Selasa, 17 Maret 2015

Diqu Zarobi Alfadia_1112054000015_PMI6_Tugas Resume Ekologi

Nama               : Diqu Zarobi Alfadia
NIM                : 1112054000015
Mata kuliah     : Ekologi
BAB I
KRISIS DAN TRANSFORMASI
Pada awal dua dasawarsa terakhir abad ke 20, kita menemukan diri kita berada dalam suatu krisis global yang serius, yaitu suatu krisis kompleks dan multidimensional yang segi-seginya menyentuh setiap aspek kehidupan kesehatan dan ekonomi, teknologi dan politik. Krisis ini merupakan krisis dalam dimensi-dimensi intelektual, moral dan spiritual; suatu krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah umat manusia. Untuk pertama kalinya kita dihadapkan pada ancaman kepunahan ras manusia yang nyata dan semua bentuk kehidupan diplanet ini.
Ancama perang nuklir dan industry tenaga nuklir merupakan salah satu ancaman terbesar yang di hadapi umat manusia dan juga alam dan ekosistemnya saat ini. Elemen-elemen radio aktif yang dilepaskan oleh reactor nuklir sama dengan elemen yang memebentuk ledakan BOM atom. Ribuan ton bahan beracun ini telah mencemari udaran dan lingkungan oleh letusan nuklir dan tumpahan reactor. Karna bahan-bahan yang beracun itu telah banyak menumpuk di udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, dan air yang kita minum maka resiko untuk berkembangnya kanker sangatlah besar begitu pula dengan penyakit-penyakit lainnya. Racun radiokatif yang paling berbahaya, plutonium, bisa diurai yang berarti bahwa racun tersebut bisa digunakan untuk membangun bom atom. Dengan perkembangnya yang terus-menerus, kemungkinan akan terjadinya kepunahan global itu setiap harinya semakin besar. dan juga akan menyebabkan ekosistem global berada dalam masalah yang sangat serius. Ini jelas bahwa teknologi kita sangat mengganggu kelangsungan hidup dan merusak ekosistem.
Kemerosotan kualitas lingkungan alam telah di barengi dengan meningkatnya masalah kesehatan dan penyakit menular serta penyakit kekurangan gizi adalah masalah terbesar di Negara berkembang. Sedangkan Negara industry diserang oleh penyakit yang biasa disebut penyakit peradaban dengan penyakit hati, kanker dan stroke sebagai pembunuh utama.
Pola-pola budaya digambarkan dengan melihat hakikat dari tantangan-tantangan kita bukannya pada berbagai gejala krisis melainkan pada perubahan-perubahan yang mendasari di dalam lingkungan alam dan lingkungan social kita. Kita dapat dapat mengenali titik temu dari sejumlah transisi yang berdampak pada kehidupan. Diantara transisi-transisi terdapat ada tiga yang akan mengoncang dasar kehidupan kita dan akan mempengaruhi sistem sosial, ekonomi, dan politik kita secara mendalam. Transisi pertama disebabkan oleh runtuhnya system patriarchal. Kekuatan system ini sulit dipahami  dan telah mempengaruhi pemikiran-pemikiran manusia yang paling mendasar tentang hakikat manusia dan tentang hubungan kita dengan alam semesta. Transisi kedua, adalah runtuhnya bahan bakar fosil, batubara, minyak dan gas alam. Bahan-bahan di atas akan habis sekitar tahun 2300 tapi akan berpengaruhnya sudah mulai terasa. Transisi ini akan melibatkan perubahan-perubahan radikal dalam system ekonomi dan politik. Transisi ketiga, berhubungan dengan nilai-nilai budaya dan melibatkan apa yang yang disebut dengan paradigma, suatu perubahan penting dalam pemikiran, persepsi, dan nilai-nilai yang membentuk suatu visi realitas tersendiri.
Kesadaran ekologis akan tumbuh hanya jika kita memadukan pengetahuan rasional kita dengan intuisi untuk hakikat lingkungan kita yang nonlinier. Kearifan intuitif semacam ini merupakan ciri dari kebudayaan-kebudayaan tradisional dan terbelakang, terutama kebudayaan Indian Amerika, dimana kehidupan ditata berdasarkan kesadaran lingkungan yang sedemikina halus.
Fisika telah melewati beberapa revolusi konseptual pada abad ke dua puluhyag jelas mengungkapkan pandanga dunia mekanistik dan menuju pandangan dunia ekologis organic yang menunjukan banyak kesamaan dengan pandangan mistik sepanjang zaman dan dalam semua tradisi. Alam semesta tidak lagi dipandang sebagi sebuah mesin, yang tersusun atas sekumpulan objek yang terpisah, melainkan sebagai sebuah keseluruhan yang harmonis yang tidak bisa dipisah-pisahkan, suatu jaringan hubungan dinamis yang meliputi manusia pengamat dan kesadarannya dengan cara yang sangat esensial. Oleh karnanya, para ahli fisika member latar belakang ilmiah perubahan sikap dan nilai-nilai yang benar-benar di butuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dalam suatu kebudayaan yang didominasi oleh ilmu pengetahuan, semua akan lebih mudah diyakini bahwa perubahan fundamental diperlukan jika kita bisa memberikan dasar-dasar ilmiah pada argument kita.
Pada awal abad ini, ketika para ahli fisika memperluas rentang penelitian mereka dengan memasuki alam fenomena atom dan subatom, mereka menyadari keterbatasan konsep klasik dan harus melakukan revisi-revisi radikal terhadap banyak konsep dasar mereka tentang realitas. Pengalaman mempertanyakann dasar kerangka konseptual mereka dan dasar alas an pemaksaan untuk  menerima modifikasi terhadap konsep-konsep sebelumnya. Pengalaman bisa berfungsi sebagai pelajaran yang berguna bagi para ilmuan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini