Senin, 22 April 2013

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL_NANDA CAHAYA FEBRIANA_TUGAS KE 6

METODOLOGI STUDI MEDIA DAN SISTEM SOSIAL
NANDA CAHAYA FEBRIANA(1110051000141)
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
I. Pendahuluan
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi, makna komunikasi bukan hanya bagaimana komunikator menyampaikan pesan, lalu komunikan menerima pesan tersebut melalui media manapun. Saat ini makna komunikasi menjadi lebih kepada pengertian dari apa medianya atau apa pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Era informasi ditandai dengan dua hal pokok yakni: (1) informasi sebagai komoditi, (2) terjadinya konvergensi media. Informasi sebagai komoditi bermakna informasi dijadikan sebagai barang ekonomi yang dapat diperdagangkan. Komunikasi dan informasi kini menjadi pusat dari bisnis telekomuniasi, penerbitan, internet dan industri computer. Sedangkan konvergensi media merujuk pada meluasnya kegunaan suatu medium komunikasi. Misalnya bila pada awalnya TV hanya digunakan untuk menyaksikan program-program yang disiarkan oleh stasiun TV, kini TV melebar fungsinya menjadi alat untuk menkmati internet, DVD, foto-foto pribadi, video games dsb. Telepon yang awalnya kabel telepon hanya diperuntukkan percakapan, kini bisa digunakan untuk fax, internet, modem,dsb.[1]
Metodologi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002: 741) , berarti "ilmu tentang metode; uraian tentang metode". Sedangkan metode, menurut kamus yang sama (2002:740), berarti "Cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan". Studi media dapat diartikan sebagai studi tentang produksi pesan, distribusi, konsumsi dan efek-efek media. Studi media media menggunakan sejumlah metode dan teori dari berbagai lintas disiplin yang meliputi teori ekonomi politik, sosiologi, sastra, antropologi, filsafat dan ekonomi.
Sistem sosial : sebagai suatu sistem yang hidup dan sistem kehidupan. Dapat ditinjau juga sebagai sistem buatan manusia dalam aktivitas berabstraksi yang menggambarkan sesuai dengan sifatnya yang organik. Dilihat dari sudut eksistensinya, sistem-sistem sosial itu hidup karena adanya transfer energi maupun adanya pertukaran informasi antar unsur dan merupakan sistem terbuka. Keseluruhan sistem-sistem sosial yang bersifat konkrit dan abstrak (kesadaran, persepsi dll) merupakan karya maha pencipta, kemudian oleh manusia digubah, dikelola, dan diabstraksi kembali dalam konsep-konsep menurut kebutuhannya sendiri.[2]
II.    METODE STUDI
            Dalam penulisan karya tulis ini, saya menggunakan metode studi pustaka. Metode Studi Pustaka  Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil data atau keterangan dari buku literatur di perpustakaan.
Bahan yang saya gunakan dalam penulisan kali ini adalah bahan ajar dari Universitas Mercu Buana Jakarta karya Afdal Makkuraga PutraI tentang studi media, Lalu dari http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195505051986011-WAHYU_ERIDIANA/Handout_Sistem_Sosial.pdf diakses pada tanggal 21/04/2013 jam 09.12 pm. lalu Kamus Besar Bahasa Indonesia.


III. ANALISIS
Seperti yang telah saya paparkan diatas bahwa sekarang ini masyarakat berkomunikasi bukan hanya melihat bagaimana pesan itu dapat tersalurkan dengan baik, namun juga memperhatikan apa media, pesan dan bagaimana sebuah sistem sosial juga berpengaruh dalam mencapai tujuan utama dari penyampaian pesan tersebut yaitu satu makna. Perlu kita ketahui bahwa ketika kita berbicara media saat ini, ada satu faktor kepentingan yang sangat mendominasi. Maksudnya ketika sebuah isu disampaikan oleh sebuah media, maka kita harus melihat dulu media tersebut milik siapa dan apakah ada isu yang sengaja di hilangkan dari media tersebut. Jadi faktor kepentingan dalam sebuah isu di media tertentu pada saat ini menjadi momok yang sudah tidak asing lagi di berbagai kalangan.
Kemudian perlu dipahami juga ketika kita berbicara metodologi berarti ada langkah-langkah yang harus di lalui. Sebuah sistem sosial di dalamnya sudah pasti ada sebuah segmentasi kelas yaitu kaum borjuis, tengah, dan proreta. Dari segmentasi tersebut sudah dapat dipastikan juga wilayah, adat dan nilai yang terkandung di dalamnya berbeda-beda. Setelah segmentasi tersebut aspek intelektual yang dimiliki dari setiap orang juga berbeda, ketika pesan tersebut diberi dan diterima oleh komunikator dan komunikan. Sebagaimana pesan tersebut dapat tersalurkan dengan baik melalui pemahaman dan persemaknaan sebuah pesan.
Setelah itu faktor ekonomi dalam sebuah media juga sangat berpengaruh. Ekonomi dan kapitalis memiliki hubungannya sangat erat. Karena kaum kapitalis memikirkan bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan yang besar dari sebuah proyek di media. Bisnis yang mereka jalankan di media juga memiliki sebuah kepentingan dimana modal yang mereka keluarkan harus sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Dalam mengkonstruksi sebuah pesan ada beberapa cara agar pesan tersebut dapat dinilai baik. Sebagai berikut :
1. Kepentingan, apa yang mau disampaikan. Tidak ada media yang tidak mempunyai kepentingan 
2.  Idealisasi ide, ide yang dikeluarkan harus tanpa kelas dan konkret
3.  Lalu direalisasikan dalam sebuah pesan yang spektakuler.
Sebenarnya konsep dasar dari semua ini adalah adanya asumsi yaitu proposisi, konstruk, dan variable. Lalu adanya hipotesis, melalui objek studi semua penelitian media pasti memiliki isi, dampak dan metodenya sendiri. Lalu adanya model komunikasi seperti Agenda Setting dan Difusi Inovasi ini, kita dapat mengetahui apa saja yang menjadi isu yang hangat dalam pemberitaan di media dan kita juga dapat mengetahui apakah isu tersebut dapat menghasilkan innovasi baru.



[1] Studi Media, Afdal Makkuraga PutraI, Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Mercu Buana, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini