Senin, 23 September 2013

Mohammad Fauzi Ardiansyah KPI 1A_TUGAS 3_EMILE DURKHEIM

The Division Of  Labor  In Society

            Buku ini dikenal sebagai sebuah  karya sosiologi klasik pertama. Di buku ini, Durkheim melacak perkembangan modern relasi individu dengan masyarakat. Didalam karyanya yang pertama ini, Durkheim ingin menggunakan ilmu sosiologi barunya untuk meneliti sesuatu yang biasanya sering dilihat sebagaai krisis moralitas. Pada pendahuluannya, Durkheim memulai dengan sebuah ungkapan, "Buku ini adalah sebuah karya yang membahas fakta kehidupan moral berdasarkan metode ilmu positivistic."
           
Terhadap analisis comte The Division of Labor  in Society justru bias dilihat sebagai penyangkalan. Dan Durkheim berpendapat bahwa pembagian kerja yang tinggi tidak menandai keutuhan moral social, tetapi malah melahirkan moral sosialitas jenis baru.
            Tesis The Division of Labor adalah bahwa masyarakat modern tidak dilihat oleh kesamaan antara orang-orang yang melakukan pekerjaan yang sama, tapi pembagian kerjalah yang mengikat masyarakat dengan memaksa mereka agar tergantung satu sama lain. 

Solidaritas Mekanis dan Organis
            Perubahan dan pembagian kerja memiliki implikasi yang sangat besar bagi struktur masyarakat. Durkheim sangat tertarik dengan perubahan cara dimana solidaritas social terbentuk, dengan kata lain, perubahan cara-cara masyarakat bertahan dan bagaimana anggota-anggotanya melihat diri mereka sebagai bagian yang utuh. Durkheim membagi solidaritas menjadi solidaritas mekanis dan solidaritas organis. Solidaritas mekanis mempunyai cirri masyarakat, yaitu seluruh orang adalah generalis(umum). Solidaritas organis mempunyai ciri, bahwa setiap orang mempunyai pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
            Mayarakat modern relative memperlihatkan lapangan pekerjaan yang sempit, sehingga mereka membutuhkan banyak orang untuk membuat mereka bertahan. Masyarakat primitif memiliki kesadaran kolektif yang lebih kuat, yaitu pemahaman, norma dan kepercayaan bersama.

Kesadaran Kolektif dalam Masyarakat Organik
            Pertumbuhan dalam pembagian kerja, tidak menyebabkan hilangnya kesadaran kolektif,
Hanya saja mengurangi arti penting dari kesadaran kolektif tersebut. Kesadaran ini meliputi cara-cara berfikir dan berperasaan yang sangat umum dan tidak tentu, dengan semakin bertambahnya perbedaan-perbedaan dalam individu.
            Kesadaran kolektif meliputi seluruh masyarakat dan seluruh anggotanya (dia sangat diyakini, sangat rigid, dan isinya sangat bersifat religious. Dalam masyarakat organis, kesadaran kolektif dibatasi pada sebagian kelompok.tidak dirasakan terlalu mengikat, kurang rigid dan isinya adalah kepentingan individu yang lebih tinggi dari pada pedman moral.

Evolusi Social
            Pembagian kerja semakin meluas, hal ini menyebabkan kesadaran kolektif perlahan-lahan menghilang. Tetapi dari sisi lain hal tersebut menyebabkan semakin bertambahnya heterogenitas sehingga solidaritas social tidak dapat hancur. Sebaliknya hal tersebut malah membuat individu atau kelompok saling ketergantungan satu sama lain.

Teori Bunuh Diri
            Studi bunuh diri adalah contoh pradigmatis dari bagaimana seharusnya sosiolog menghubungkan teori dan penelitian. Dalam kata pengantarnya dia sudah menjelaskan bahwa tujuannya dalam studi ini tidak hanya untuk memberikan konstribusi terhadap pemahaman persoalan social saja, tetapi juga untuk mengeetengahkan sebuah contoh metode disiplin sosiologi yang baru lahir ini. Studi bunuh diri ini adalah persoalan yang relative karena merupakan fenomena konkrit dan spesifik, di mana tersedia data yang bagus cara komparatif.
            Dia melakukan penelitian tentang angka bunuh diri di beberapa Negara di Eropa. Dari penelitian tersebut Durkheim mendapatkan kesimpulan bahwa gejala-gejala psikologis sebenarnya tidak berpengaruh terhadap kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.
            Beliau memusatkan perhatiannya pada 3 macam kesatuan social dalam masyarakat:
a.      Bunuh Diri dalam Kesatuan Agama
Dari semua data-data yang di dapatkan Durkheim, menunjukan hasil, bahwa angka bunuh diri lebih besar berasal dari Negara-negara prootestan dibandingkan dengan penganut agama Katholik dan lainnya. Penyebabnya disebabkan oleh perbedaan kebebasan yang di berikan oleh masing-masing agama bag penganutnya.

b.      Bunuh Diri dalam Kesatuan Keluarga
Kesimpulan dari penelitian Durkheim adalah semakin kecil jumlah anggota dalam satu keluarga, maka semakin kecil pula keinginan untuk hidup. Dan yang mengikat orang pada kegiatan-kegiatan social diantara anggota-anggota kesatuan tersebut adalah, kesatuan social yang semakin besar.

c.       Bunuh Diri dalam Kesatuan Politik
Dari semua data penelitian yang dikumpulkan, Durkheim mengabil kesimpulan bahwa saat situasi perang, kelompok militer lebih ter-integrasi dengan baik, dibandingkan saat dalam keadaan damai.

Elementary Forms of Religious Life

Teori Agama
             The Elementary Form of Religious Life adalah karya Durkheim yang paling penting, paling besar, dan paling original. Collins dan Makowsky mengatakan bahwa karya ini adalah karya terbaik di abad ke-20. Menurut Durkheim, Agama adalah "system kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan dan berkaitan dengan hal-hal yang kudus, kepercayaan-kepercayaan, dan praktek-praktek yang bersatu menjadi satu komunitas moral yang tunggal". Dari definisi tersebut kita dapat melihat adanya dua unsure penting yang menjadi syarat untuk dapat di sebut sebagai agama. Kita dapat melihat bahwa apa yang disebut agama buan dilihat dari substansi isinya tetapi dari bentuknya. Menurut Durkheim, agama selalu memiliki hubungan dengan masyarakat, dan memiliki sifat historis.
            Di dalam masalah ritual, dapat terlihat jelas hubungan antara agama dengan masyarakat. Kesatuan masyarakat pada masyarakat tradisional tergantung pada hati nurani kolektif, dan agama jelas berperan dalam hal ini. Disini agama berperan sebagai alat integrasi masyarakat, dan praktek ritual menekan ketaatan masyarakat terhadap agama.
            Agama bersifat historis. Menurut Durkheim Totenisme adalah agama yang paling tua sehingga menjadi patokan sumber untuk agama-agama lainnya. Perubahan social di masyarakat dapat merubah bentuk gagasan didalam system-sistem kepercayaan. Hal ini terlihat di dalam transisi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern, dimana diikuti perubahan dari agama ke moralitas rasional individual yang mempunyai ciri dan peran yang sama dengan agama. Durkheim menganggap bahwa agama sebagai sumber orsinil dari semua gagasan-gagasan moral, filsafat, ilmu pengetahuan, dan keadilan. Arti penting agama yang makin lama makin menurun yang terjadi didalam masyarakan kontemporer, adalah akibat yang tidak dapa di hindarkan dari pentingnya solidaritas mekanis yang makin lama makin menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Beiharz, Peter.2002.Teori-Teori Sosial.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Giddens, Anthony. 1986.Kapitalisme dan Teori Sosial Modern.Jakarta: UI Press.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini