang banyak membantu masyarakat sekitar UIN.
Pria yang merupakan sarjana strata satu Agri-Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah adalah seorang pendiri dari Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah. Beliau juga merupakan seorang koordinator program khususnya program pendidikan.
Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah adalah suatu yayasan kemanusiaan yang berbasis lingkungan. Yayasan ini bergerak dalam program program yang perduli kepada nilai nilai kemanusiaan yang dilandaskan pada pelestarian lingkungan contoh kegitan yang dilakukan yayasan ini antara lain adalah:
·      -  Sampahmu Amalmu
·    -    Relawan guru daerah terpencil
·     -   Sampah untuk pendidikan
·     -   Klinik sehat masyarakat (klinik sampah)
·       - Tanggap bencana
·       - Pelestarian lingkungan
·      -  Workshop sampah
·     -   Toko BB (Barang Bekas)
Semua kegiatan ini dilakukan untuk menunjang kesejahteraan masyarakat sekitat demi menningkatkan nilai nilai kemanusiaan. Tapi bisa diperhatikan bahwa semua amal yang dilaksanakan, dilakukan dengan cara pengumpulam sampah non organik. Pengumpulan sampah ini adalah langkah awal unuk melakukan amal amal yang lainnya.
 
V.                 Analisis
Setelah melakukan penelitian ini dapat dianalisis bahwa kegiatan yang dilakukan Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah merupakan kegiatan kemanusiaan yang mayoritas dilakukan melalui pengumpulan limbah.
Tanggapan masyarakat sekitar bersifat positif yamg berarti mendukung kegiatan ini, masyarakat sekitar pada sampat saat ini mendukung dengan cara memisahkan sampah atau limbah rumah tangga yang bersifat non organik yang kemudian diberikan kepada Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah yang pada tahap selanjutnya akan dikelola oleh yayasan ini sendiri.
Efek besar yang dapat dilihat dan dirasakan dengan adanya sosialisasi dari yayasan ini adalah dengan mulai berubahnya tingkah pola perilaku Masyarakat terhadap pengelolahan limbah rumah tangga. Biasanya dlu mereka langsung membuang limbbah non organik mereka tanpa dipisah dari sampah ornaik yang bersifat membusuk. Bahakan mereka dulu terbiasa membuang limbbah mereka pada sembarang tempat tanpa melihat nilai estetika dan nilai normatif dengan alasan tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan limbah limbah tersebut.
Sekarang dengan adanya yayasan tersebut yang sering melakukan sosialisasi tentang pelestarian lingkungan dan pengolahan limbah, masyarakat sekitar daerah ciputat jadi sadar akan adanya pelestarian lingkungan juga sebagai wadah yang tepat untuk penyaluran limah non organik mereka.
Biasanya mereka setiap satu minggu sekali memberikan limbah mereka kepada yayasan Bakti Insan Ibnu Batuhah, limbah tersebut biasanya telah dikumpulkan selama satu minggu sebelumnya. Mungkin memang hal ini dirasa sepele dan kecil tapi sesungguhnya hal kecil seperti ini jika dilakukan secara masal akan banyak membantu dan dapat memberikan perunbahan yang berarti.
Tetu saja berlangsungnya kegiatan yang baik ini tidak terlepas dari sosialisasi yang baik pula. Sosilaisasi yang dilakukan oleh Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah beragam. Hal yang paling sering dilakukan adalah dengan memberikan selebaran kertas yang berisi info tentang kegiatan Amal Insani. Lalu juga dilakukan dengan membuat web resmi tentang yayasan ini. Alu juga dengan bbekerjasama dengan RT/RW beberapa daerah lalu melakukan seminar kecil. Dan juga sosialisasi besar yang pernah dilakukan adalah mereka adalah dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah tangerang selatan untuk mebuat konser amal.
Itu semua juga tidak terlepas dengan sosialisasi dari mulut ke mulut. Sosialisasi yang tterakhir ini dirasakan paling penting, karena pasti dibutuhkan kredibilitas dan kepercayaan yang baik sampai adanya omongan mulut ke mulut. Dan sampai sejauh ini sosialisasi dari mulut ke mulut adalah sosialiasasi paling efektif dari yang ada. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini