Selasa, 17 Maret 2015

M. Firdaos_Ekologi_PMI IV_Tugas Resume

Nama              : M. Firdaos

NIM                : 1112054000024

Mata Kuliah  : Ekologi

 

Manusia mengalami krisis global yang mendalam pada dua dasawarsa terakhir di abad kedua puluh. Krisis tersebut merupakan krisis yang kompleks yang menyangkut berbagai dimensi. Seperti dimensi intelektual, moral dan spiritual. Seluruh krisis global tersebut menyentuh setiap aspek-aspek kehidupan manusia, seperti kesehatan, lingkungan, hubungan sosial, ekonomi, teknologi dan politik. Inilah bentuk ancaman kepunahan ras manusia yang sesungguhnya.

Pada tahun 1978, terjadi produksi nuklir secara besar-besaran. Khususnya Pentagon yang memiliki program dalam memproduksi nuklir selama 20 tahun yang kemudian memuncak hingga memakan anggaran sekitar seribu miliar dolar. Saat itu dunia ketiga berada dalam dunia bisinis jual beli senjata dan nuklir dalam jumlah besar. Bisinis nuklir yang dilakukan oleh banyak negara tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap keadaan rakyat nya. Pengeluaran anggaran negara demi mendapatkan nuklir mengakibatkan terlalainya kondisi rakyat yang akhirnya banyak dari mereka yang meninggal karena kelaparan, kekurangan gizi dan kekurangan air bersih. Hal tersebut disebabkan biaya negara tiga kali lebih besar digunakan untuk persenjataan dari pada penggunaan untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

Pentagon berasumsi bahwa dengan meningkatkan persenjataan akan meningkatkan keamanan negara. Namun nyatanya justru lebih meningkatkan bahaya dan memungkinkan terjadinya kerusakan global. Perang nuklir pun menjadi ancaman yang dihadapi oleh umat manusia saat ini. Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk serta teknologi industri juga menjadi faktor lain penyebab degradasi pada lingkungan alam yang semestinya menjadi penopang hidup utama dan menjadi gantungan hidup manusia. Hal tersebut semakin memperburuk keadaan dan lingkungan hidup bahkan dunia.

Banyak ancaman yang memicu kerusakan pada kesehatan manusia. Selain polusi udara, pola hidup sehari-hari yang terbiasa menggunakan bahan kimia yang tercemar dalam bahan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia juga menjadi ancaman besar bagi kesehatan manusia. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat, bahan-bahan kimia seperti pestisida sudah tersebar kedalam konsumsi utama penduduk. Di Negara Ketiga, penyakit menular dan kekurangan gizi menjadi pembunuh terbesar bagi penduduk. Kemerosotan lingkungan hidup diperparah oleh kemerosotan kualitas hidup individu. Negara-negara industri terkena penyakit-penyakit mematikan seperti penyakit hati, kanker dan stroke. Tanda-tanda disintegrasi sosialpun muncul. Terjadinya kekerasan, kriminal, bunuh diri, kecelakaan, alkoholisme, anank-anak penderita cacat mental dan penyakit kejiwaan.

Selain kerusakan yang menyerang kesehatan manusia dan lingkungan hidupnya, ancaman juga terjadi pada aspek ekonomi. Tiga faktor besar yang menyerang aspek ekonomi yaitu, inflasi, habisnya sumber energi dan pengangguran. Ketiga hal tersebut membuat para politisi bingung mana yang harus diputar terlebih  dahulu dan cara apa yang harus dilakukan.

Lebih parah lagi saat para ahli dalam berbagai bidang tak lagi mampu menyelesaikan masalah seputar bidangnya sendiri. Ekonom yang tak mampu mengatasi inflasi, onkolog yang tak mengerti penyebab kanker dan sebagainya. Hal itu menyebabkan presiden Amerika beralih kepada para akademisi untuk berkonsultasi bahkan menjadi penasihat pemerintah. Para intelektual berasumsi bahwa sumber kekacauan mereka ialah bertahannya perkampungan kumuh, kemiskinan dan kejahatan seperti Vietnam dan Watergate. Akan tetapi tidak sautpun yang mengenali persoalan sebenarnya yang mendasari kasus tersebut. Persoalan tersebut sebenarnya merupakan persoalan yang sistematik dan saling berkaitan satu sama lain.

Munculnya krisis budaya segi dapat disebut sebagai suatu aspek transformasi. Banyak macam indikator sosial dibalik kemunculan krisis budaya tersebut. Misalnya meningkatnya penyakit mental, tindakan kejahatan dan gangguan sosial. Menurut Arnold Toynbee dalam karyanya A Study of History, suatu peradaban terdiri dari suatu transisi dari kondisi statis ke aktivis dinamis yang mungkin saja terjadi secara spontan. Menurut para filsuf Cina kuno, semua manifestasi realitas dihasilkan oleh dinamika yang saling mempengaruhi antara dua kutub kekuatan yang disebut sebagai yin dan yang. Sedangkan menurut Toynbee turunnya peradaban dalam aspek budaya akibat dari hilangnya fleksibilitas. Hal tersebut menimbulkan disintegrasi masyarakat yang disertai hilangnya harmoni secara umum pada elemen-elemennya.

Meski demikian, munculnya disintegrasi tersebut tidak kemudian menghilangkan kreativitas masyarakat dalam menanggapi tantangan. Akan muncul kaum minoritas kreatif dan melanjutkan proses tantangan dan tanggapan itu. Titik temu dari sejumlah transisi tersebut sebagian dikaitkan dengan sumber-sumber alam, nilai-nilai budaya dan pemikiran, fluktuasi periodik dan sebagiannya terjadi dalam pola-pola kebangkitan dan keruntuhan. Namun, ada tiga transisi yang paling mempengaruhi dasar kehidupan dan sistem sosial manusia, ekonomi dan politik. Pertama, runtuhnya sistem patriakhal yang enggan dan lamban tetapi pasti. Kedua, runtuhnya sumber energi, bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas alam. Ketiga, transisi nilai-nilai budaya.

Nilai-nilai yang berflukutasi ini berubah dan mempengaruhi aspek-aspek kehidupan manusia. Seorang sosiolog Pitirm Sorokin menyusun tiga sistem nilai dasar yang melandasi semua perwujudan kebudayaan. Ketiga sistem tersebut yaitu inderawi, ideasional dan idealistik. Sistem nilai inderawi berpendapat bahwa semua nilai etika bersifat relatif dan inderawi ialah sebuah kebenaran dan sumber pengetahuan. Sistem nilai ideasional berpendapat bahwa realitas sejati terletak didalam alam spiritual dan pengetahuan dapat didapatkan melalui pengalaman batin. Sedangkan idealistik berpendapat realitas sejati memiliki aspek inderawi dan superinderawi yang berada bersamaan secara menyeluruh. Ketiga pola dasar tersebut menurut Sorokin, telah menghasilkan siklus-siklus yang dapat dikenali dalam peradaban Barat. Kemdian dikelompokkan kedalam berbagai diagram sistem kepercayaan, perang dan konflik internal, perkembangan ilmu da teknologi, hukum dan berbagai lembaga lainnya. Diagram fluktuasi juga dibuat oleh Sorokin dalam gaya arsitektur seperti lukisan, patung dan sastra.

Kebangkitan era inderawa diawali oleh berkuasanya kebudayaan idesional selama kebangkitan Kristen pada abad pertengahan. Pada abad kedua puluh mulai terjadi kemunduran pada nilai-nilai dan pemikiran-pemikiran inderawi. Sorokin meramalkan perubahan paradigma dan pergolakan sosial saat ini sebagai masa senja kebudayaan inderawi. Ia menganalisis secara kuat bahwa krisis yang dihadapi saat ini bukan merupakan krisis yang biasa. Namun, salah satu fase transisi besar sebagaimana yang telah terjadi pada siklus-siklus sejarah manusia sebelumnya. Lewis Munford berpendapat, setifaknya terjadi enam kali sepanjang sejarah peradaban barat yang diantaranya ialah kebangkitan peradaban dengan penemuan-penemuan pertanian awal periode neolitik.

Kemunduran sistem patriarkhal dan beralhirnya zaman bahan bakar fosil berpengaruh terhadap proses global yang sama. Oleh karena itu, ini bukan hanya krisis individu, pemerintah atau lembaga sosial saja. Melainkan merupakan krisis yang berdimensi planet. Dalam menghadapi transisi besar ini ialah suatu pengujiann kembali secara mendalam premis-premis dan nilai-nilai budaya manusia, suatu penolakan model-model konseptualyang telah kehabisan daya gunaynya dan suatu penerimaan baru terhadap nilai-nilai yang telah ditinggalkan pada periode-periode sebelumnya.

Yang terpenting yang dilakukan selama fase penilaian dan kelahiran kembali kebudayaan ini adalah memperkecil kekerasan, kekacauan dan gangguan yang terlibat didalam masa-masa perubahan sosial yang besar dan sebisa mungkin membuat transisi itu tidak menyebabkan kekacauan. Alternatif utma dari model ini ialah pandangan Marxis tentang dialektika atau materialisme hsitroris. Menurutnya semua perubahan didalam masyarakat muncul dari perkembangan pertentangan-pertentangan internal didalam masyarakat itu sendiri.

Para filsuf Cina memandan realitas yang esensi ultimanya disebut sebagai Tao. Ciri utama Tao adalah alam yang berputar dalam geraknya yang tidak pernah berhenti. Perkembangan di alam semesta menunjukan adanya pola berputar. Dalam pandangan Cina, semua manifestasi Tao dihasilkan oleh interaaksi dinamis dari kedua kutub pola Yin dan Yang. Yang kemduian dihubungkan dengan banyak gambaran perlawanan yang diambil dari alam dan kehidupan sosial.

Dalam kebudayaan Cina, Yin dan yang tidak pernah dikaitkan dengan nilai-nilai moral. Yin tidak berarti selalu baik dan yang buruk ialah Yang. Melainkan keduanya adalah keseimbangan. Begitu pula orang-orang Cina kuno percaya bahwa semua manusia baik laki-laki maupun peremmpuan, mereka melewati fase-fase Yin dan Yang. Dalam pandangan patriarkhal ini, yin sering dihubungkan dengan kepasifan dan yanng dengan keaktifan. Dalam pandangan gambaran asli yang dihubungkan dengan yin dan yang, yin ditafsirkan berkaitan dengan aktifitas yang responsif, konsolidatif dan kooperatif. Sedangkan yang mengacu pada aktifitas yang agresif, ekspansif dan kompetitif.rasional dan intuitif merupakan dua modus fungsi akal manusia yang saling melengkapi.

Penekanan pada pemikrian rasional dalam kebudayaan manusia dilambangkan dalam pernyataan Descrates yakni Cogito Ergo Sum yang artinya aku berpikir, maka aku ada. Pengaruh dari pemisahan anrtara pikiran dan tubuh semacam ini bisa dirasakan dalam keseluruhan budaya manusia. Dengan demikian, kesadaran ekologis akan tumbuh hanya jika memadukan pengetahuan rasional manusia dengan intuisi untuk hakikat lingkungan manusia yang nonlinear.sistem-sistem hoidup itu diatur sedemikian rupa sehingga membentuk struktur-struktur yang multitingkat. Dimana masing-masing tingakt terdiri dari berbagai subsistem yang merupakan suatu keseluruhan dalam kaitannya dengan bagian-bagiannya, dan merupakan bagian dalam kaitannya dengan suatu keseluruhan lain yan lebih besar.

Akhirnya, kesleurhan ini bergabung membentuk manusia yang hidup baik pria maupun wanita dan tatanan bertingkat itu tidak berhenti sampai disitu. Orang—orang membentuk keluarga, suku, masyarakt dan bangsa. Hubungan antara teori sistem modern dan pikrian Cina kuno ini menjadi tampak jelas. Kearifan Cina tampak telah mengenali polarotas dasar yang menjadi jarakteristik sistem hidup. Ilmu teknologi kita didasrkan atas kepercayaan abad dominasi manusia atas alam. Teknologi ini dimaksudkan untuk keperluan pengendalian, produksi besar-besaran dan standarisasi dan hampir selalu patuh pada manajemen terpusat yang mengejar ilusi pertumbuhan tak terbatas. Kemenangan perilaku bersaing atas perilaku kerja sama merupakan salah satu manifestasi penting dari tendensi menonjolkan diri dalam masyarakat.

Terdapat suatu perhatian yang semakin besar pada ekologi, yang diungkapkan oleh gerakan-gerakan masyarakat yang meliputi perosalan-persoalan sosial dan lingkungan yang menunjukkan batas-batas pertumbuhan yang mendukung etika ekologi baru dan mengembangkan teknologi lunak yang sesuai. Penulis dari buku ini berpendapat bahwa pengalaman bisa berfungsi sebagai pelajaran yang sangat berguna bagi para ilmuwan lain. Yang diantaranya kini telah mencapai batas-batas pandangan dunia Cartesian dalam bidang mereka masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini