Rabu, 05 Desember 2012

PerubahanSosial_AnisaIndrianiJNRI/B_Laporan4

Judul Penelitian:

"Dampak adanya Yayasan Bakti Insani Ibnu Batutah terhadap masyarakat sekitar"

Peneliti:

Anisa Indriani (1112051100053)

Jurnalistik I/B

 

I. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan - persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya.

Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut "struktur sosial" atau "pola nilai dan norma" serta "peran". Dengan demikian, istilah yang lebih lengkap mestinya adalah "perubahan sosial-kebudayaan" karena memang antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan itu sendiri.

Perubahan sosial merupakan hal yang tidak bisa terhindarkan. Perubahan sudah, sedang, dan akan terus terjadi, baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan masyarakat. Sesuai dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat saat ini, perubahan  sosial sudah berlangsung sangat pesat, baik itu perubahan yang sengaja direncanakan oleh para Agent of change maupun perubahan yang tidak direncanakan. Terjadinya perubahan social di kalangan masyarakat adalah hal yang wajar yang dialami oleh seluruh masyarakat di dunia. Akan tetapi tidak semua orang mempunyai kesepakatan sama dalam mengartikan proses perubahan sosial. Dalam perkembangannya pun para ahli memperlihatkan perbedaan dalam memahami perubahan sosial. Menurut Thorsten Veblen, perubahan sosial yang terjadi di masyarakat sangat ditentukan oleh teknologi. Namun demikian, sulit untuk dibantahkan bahwa teknologi sangat memengaruhi sikap dan prilaku manusia. Namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi di masyarakat selalu berdampak positif, akan tetapi disisi lain pasti memiliki dampak negatif. Hal ini dapat kita lihat dalam realitas kehidupan masyarakat disekitar kita. Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas mengenai perubahan sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar.

 

 

II. Pertanyaan pokok penelitian

 

1.      Program – program apa saja yang ada di Yayasan Bakti Insani Ibnu Batutah?

2.      Bagaimana respon masyarakat terhadap program serta kehadiran Yayasan Bakti Insani Ibnu Batutah di lingkungannya?

 

III. Metode Penelitian

 

Metode yang digunakan : Kualitatif. Yaitu metode sosiologi yang prosesnya mengambil data secara langsung, dimana peneliti sebagai instrument. Metode ini dilakukan dengan dasar mencari data-data yang kuat lalu dilakukan wawancara mendalam terhadap narasumber.

Lokasi : Kantor Amal Insani

            Jl. W.R. Supratman No. 26, Cempaka Putih, Ciputat – Tangerang Selatan

Waktu : Rabu, 5 Desember 2012

Pukul   : 13.30 WIB

 

IV. Gambaran Subyek/Obyek penelitian

 

Subyek yang saya teliti kali ini yaitu Saudara Satrio Anggoro yang merupakan koordinator program pendidikan yang terdapat di Amal Insani sekaligus salah satu founder atau pendiri Yayasan Bakti Insani Ibnu Batutah. Ia lahir di Temanggung pada tanggal 17 Februari 1987, di usianya yang sudah menginjak umur 25 tahun, ia telah menyelesaikan kuliahnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi Bisnis jurusan Agribisnis. Pada saat kuliah dan berstatus mahasiswa ini, ia terhitung aktif di organisasi kampus atau unit kegiatan mahasiswa yang memiliki konsentrasi di bidang pemerhati lingkungan dan kegiatan kemanusiaan.

Obyek perubahan sosial yang menjadi perhatian saya yaitu Amal Insani dari Yayasan Bakti Insani Ibnu Batutah yang merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang sosial-kemanusiaan, lingkungan hidup, pendidikan dan lain sebagainya yang pada intinya adalah lembaga sosial. Pada awalnya lembaga Amal Insani ini dibentuk oleh alumni RANITA (Kembara Insan Ibnu Batuta) yang merupakan sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah. Yayasan ini terbentuk berdasarkan kegelisahan pada kondisi sampah di daerah perkotaan yang semakin tak kunjung usai dan tidak memiliki titik temu untuk menyelesaikannya maka terbentuklah Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah.

 

 

V. Analisis

 

Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya (Soekanto, 1990). Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis dan kebudayaan.

Yayasan Bakti Insani Ibnu Batutah merupakan sebuah kelompok sekunder yang membentuk lembaga nirlaba yang memfokuskan diri pada program – program sosial-kemanusiaan, lingkungan hidup, pendidikan dan kesehatan dengan dana yang bersumber dari donasi barang bekas, dan sumbangan yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga. Dari banyaknya program yang dibuat sedemikian rupa oleh lembaga Amal Insani semuanya itu mengacu, mengarah kepada bentuk dan usaha penyadaran ke masyarakat serta member dorongan untuk peduli terhadap sekitar, sebagian besar membawa perubahan kepada masyarakat disekitarnya.

Program utama yang telah dibuat oleh lembaga Amal Insani ini misalnya dengan adanya:

1. Rumah belajar sekaligus taman baca yang saat ini telah memiliki 4 cabang yang berada di daerah Ciseeng, Ciputat, Cilacap dan Boyolali

2. Bank Sampah adalah sebuah wadah dan system pengolahan sampah masyarakat (individu maupun kelompok) agar lebih berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis. Bertujuan mengajak masyarakat untuk peduli sampah (pro-green) dengan mengelola sampah mulai dari rumah tangga.

3. Relawan guru di daerah terpencil, merupakan program donasi yang bertujuan menunjang operasional dan pengembangan kapasitas terhadap peran para guru honorer di daerah.

4. Program tanggap bencana

5. Pelestarian lingkungan, program ini merupakan upaya penghijauan di lingkungan kritis sebagai langkah kongkrit dalam pelestarian bumi seperti di pesisir, pegunungan maupun perkotaan.

6. Workshop sampah adalah fasilitas tempat untuk pengolahan barang bekas menjadi sesuatu yang berguna dan memiliki nilai jual

7. Sampahmu amalmu, adalah program yang diadakan untuk mengajak masyarakat untuk beramal dengan sampah atau barang bekas sebagai bentuk donasi untuk pelestarian lingkungan dan kemanusiaan.

8.  dll.

Setelah berjalan selama beberapa tahun dan mengadakan kerja sama dengan satuan kelompok sosial masyarakat seperti RW (Rukun Warga), banyak respon dan tanggapan positif yang didapat oleh lembaga Amal Insani melalui keikutsertaan warga masyarakat dalam menyumbangkan pakaian yang sudah tidak digunakan dan masih layak pakai serta mengumpulkan sampah kepada ketua RW yang nantinya akan disalurkan ke lembaga Amal Insani guna diolah dan dijual. Hasil dari penjualan tersebutlan yang nantinya akan digunakan sebagai salah satu sumber pendanaan kegiatan yang secara periodik diadakan oleh lembaga Amal Insani. Tentu dalam membangun kepercayaan sebuah lembaga sosial tidak hanya melalui hubungan yang baik dengan warga sekitar dan masyarakat tetapi juga menjaga hubungan yang baik antar sesama lembaga sosial yang bergerak di bidang yang sejenis.   

 

Daftar Pustaka

Narasumber: Satrio Anggoro (Koordinator program pendidikan Yayasan Bakti Insan Ibnu Batutah)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini