EMILE DURKHEIM
THE DIVISION OF LABOR IN SOCITEY
The Division Labor In Society(Durkheim,1893/194)dikenal sebagai karya sosiologi klasik pertama (Tiryakian,1994).Di dalamnya,Durkheim melacak perkembangan modern relasi individu dengan masyarakat.Dalam karya ini Durkheim terutama ingin menggunakan ilmu sosioligi barunya untuk meneliti sesuatu yang sering dilihat sebagai krisis moralitas.Pada pendahuluan edisi pertama karya ini,Durkheim memulai dengan ungkapan,"buku ini adalah sebuah karya yang membahas fakta kehidupan moral berdasarkan metode ilmu positivistic."
Selama hidupnya di perancis,Durkheim merasakan adanya krisis moral.Kurang lebih seratus tahun rentang masa antara revolusi perancis dan Durkhem dewasa,perancis telah merasakan tiga monarki,dua emporilim,dan tiga republic.Kekalahan dan pemberontakan yang terjadi setelahnya dipisahkan sebagai bidang dari merajalelanya persoalan-persoalan individu.
Menurut Auguste Comte,masalah ini bisa ditelusuri ke dalam peningkatan pembagian kerja.Comte berpendapat bahwa sosiologi akan menjadi "semacam" agama baru yang akan mengembalikan kohesi social.Nmamun,sampai taraf tertentu,The Division On Of Labor Society justru bias dilihat sebagai penyangkalan terhadap analisis Comte ini (Gouldner,1962).Durkheim berpendapat bahwa pembagian kerja yang tinggi bukannya menandai keruntuhan moral social,melainkan melahirkan moralitas social yang baru.
Tesis The Division Of labor adalah bahwa masyarakat modern tidak diikat oleh kesamaan antara orang-orang yang melakukan pekerjaan yang sama,akan tetapi pembagian kerjalah yang mengikat masyarakat dengan memaksa mereka agar tergantung satu sama lain.Akan tetapi Durkheim (1893/1964:17) berpendapat bahwa "fungsi ekonomis yang dimainkan oleh pembagian kerja ini menjadi tidak penting dibandingkan dengan efek moralitas yang dihasilkannya.Maka fungsi sesungguhnya dari pembagian kerja adalah untuk menciptakan solidaritas antara dua orang atau lebih."
Solidaritas Mekanis Dan Organis
Perubahan dalam pembagian kerja memiliki implikasi yang sangat besar bagi struktur masyarkat.Durkheim berpendapat bahwa masyarakat primitive memiliki kesadaran kolektif yang lebih kuat,yaitu pemahaman,norma dan kepercayaan bersama.Peningkatan pembagian kerja menyababkan menusutnya kesadaran kolektif.
Anthony Giddens (1972) mengemukakan bahwa kesadaran kolektif dalam dua tipe masyarakat tersebut bias dibedakan menjadi empat dimensi: volume,kekuatan,kejelasan,dan isi.
Dinamika Penduduk
Bagi Durkheim,pembagian kerja adalah fakta social material karena merupakan bagian dari interaksi dalam dunia social.Durkheim meyakini bahwa perubahan solidaritas mekanis menjadi solidaritas organis disebabkan oleh dinamika penduduk.
Perbedaan terakhir antara solidaritas mekanis dan solidaritas organis adalah bahwa dalam masyarakat dengan solidaritas organis,kompetensi yang kurang dan diferensiasi yang tinggi memungkinkan orang bekerja sama dan sama-sama ditopang oleh sumber daya yang sama.
Hukum Represif Dan Restitutif
Dalam karyanya The Division Of Labor In Society,Durkheim mencoba mengkaji perbedaan antara hukum dalam masyarakat dengan solidaritas mekanis dan hukum dalam masyarakat dengan solidaritas organis (Cotterrell,1999).Durkheim berpendapat bahwa masyarakat dengan solidaritas mekanis dibentuk oleh hokum represif.Sebaliknya,masyarakat dengan solidaritas organis dibentuk oleh hukum restitutif.
Artinya,dalam The Division Of Labor In Society Durkheim berpendapat bahwa dalam masyarakat modern bentuk solidaritas moral mengalami perubahan,bukannya hilang.Namun buku Durkheim ini bukanlah perayaan dan pengagung-agungan masyarakat modern.Durkheim justru berpendapat bahwa bentuk solidaritas ini cenderung melahirkan jenis patologi social.
Normal Dan Patologi
Persoalan yang paling kontrofersial dalam pendapat Durkheim adalah bahwa sosiologi mampu membedakan antara masyarakat sehat dan masyarakat patologis.Setelah menggunakan ide ini dalam The Division Of Labor,Durkheim menulis buku lain,The Rules Of Sosiological Method.Salah satu yang diusahakan Durkheim dalam buku ini adalah menjelaskan dan membela ide ini.
Dalam The Division Of Labor,Durkheim menggunakan ide patologi untuk mengkritik beberapa bentuk "abnormal" yang ada dalam pembagian kerja masyarakat modern.Dia membedakan tiga bentuk perilaku abnormal: 1)pembagian kerja anomik,2)pembagian kerja yang dipaksakan,dan 3)pembagian kerja yang terkoordinasi dengan buruk.Durkheim menekankan bahwa krisis moral modern yang diidentifikasi Comte dan pemikir-pemikir lain sebagai pembagian kerja sebenarnya disebabkan oleh bentuk pembagian kerja abnormal ini.
Keadilan
Bagi Durkheim kata kunci persoalan pembagian kerja adalah keadilan social."Maka tugas masyarakat maju adalah menciptakan keadilan".
(Durkheim,1893/1964: 397)
ELEMENTARY FORMS OF RELIGIOUS LIFE
Teori Durkheim Awal Dan Akhir
Menurut Parsons,teori Durkheim mengalami perubahan antara suicide dan the elementary form.Akan tetapi,tujuan akhir Durkheim adalah bagaimana menjelaskan bahwa manusia individu dibentuk oleh fakta social.Kita dapat melihat dia terang-terang mengemukakan maksud ini terkait dengan the elementary forms of religious life."Secara umum,kita berkeyakinan bahwa sosiologi tidak akan mampu menuntaskan tugasnya selama ia belum menembus pikiran individu-individu dalam rangka menghubungkan institusi-institusi yang ingin dijelaskannya dengan kondisi-kondisi psikologis mereka.Bagi kita,manusia lebih merupakan titik tujuan,bukannya titik berangkat" (Durkheim,dikutip dalam Lukes,1972:498-499).
Teori Agama-Yang Sakral dan Yang Profan
Dalam buku ini,Durkheim menempatkan sosiologi agama dan teori pengetahuan di bagian depan.Sosiologi agamanya terdiri dari usaha mengidentifikasi hakikat agama yang selalu ada sepanjang zaman dengan menganalisis bentuk-bentuk agama yang paling primitive.Sementara teori pengetahuannya berusaha menghubungkan kategori-kategori fundamental pikiran manusia dengan asal –muasal social mereka.
Kenapa Primitif
Pertama,dia percaya bahwa lebih mudah memperoleh pengetahuan tentang hakikat agama dalam budaya primitive karena system ide agamaprimitif kurang berkembang ketimbang agama modern,yang menyebabkan ia kurang dikenal.Bentuk agama dalam masyarakat primitive "bisa dilihat dalam seluruh keasliannya mereka," dan tidak membutuhkan "usaha keras untuk mengungkapnya"(Durkheim,1912:1965:18)
Totenisme
Totenisme adalah sistem agama dimana sesuatu,bias binatang dan tumbuhan,dianggap sacral dan jadi symbol klan.Durkheim memandang totenisme sebagai bentuk agama yang paling sederhana dan paling primitive dan dipercaya bahwa totenisme terkait dengan bentuk paling sederhana dari organisasi social sebuah klan.
Sosiologi Pengetahuan
Durkheim berpendapat bahwa pengetahuan manusia bukanlah hasil pengalamannya sendiri dan bukan pula karena kategori yang telah dimiliki sejak lahir yang dapat kita pakai untuk memilah-milah pengalaman.KATEGORI PEMAHAMAN.The Elementary Forms menghadirkan sebuah argument tentang asal-usul social dari enam kategori fundamental yang telah diidentifikasi oleh filsuf sebagai suatu yang esensial bagi pemahaman manusia: waktu,tempat,klasifikasi,kekuatan,kausalitas,dan totalitas.
"karena itu masyarakat tidak bias membiarkan kategori-kategori sesuai dengan keinginan dan pilihan individu-individu tanpa menafikan dirinya sendiri.Agar sebuah masyarakat bias hidup,yang diperlukan bukan hanya consensus moral minimum,tapi juga consensus logika minimum yang tidak bias dilakukan tanpa orang lain.Jadi,untuk mencegah perbedaan,mayarakat membebani anggotanya dengan seluruh otoritasnya."
(Durkheim,1912/1965:16)
Semangat Kolektif
Dia berpendapat bahwa,dalam pengertian umum,moen paling bagus dalam sejarah adalah ketika kolektivitas menerima kegairahan kolektif baru yang levelnya lebih tinggi yang kemudian bisa mendorong terjadinya perubahan yang baik dalam struktur masyarakat.
SUMBER : Teori Sosiologi Modern By George Ritzer (Douglas J.Goodman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar