Senin, 23 September 2013

Nur Kholifah KPI 1/A_Tugas 3 Sosiologi_Emile Durkheim

A.The Elementary Form of Religious Life
Dalam bukunya yakni The Elementary Form of  Religious Life yang diterbitkan pada tahun 1912 dalam bahasa Perancis  Durkheim juga menjelaskan tentang fakta sosial yaitu fakta sosial non material seperti budaya dan institusi sosial. Dalam buku ini Durkheim menjelaskan fakta sosial nonmaterial yaitu mengenai Agama. Dalam buku ini Durkheim membahas agama yang berkembang dalam masyarakat zaman dahulu yakni masyarakat dizaman purba atau masyarakat primitif. Durkheim berkeyakinan bahwa ia akan mudah menemukan ajaran agama dengan membandingkan  masyarakat primitif  yang seraba sederhana tanpa sebuah pengetahuan yang canggih dengan membandingkan masyarakat modern yang sudah berkembang lebih baik.
Dan akhirnya ia menemukan bahwa masyarakatlah yang merupakan sumber dari ajaran agama. Dalam masyarakat primitif  mereka sangat mendewakan benda-benda seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang, aliran dalam ajaran ini sering kali disebut sebagai aliran animisme dan dinamisme. Durkheim menyimpulkan bahwa masyarakat adalah satu dan sama. Dalam religi atau agama masyarakat memperlihatkan dirinya sendiri dalam bentuk fakta sosial nonmaterial.
Dalam penjelasan mengenai agama ini Durkheim membedakan antara hal yang dianggap sakral dan hal yang dianggap profan. Sesuatu yang sakral merupakan sesuatu sesuatu yang dipisahkan dari yang lain dan yang dilarang seperti benda sakral, tempat sakral, waktu sakral, kata sakral dan lain sebagainya. Sakral dapat diartikan suci ataupun berbahaya dan dilarang. Selain itu Durkheim mengartikan bahwa agama adalah "a religion is a unified system of beliefs and practices relative to sacred thing, that is to say, things set apart and forbidden, beliefs and practices which unite into a single moral community called a church, all those who adhere to them" artinya adalah "agama adalah sebuah sistem keyakinan dan tingkahlaku yang berhubungan dengan sesuatu yang dianggap sakral, yaitu sesuatu sesuatu yang dibedakan dan dilarang, keyakinan dan perilaku yang mempersatukan semua penganutnya menjadi satu komunitas moral, yaitu berdasarkan nilai-nilai bersama yang disebut dengan umat."
Dalam hal ini Durkheim juga mengatakan perbedaan religi dan magi. Religi bersifat kolektif yang merupakan sesuatu yang sakral. dalam religi terdapat dua hukuman yakni hukuman dari tuhan atau kekuatan gaib seperti sebuah contoh dalam ajaran islam dosa-dosa akan dibalas dengan siksa kubur ataupun neraka. Sedangkan magi bersifat individual dan selalu mengingkari, menolak, memprofankan, ataupun meledek sesuatu yang dianggap sakral. dalam magi tidak ada konsepsi dosa dan jika magi dilanggar masyarakat tidak akan memperdulikannya.
B. The Division Of Labor In Society
Buku ini merupakan sebuah karya sosiologi klasik pertama yang di tulis oleh Durkheim. Dalam karya ini ia ingin memanfaatkan ilmu sosiologi untuk meneliti sesuatu yang sering dilihat sebagai krisis moralitas. Selama hidupnya di Perancis Durkheim merasakan adanya krisis moral. Revolusi Perancis telah membuat manusia untuk berpusat pada hak-hak individu yang menganggap diri sebagai lawan dari otoritas yang belum maju dan berkeyakinan secara religious. Kondisi seperti ini terus berlanjut sampai kepada kepemerintahan revolusioner yang terakhir. Pada pertengahan abad ke sembilan belas banyak masyarakat yang merasa terancam karena mereka hanya memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan masyarakat. kurang lebih seratus tahun rentang waktu antara revolusi Perancis dengan kedewasaan Durkheim. pada waktu itulah Perancis merasakan adanya tiga monarki, dua emporium, dan tiga republik. rezim-rezim itu kemudian ditambah dengan adanya empat belas konstitusi. Ketakutan mengenai krisis moral tersebut ditambah dengan sebuah peristiwa Prussia mengalahkan Perancis pada tahun 1870, dimana salah satu kota yang dikalahkan oleh Prussia adalah kota kelahiran Durkheim. Peristiwa tersebut kemudian ditambah dengan adanya revolusi singkat dan penuh darah yang sering disebut sebagai Paris Commune. Kekalahan dan pemberontakan yang terjadi saat  itu dianggap merupakan sebuah faktor timbulnya persoalan-persoalan individualisme.
Dalam buku The division of  labor in society ini Durkheim membahas tentang perbedaan manusia primitif dan manusia modern. Ia mengatakan bahwa masyarakat primitif  dipersatukan oleh oleh fakta sosial nonmaterial khususnya tentang kuatnya ikatan solidaritas atau kebersamaan. Tetapi karena adanya kehidupan modern solidaritas tersebut menjadi menurun. Sedangkan masyarakat modern tidak diikat oleh kebersamaan antara orang-orang yang melakukan pekerjaan yang sama. Namun pembagian kerjalah yang membuat mereka menjadi saling tergantung sama lain. Dan disini terlihat bahwa pembagian kerja menjadi tuntutan ekonomi yang merusak solidaritas sosial, namun Durkheim berpendapat bahwa "fungsi ekonomis yang dimainkan oleh pembagian kerja menjadi tidak penting dibandingkan dengan efek moralitas yang dihasilkan. Maka fungsi sesungguhnya dari pembagian kerja adalah untuk menciptakan  solidaritas antara dua orang maupun lebih."  Dan dalam konsep ini mengatakan bahwa  kesadaran kolektif masih dapat dijalankan tanpa harus kembali kemasa lalu atau dengan kata lain menjadi manusia primitif tanpa sebuah kemajuan dan perkembangan.

Daftar Pustaka:
Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta, Kencana Prenada Media Group. 2006.
Ritzer, George, dan Goodman, J. Douglas. Teori sosiologi modern.jakarta, Kencana Prenada Media Group. 2007.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini