Senin, 22 April 2013

Kisah Pejuang ekologi_Umu Salamah_Nur Handayani_PMI6_tugas4

Obat-obatan dari Tanaman

(oleh: Lisa Conte, South San Francisco, California)

Menurut Lisa Conte Ekosistem terkaya didunia ini adalah hutan hujan tropic yang terdapat ditempat berpendudukan termiskin yaitu di Dunia Ketiga. Setengah dari kekayaan hayati dunia ini ada di hutan hujan tropic. Sekitar dua puluh lima juta anak-anak dan remaja generasi penerus Negara ini hidup dibawah garis kemiskinan. Negara-negara miskin sedang berkembang menjarah hutan mereka, dalam upaya habis-habisan untuk memperoleh uang yang mereka butuhkan tetapi semuanya sis-sia belaka. Setiap hari dan setiap detik hutan tropic seluas lapangan sepak bola sudah gundul dan hancur; kehancuran itu mempengaruhi seluruh planet bumi, karena hutan hujan berperan sebagai paru-paru dunia. Selain itu, hancurnya hutan tropic berarti menghabiskan habitat spesies hewan dan ini selanjutnya menyumbang pada kepunahan species hewan.

Beberapa Negara-negara maju juga sudah menjarah kehutan hujan itu, tetapi beberapa Negara lain sudah menyadari betapa pentingnya merawat wilayah-wilayah kaya ini. Pendapat yang paling ampuh untuk melestarikan hutan hujan ini yaitu pendapat yang langsung menyentuh kepentingan pribadi manusia yaitu kekayaan obat-obatannya. Dalam obat-obatannya dengan resep dokter yang diberikan pada delapan puluh persen manusia atau pasien dijual dengan harga puluhan trilyun dollar setiap tahunnya dan mengandung zat-zat dari tanaman hutan hujan. Seperempatnya dari obat-obatan dengan resep dokter di Amerika Serikat mengandung sedikit-dikitnya satu campuran dari tanaman. Obat-obatan yang ajaib dan ampuh mungkin ada dihutan tersebut tetapi belum ditemukan, karena para ahli memperkirakan baru satu persen lebih dari 250.000 spesies tanaman berbunga yang ada dan telah diteliti oleh ilmuan untuk dimanfaatkan obat-obatannya. Beberapa pengguna tanaman-tanaman itu untuk obat-obatan yang sudah diketahui oleh sebagian besar dari empat puluh juta manusia yang hidup dihutan dunia. Menurut majalah Newsweek, dukun-dukun dihutan hujan Amazon saja menggunakan sekitar enam ribu jenis tanaman untuk mengobati berbagai penyakit dan rasa nyeri.

Ilmu para dukun ini sama terancamnya seperti ekosistem mereka, dengan masuknya pembangunan ketanah leluhur dan tradisi mereka, ilmu obat-obatan asli lenyap. Menurut Lisa Connte (Direktur pelaksana dan salah seorang pendiri Shaman Pharmaceutucals, sebuah perusahaan farmasi yang pertama-tama meneliti dan mengembangkan obat-obatan dari tumbuh-tumbuhan berdasarkan penggunaan tradisional oleh penduduk asli) yaitu banyak sekali ilmu dan tradisi yang diturunkan dari mulut kemulut dan dari generasi kegenerasi.

"ketika budaya-budaya asli itu tergusur atau sangat dipengaruhi oleh peradaban lain tiba-tiba mereka meminta aspirasi dari Michael Jackson, mereka sudah tidak menginginkan tradisinya lagi dan tidak lama kemudian tidak ada seorangpun yang masih mau tinggal dan ingat dengan semua itu, kita akan kehilangan mereka untuk selama-lamnya".

Shaman (dukun dalam budaya Asia Barat laut) Pharmaceuticals bekerjasama dengan dukun-dukun dalam masyarakat tradisional yang tinggal dihutan hujan tropic untuk mencari dan mengembangkan obat penghilang rasa sakit dan obat virus dan penyakit jamur. Bersamaan dengan itu, perusahaan itu mengabdikan dirinya pada upaya mendukung keanekaragaman budaya dan hayati yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan dan pengetahuan mengenai tumbuh-tumbuhan itu. Pendekatan unik perusahaan ini berlandaskan pada etnobotani (sebuah kajian lintas ilmu mengenai hubungan manusia dengan tanaman-tanaman yang memadu antropolgi, botani, ekologi, ekonomi dan kedokteran. Bidang ilmu etnobotani masih baru, dikembangkan bau-baru ini oleh profesor Richard Schultes dari Harvard University, yang mencurahkan seluruh anugrah keilmuannya pada Shaman Pharmaceuticals. Perusahaan ini dibantu oleh sebagian besar ahli-ahli etnobotani didunia, yang jumlahnya masih sedikit. Perusahaan ini juga mengangkat Steven King, sebelumnya ahli botani kepala Nature Conservancy untuk Amerika Latin, menjadi kepala devisi Etnobotani dan Perlindungan perusahaan itu.

Proses penemuan di Shaman Pharmaceuticals mulai dengan pengetahuan mengenai tokoh dukun yaitu Shaman, dukun beranak, pemuka adat dan dukun obat-obatan untuk seleksi tahap obat-obatan baru. Menurut Lisa Conte; Sebab pokok obat-obatan tidak lulus pengujian klinis adalah karena produk bersangkutan mempunyai pengaruh sampingan yang tidak diinginkan. Sedangkan menurut Hemat kami, kemungkinan kami berhasil akan lebih besar jika melalui proses pengujian klinis karena bahan yang akan dikembangkan sudah digunakan orang selama ribuan tahun".

Sebuah kelompok kerja Shaman yang terdiri atas seorang ahli etnobotani, seorang dokter Barat, dan seorang penghubung yang pandai berbahasa daerah setempat mengadakan kunjungan jauh kependuduk yang tinggal dirumah panggung beratap rumpia.

Sewaktu-waktu para ilmuan itu masuk kehutan dan siap untuk bekerja, mereka dibekali pengetahuan yang dalam mengenai penyakit-penyakit diwilayah tertentu, mengenai obat-obatan setempat dan jenis-jenis gambaran tentang gejala-gejala penyakit untuk diperlihatkan kepeda dukun setempat. Gambar-gambar tersebut dapat menunjukkan gejala-gejala penyakit untuk diperliahatkan kepada dukun tersebut dengan cermat, seperti misalnya luka pada kulit yang sulit dijelaskan masyarakat dan dukun. Sementara dukun itu mempelajari gambar-gambar itu dan para ilmuan yang terlatih menggunakan cara pengamatan dan menjaga sekali agar mereka tidak mengganggu konsentrasi dukun itu. Perlahan-lahan dukun itu menceritakan pada mereka tentang tanaman apa yang digunakannya untuk menyembuhkan penyakit itu. Dari dukun itulah mereka bisa katahui bagian mana saja dari tanaman itu seperti daun, kulit, akar atau ranting yang digunakan untuk membuat obat minum (kapsul) atau salep dan bagaimana cara membuatnya. Kemudian semua informasi yang telah didapatkan dibandingkan oleh para ilmuan itu dengan keterangan dari ahli obat-obatan dari Negara-negara tropic lainnya, seperti Afrika Barat, Panua Niugini dan Peru.

Kemudian para ilmuan itu membawa tanaman-tanaman tersebut kelaboratorium Shaman Pharmaceuticals, sebuah fasilitas modern yang mengikuti dengan ketat prosedur penelitian obat-obatan yang telah ditetapkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Administrasi Makanan dan Obat-obatan. Laboratorium itu mencatat sukses yang pertama dan cemerlang berupa obat murni yang dikembangkan melalui proses praklinis dan kemudian melalui pengujian klinis. Obat itu dinamakan dengan Provir TM, adalah obat minum (kapsul) untuk menangkal virus penyakit pernapasan, termasuk virus yang menyerang anak-anak. Temuan ini memiliki arti penting dalam pengertian yang lebih luas karena bidang obat-obatan modern sekarang ini belum banyak memiliki obat penangkal virus. Sedangkan antibiotic adalah untuk menangkal bakteri dan kadang-kadang juga digunakan untuk menangkal virus, tetapi hasilnya tidak ada. Temuan yang pertama kemudian diikuti oleh obat kedua, yaitu Virend TM, sebuah obat tropic untuk menangkal herpes. Di Amerika Serikat penderita herpes mencapai lebih dari tiga puluh juta dan penderita baru mencapai sekitar setengah juta setiap tahun.

Menurut Lisa Conte, dalam dua tahun pertamanya, perusahaan kami menguji dua obat secara klinis, tercepat bagi perusahaan farmasi atau bioteknologi yang baru berdiri. "Itu suatu bukti kuat bahwa perusahaan yang kami dirikan bukan perusahaan yang bertumpu pada satu atau dua obat saja tetapi pada proses yang dapat berjalan terus menerus".

Perusahaan kami mempelajari dengan sangat hati-hati persedian suatu tanaman dan dampak pada lingkungan jika tanaman itu diambil. Kedua calon obat yang diuji secara klinis itu berdasarkan, menurut Lisa Conte; sebuah pohon genus Croton, pohon ini seperti rumput-rumputan tetapi semacam hama dihutan hujan. Obat-obatan ini nantinya barangkali hasil hutan bukan kayu-kayu yang paling berharga yang dihasilkan oleh hutan hujan itu. "Kami juga menyelidiki kemungkinan menanam pohon itu untuk cadangan tetapi ini tidak akan kami kerjakan sekarang. Menurut pemikiran kami, jika kami bisa menghasilkan obat yang laris, maka kami hanya akan memerlukan sepersepuluh dari tanaman yang terdapat dihutan hujan tersebut".

Perusahaan itu didirikan pada tahun 1989 dan sampai sekarang belum mendapatkan penghasilan (income), tetapi masa depannya cerah sekali sehingga dengan mudah dapat mengumpulkan dua puluh juta dollar dana untuk model kerja dari Bank dan rekan-rekan sesame pengusaha. Shaman dijual pada masyarakat pada tahun 1993 dan menghasilakan dana tambahan sebesar empat puluh dua juta dollar. Padahal banyak pemilik modal besar dan pengelola dana masyarakat yang pada mulanya mentertawakan Shaman Pharmaceuticals karena pergi masuk hutan dan bertukar pikiran dengan dukun kampung.

Tetapi penghasilan dari penjualan masih harus menunggu lama. "Perusahaan kami berusia lima setengah tahun, dan kamu belum menghasilkan uang satu sen pun, tetapi semua itu kami masukkan kedalam biaya dan kemudian kami kembalikan sesuatu kepada masyarakat, saling member dan menerima (timbale balik), dan memanen tanaman sambil melestarikannya, seluruh aspek melestarikan dari kegiatan usaha. Jika kami dapat melakukannnya, tentunya perusahaan lain yang akan menghasilkan uang dan juga dapat melakukannya".

Shaman Pharmaceuticals mendapat dukungan penuh dari para pencinta lingkungan, yang berharap dengan kehadirannya perusahaan-perusahaan hijau, pemerintah dan perorangan akan terdorong untuk meninggalkan jenis-jenis industri yang merusak lingkungan, seperti usaha kayu dan peternakan sapi. Penelitian di Peru dan Belize mengungkapkan dammar, minyak, dan tanaman obat dapat di panen tanpa membahayakan kelestarian lingkungannya, semua hasil hutan ini dapat dipanen tanpa menggunakan bulldozer atau gergaji listrik dan  dapat menghasilkan uang tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan bertani dilahan yang sudah bersih. Di Tanzania, ekspor madu lebah hutan jauh lebih tinggi nilainya daripada nilai ekpor kayu hasil hutan negeri itu. Sebuah kelompok pencinta lingkungan memperkirakan, dalam waktu dua puluh tahun pasar eceran bagi kacang, damar, minyak, dan tanaman obat dari hutan hujan Amazon saja dapat mencapai nilai lima belas milyar setahun.

Dua masalah yang paling penting menyangkut cara yang terbaik untuk menggali hasil-hasil dari hutan hujan yang sangat rumit itu, kita sadar hutan hujan masih gelap bagi kita, dan bagaimana, dari segi etika, memperlakukan penduduk asli yang mungkin tidak kenal konsep-konsep barat seperti materialism dan hak milik pribadi. Misalnya, usaha kacang Brazil yang sangat diharapkan dapat dikembangkan sebagai industry yang akrab lingkungan, berkembang dan menjadi besar dalam sekejap mata.tetapi sekarang, para pengamat mulai melihat bahwa kacang Brazil tidak meninggakan benih atau anak tanaman, mungkin karena terlalu sering di panen atau mungkin juga ini siklus alami yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Kita juga tidak tahu apa peranan yang dimainkan kacang yang tidak tumbuh lagi itu dalam rantai pangan. Baik penduduk hutan, yang kenal sekali ekosistem stetmpat, maupun ahli biologi modern tidak memiliki pengalaman untuk menciptakan system pelestarian bagi kacang Brazil, atau bagi tanaman lain dalam hutan hujan tropic. Kita juga tidak punya system etika mengenai tata cara memberikan imbalan pada penduduk asli, pemerasan terjadi.

Dunia tidak dapat menunggu sampai kajian-kajian jangka panjang di bidang lingkungan selesai. Sekarang ini satu-satunya harapan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan budaya di hutan hujan tampaknya ilaha kerja sama dengan penduduk asli sambil member mereka rangsangan ekonomi yang adil. Kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh industry galian dapat diperkecil jika upaya dipusatkan pada hasil-hasil hutan yang dapat bernilai tinggi kuantitas kecil, seperti wangi-wangian dan obat-obatan.

Shaman Pharmaceuticals didirikan dengan tujuan yang mulai untuk mengabdi pada masyarakat. Lisa Conte mengatakan perusahaannya adalah "sebuah mimpi pencinta lingkungan yang menjdai kenyataan". Shaman menggunakan teknologi tinggi dan bertekad tidak akan menggunakan tanaman langka, akan membayarkan royalti yang cukup besar pada masyarakat setempat dari pengahasilan obat-obatan dan memberikan imbalan atas kesempatan yang diberikan untuk mengadakan penelitian. Setiap anggaran kunjungan ke hutan hujan mencakup anggaran untuk proyek yang diminta pendudukan setempat, seperti air minum, pemeliharaan gigi secara teratur, atau pelatihan untuk calon-calon dukun. Perusahaan itu juga tidak takut mengambil sikap politik. Pada Earth Summit pada tahun 1992 di Rio Janeiro, ketika Presiden Bush menolak menanda tangani traktat keanekaragaman hayati yang dirancang untuk menghindarkan punahnya spesies hewan dan tanaman, posisi Presiden Bush ini didukung oleh sebagian besar perusahaan bioteknologi dan farmasi Amerika serikat. Tetapi Shaman Pharmaceuticals mengecam sikap Presiden Bush itu.

Conte memulai Shaman Pharmaceuticals dengan uang pinjaman dari kartu kredit. "Sungguh menyenangkan. Inilah satu-satunya Negara di dunia yang memungkinkan kita meminjam uang dengan kartu". Waktu itu. Ia sudah punya gelar BSc dalam biokimia, sarjana dua dalam farmakologi, dan MBA, dan menjabat wakil presiden perusahaan modal ventura dengan keahlian khusus bidang industry kedokteran dan bioteknologi.

Suatu pagi ketika sedang menunggu sebuah rapat, Conte membalik-balik halaman majalah mengenai pengembangan obat. Untuk mendapatkan suatu obat unggulan, sebagian besar perusahan menggunakan spectroscopy tekonologi tinggi, computer berkemampuan tinggi, dan robot yang dapat dengan cepat memeriksa puluhan ribu contoh obat. Susunan kimia suatu tanaman mungkin terdiri atas lima atau enam ratus zat dan masing-masing zat mungkin terdiri atas lima puluh atau enam puluh kegiatan hayati. Menggunakan enzim, dan buaknnya hewan laboratorium, sebuah perusahaan dapat menguji sampai 150.000 contoh obat setahun, ratusan kali lebih tinggi dari jika menggunakan cara menguji yang tradisonal. Meski cara menguji ini akan menghasilkan satu zat saja dari puluhan ribu zat yang masuk pasar, metode seleksi acak ini memungkinkan pengujian zat dalam jumlah demikian besar sehingga ilmuwan kemungkinan besar akan menemukan sesuatu yang berguna.

Ketika Conte menunggu sambil membaca, sekertaris di situ membawa lagi setumpuk majalah. Conte melihat sebuah artikel utama mengnai kerusakan hutan hujan. "Timbul sebuah pikiran dalam kepala saya pada saat itu," katanya. " Mengapa tidak menggunakan tanaman-tanaman yang telah digunakan ribuan tahun dank arena itu kemungkinan besar aman dan aktif?" Hari berikutnya ia keluar dari pekerjaannya dan mulai hidup dengan kartu kredit. Dihabiskannya empat bulan untuk menyelidiki peluang untuk mendirikan sebuah perusahaan. Tidak lama kemudian dia menemukan sesuatu, dia mengumpulkan dua ratus lima puluh ribu dollar untuk mengejar ahli-ahli etnobotani di bebrbagi universitas diseluruh Amerika. Pada bulan Mei 1990, perusahaan itu mengumpulkan US$3,8 juta dollar dan secara resmi didirikan. Sasarannya obat-obatan untuk menangkal penyakit-penyakit kerena virus dan jamur dan diabetes.

Shaman paling baik untuk penyakit-penyakit yang menampakkan gejala yang jelas, mereka tidak banyak tahu tentang penyakit rumit seperti kanker. Virus yang kita namakan herpes menurut beberapa dukun adalah penyakit luka kulit. Periwinkle merah jambu (sejenis tanaman menjalar) digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit oleh dukun Madagaskar dan telah diubah menjadi obat bernama vinblastine yang sangat manjur untuk mengobati bentuk-bentuk sebuah penyakit yang kita namakan kanker.

Perusahaan-perusahaan farmasi yang lain berebutan menuju Dunia Ketiga untuk mengumpulkan tanaman. National Cancer Institude barangkali paling banyak mengadakan penelitian. Sejak tahun 1986, telah dikumpulkannya sekitar 23.000 contoh tanaman dari 7000 spesies tanaman di daerah tropic. Dari kumpulan ini, lembaga itu menghasilkan tiga zat obat untuk uji pra-klinis.

Negara-negara sedang berkembang sudah mulai menyadari nilai dari sumber daya mereka Brazil dan Meksiko baru-baru ini membatasi ekspor tanaman, dan Negara-negara lain memperketat peraturan masing-masing. Costa Rica, salah satu lingkungan tanaman yang paling beraneka ragam di dunia, memiliki lima persen dari seluruh spesies tanaman dan hewan, negeri ini sedang berunding dengan perusahaan-perusahaan farmasi untuk mengizinkan perusahaan farmasi mengumpulkan tanaman disitu dengan imbalan berupa royalti dan teknologi. Sementara itu, ada berita gembira dar Brazil laju penebangan hutan menurun terus dari puncak tertinggi 1987.

Nama Kelompok:

1.      Umu Salamah

2.      Nur Handayani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini