The Division of Labour in Society
Buku ini menjelaskan bahwa masyarakat modern bukanlah orang-orang yang melakukan pekerjaan sama, akan tetapi pembagian kerjalah yang mengikat masyarakat dengan memaksa mereka agar tergantung satu sama lain. Solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antar individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Durkheim menganalisa pengaruh komplekstisitas dan spesialisasi pembagian kerja dalam struktur sosial dan perubahan-perubahan yang diakibatkan dalam bentuk pokok solidaritas sosial.
Solidaritas mekanik didasarkan pada suatu keadaan kolektif, yang menunjuk pada totalitas kepercayaan-kepercayaan dan sentimen-sentimen bersama yang rata-rata adapada suatu masyarakat yang sama. Ciri khas khas solidaritas mekanik adalah solidaritas tersebut didasarkan atas homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentiment.
Solidaritas mekanik dibentuk dari hukum represif karena anggota masyarakat jenis ini memiliki kesamaan satu sama lain, karena mereka sangat percaya pada moralitas bersama, apapun pelanggaran terhadap system moral kolektif.
Solidaritas organis muncul akibat adanya pembagian kerja yang tinggi yang didasarkan atas rasa saling ketergantungan. Perbedaan yang muncul ditingkat individu merombak adanya kesadaran kolektif yang dirasa kurang penting sebagai dasar keteraturan sosial terganti oleh spesialisasi kerja yang lebih otonom. Kuatnya solidaritas organis didasarkan pada hukum yang bersifat memulihkan daripada hukum represif.
Solidaritas organis dibentuk dari hukum restitutif dimana seseorang yang melanggar harus harus melakukan restitusi untuk kejahatan mereka, pelanggaran dilihat sebagai serangan terhadap individu tertentu bukan terhadap system moral itu sendiri.
b. Kesadaran Kolektif dalam Masyarakat Organik
Pertumbuhan dalam pembagian kerja tidak menyebabkan hilangnya kesadaran kolektif tetapi mengurangi artipenting dari kesadaran kolektif tersebut. Hanya saja kesadaran ini menjadi semakin meliputi cara-cara berfikir dan berperasaan yang sangat umum dan tidak tentu.
c. Evolusi Sosial
Kesadaran kolektif yang melandasi solidaritas mekanik paling kuat berkembang pada masyarakat primitive. Karena pembagian kerja semakin luas, kesadaran kolektif lama-lama mulai hiding. Tetapi heterogenitas yang semakin bertambah ini tidak menghancurkan solidaritas sosial, sebailknya semakin membuat individu atau kelompok saling ketergantungan satu sama lain.
The Elementary Forms of Religious Life
Durkheim menganalisa religi yang dikenal sebagai wujud religi dalam masyarakat yang paling sederhana. Kemudian ia meneliti sumber-sumber asasi dari unsur-unsur religi dan membuat generalisasi ke religi-religi lain mengenai fungsi asasi dari religi dalam masyarakat.
Durkheim mengulas sifat-sifat, sumber bentuk-bentuk, akibat, dan variasi agama dari sudut pandang sosiologistis. Agama menurut Durkheim merupakan "a unified system to belief and practices relative to secret things", dan selanjutnya "that is to say, things set apart and forbidden – belief and practices which unite into one single moral community called church all those who adhere to them." Agama menurut Durkheim berasal dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat selalu membedakan mengenai hal-hal yang dianggap sacral dan hal-hal yang dianggap profane atau duniawi.
Dasar dari pendapat itu adalah agama merupakan perwujudan dari collective consciousness sekalipun selalu ada perwujudan lainnya. Tuhan dianggap sebagai symbol dari masyarakat itu sendiri yang sebagai collective consciousness kemudian menjelma ke dalam collective representation. Tuhan itu hanyalah idealisme dari masyarakat itu sendir yang menganggapnya makhluk paling sempurna. Kesimpulannya, agama merupakan lambang collective representation dalam bentuk yang ideal, agama adalah sarana untuk memperkuat kesadaran kolektif seperti ritus-ritus agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar