Rabu, 05 Desember 2012

IndahPermataSari_Juranlistik1B_PerubahanSosial

Judul Penelitian:
Peranan PAUD Dalam Penerapan Pendidikan Anak-anak Sejak Usia Dini
Peneliti:
Indah Permata Sari
Jurnalistik 1B (1112051100051)
 
I.                  Latar Belakang
Beberapa tahun belakangan ini Pemerintah membuat program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu suatu upaya  pembinaan  yang  ditujukan  kepada anak  sejak  lahir  sampai  dengan  usia  6  (enam)  tahun  yang  dilakukan  melalui pemberian  rangsangan  pendidikan  untuk  membantu  pertumbuhan  dan perkembangan  jasmani  dan  rohani  agar  anak memiliki  kesiapan  dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Fungsi dan Tujuan PAUD
Berdasarkan PP 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidiukan, fungsi dan tujuan PAUD diatur dalam Pasal 61. Berikut bunyi lengkapnya:
·         Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
·         Pendidikan anak usia dini bertujuan:
a.       membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan
b.      mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
Bentuk dan Jenis Satuan Pendidikan PAUD
PAUD Jalur Formal (Pasal 62)
(1) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat.
(2) TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki program pembelajaran 1 (satu) tahun atau 2 (dua) tahun.
(3) TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan menyatu dengan SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat.
 
PAUD Jalur Nonformal (Pasal 107)
(1)       Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan pendidikan anak usia dini yang sejenis.
(2) Kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan pendidikan anak usia dini yang sejenis menyelenggarakan pendidikan dalam konteks:
a. bermain sambil belajar dalam rangka pembelajaran agama dan ahlak mulia;
b. bermain sambil belajar dalam rangka pembelajaran sosial dan kepribadian;
c. bermain sambil belajar dalam rangka pembelajaran estetika;
d. bermain sambil belajar dalam rangka pembelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; dan
e. bermain sambil belajar dalam rangka merangsang minat kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.
(3) Peserta didik kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal yang sejenis dapat dievaluasi perkembangannya tanpa melalui proses yang bersifat menguji kompetensi.
 
Penerimaan Peserta Didik Pasal 63
 
Peserta didik TK, RA, atau bentuk lain yang sederajat berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
 
II.               Pertanyaan Pokok Penelitian
Berdasarkan uraian tersebut, saya mengambil dua pokok permasalahan, yaitu:
1.      Bagaimana perubahan sistem pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak mereka.
2.      Faktor apa yang mendorong keinginan Subyek sebagai pendiri PAUD.
       
III.           Metode Penelitian
Metode penelitian yang saya ambil yaitu lewat metode kualitatif.Metode Kualitatif mengambil data secara langsung dan memakan energy yang lebih banyak. Metode Kualitatif ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan melakukan interview atau berpartisipasi langsung. Saya melakukan penelitian dengan interview.Metode ini tidak menggunakan angket, melainkan dengan pertanyaan seperti mengapaatau bagaimana sehingga subyek penelitian menjawab dengan lebih jelas dan rinci.Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seputar dengan tema yang saya ambil yaitu,Peranan PAUD dalam Penerapan Pendidikan Anak Sejak Usia Dini.
Wawancara ini dilakukan:                                                    
Lokasi       : Kediaman Bu Fitriah RT 004 RW 013 No.24
                    Jl. Mawar 1 Rempoa, Bintaro Jakarta-Selatan
Waktu       : Selasa, 4 Desember 2012
 
IV.             Gambaran Subyek atau Obyek Penelitian
Pada wawancara kali ini saya mewawancarai seorang yang berpartisipasi dalam pembangunan PAUD Kasih Ibu RW 13 di mana ia menduduki jabatan sebagai Kepala  Sekolah, beliau bernama Ibu Fitriah. Beliau ikut andil dalam pembangunan PAUD Kasih Ibu ini sejak dari awal karena ia lah yang ditunjuk dari kecamatan untuk membangun PAUD Kasih Ibu ini. Dari awal berdiri hingga sekarang Bu Fitriah lah yang menjadi Kepala Sekolah.
Berikut biodata singkat   Ibu Fitriah:
Nama                               : Fitriah
Tempat, tanggal lahir       : Jakarta, 31 Oktober 1978
Pendidikan                      : SMEA ( sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang S1)
Moto Hidup                     : Terus Semangat!
Saya meneliti tentang peranan PAUD dalam penerapan pendidikan terhadap anak-anak sejak usia dini. Saya mengambil tema ini karena tertarik dengan kegiatan yang dilakukan oleh Bu Fitriah dalam menerapkan pendidikan kepada anak-anak sejak usia mereka masih terbilang sangat kecil. Banyak orang beranggapan bahwa anak di usia sekitar 1 sampai 3 tahun mendapatkan pendidikan hanya dari orang tuanya saja, barulah sekitar umur 5 tahun anak mereka dimasukan ke TK. Tetapi hal ini berbeda dengan yang di lakukan oleh Bu Fitriah.
 
V.               Analisis
PAUD Kasih Ibu RW 013 Kelurahan Bintaro berdiri sejak 13 Juli 2010. PAUD Kasih Ibu ini baru meluluskan dua angkatan anak. PAUD ini didirikan dengan tujuan untuk mencerdaskan anak bangsa yang sebenarnya dikhususkan untuk golongan menengah ke bawah. Tetapin antusias masyarakat terhadap PAUD Kaih Ibu ini sangat tinggi sehingga sekarang PAUD Kasih Ibu ini mencakup semua kalangan baik kalangan bawah, menengah, maupun kalangan atas.
Ada murud dari kalangan atas yang membayar SPP bahkan melebihi harga SPP yang telah ditentukan dengan niatan demi kemajuan PAUD Kasih Ibu ini, di samping itu ada juga murid dari kalangan keluarga tidak mampu yang SPPnya dibayarkan sesuai kesanggupan orang tua mereka. Jadi PAUD Kaih Ibu ini tidak mengharuskan semua murid membayar SPP sesuai ketentuan karena memang tujuan utama dibangunnya PAUD ini untuk membantu anak-anak dari golongan menengah ke bawah untuk mengenyam pendidikan sejak usia dini.
Guru-guru pengajar di PAUD Kasih Ibu bini adalah para sukarelawan warga sekitar yang bersedia mengajar murid-murid. Dan mereka hanya dibayar dengan biaya transport yang merupoakan sumbangan juga dari para orang tua murid dan SPP karena system PAUD berbeda dengan TK.
Selama hamper 3 tahun ini pemerintah baru memberikan sekali bantuan pada PAUD Kasih Ibu ini. Sebenarnya ada bantuan  dari pemerintah 3 bulan sekali tetapi biayanyapun tidak seberapa. Tetapi karena Bu Fitriah yang mempunyai keinginan tersendiri maka beliau pun memodali PAUD Kasih Ibu ini pelan-pelan dibantu juga oleh para orang tua murid. Karena alasan ini pula lah Bu Fitriah sangat menginginkan PAUD Kasih Ibu berubah menjadi Yayasan bukan rintisan dari pemerintah.
Keluarga Bu Fitriah mendukung kegiatan-kegiatan beliau dalam PAUD Kasih Ibu ini karena memang dari awal beliaulah yang mendapat tugas dari kelurahan untuk membuka PAUD di RW 013. Keluarga beliau pun sekarang sudah sangat terbiasa dengan kehadiran anak-anak di sekitar rumahnya karena PAUD Kasih Ibu didirikan tepat di sebelah rumah Bu Fitriah dan keluarga tidak merasa terganggu dengan hal itu. Anak beliau yang masih berumur 4tahun pun ikut serta belajar di PAUD Kasih Ibu. Karena itu beliau bersedia ikut andil dalam PAUD ini karena beliau memiliki anak kecil dan keinginan beliau yang sangat besar dalam memberikan pendidikan pada anak sejak usia dini. Walaupun jabatan Ketu RW tidak dimiliki lagi oleh suaminya tetapi beliau masih dipercaya untuk menjadi orang yang bertanggung jawab dalam PAUD RW 013 ini. Beliau menjadi lebih sering mengikuti kegiatan-kegiatan pendidikan yang ada di masyarakat. Beliau juga sering memberikan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan pada anak sejak usia dini terhadap masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah.
Relasi hubungan Bu Fitriah kepada masyarakat sekitar maupun masyarakat luas sangat baik. Bila ada suatu kegiatan social walaupun di luar kepentingan PAUD Bu Fitriah tetap menghadiri kegiatan tersebut selagi kegiatan tersebut positif. Bu Fitriani juga selalu mengikuti perkumpulan PAUD se-Kecamatan tiap bulan sekali. Dalam perkumpulan itu akan membahas hal-hal mengenai PAUD seperti rapor, pemberian majalah yang rutin dibagikan tiap bulan,penetapan kurikulum, dll. Semua kegiatan terjadwal karena mereka mempunyai kalender pendidikan. banyak juga bermunculan PAUD lainnya yang bukan dari pemerintah tetapi berbentuk yayasan dan mereka menyebutnya PAUD Swasta. Seperti halnya sekolah swasta pada umumnya, PAUD swasta pun biayanya lebih mahal dari PAUD negeri. Karena hal itu persaingan antar PAUD pasti ada dan akan menimbulkan kontra. Tetapi Bu Fitriah menyikapi hal ini secara bijak, beliau tidak mementingkan hal itu karena kecrdasan anak-anak adalah prioritas yang paling utama. Tetapi perang dingin antar PAUD swasta dan negri pasti ada karena di tiap RW pasti ada PAUD negri maupun swasta, dan PAUD Kasih Ibu RW 013 ini bersaing dengan mengandalkan prestasi.
 
Daftar Pustaka
Narasumber : Bu Fitriah ( Kepala Sekolah PAUD Kasih Ibu )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini