PENDIDIKAN KARAKTER YANG BERPENGARUH PADA MORAL
Nama : Muhammad Arif Fathurrahman
NIM : 1112051000154
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga dilihat sebagai suatu perbedaan sosial. Dimana orang yang berpendidikan dinilai memiliki derajat lebih tinggi dibanding dengan orang yang tidak berpendidikan. Oleh karenanya pendidikan dinilai sebagai faktor utama yang mendukung perubahan ekonomi keluarga.
Pendidikan tidak hanya berada di dalam ruang lingkup sekolah atau perguruan tinggi saja, tetapi pendidikan juga meliputi agama Ada sebuah kata bijak mengatakan, ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu adalah lumpuh. Sama juga artinya bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter adalah buta. Hasilnya, karena buta tidak bisa berjalan, berjalan pun dengan asal nabrak. Kalaupun berjalan dengan menggunakan tongkat tetap akan berjalan dengan lambat. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka akan lumpuh sehingga mudah disetir, dimanfaatkan dan dikendalikan orang lain.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi, kebersamaan, kegotongroyongan, saling membantu dan mengormati dan sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang mampu mewujudkan kesuksesan.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis dan kognisinya (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Dan, kecakapan soft skill ini terbentuk melalui pelaksanaan pendidikan karater pada anak didik.
B. Pertanyaan Pokok
Bagaimana cara mempengaruhi siswa agar dapat mengikuti perubahan-perubahan yang dilakukan oleh gurunya?
C. Metode Penelitian
Metode yang kami lakukan adalah dengan metode kualitatif, metode ini dinilai lebih efisien karena dapat menggali informasi secara lebih mendalam.
Penelitian dilakukan pada:
Waktu : Sabtu, 8 Desember 2012 pukul 09:00-09:30 WIB
Tempat : MAN 19 Jakarta, petukangan utara, Jakarta Selatan
D. Gambaran Tokoh
Tokoh yang menjadi narasumber pada penelitian kali ini adalah Bapak H. Anshari S.Ag. beliau adalah guru Fiqih disekolah MAN 19 tersebut, beliau dinilai sebagai pengubah karakter siswa-siswa yang dinilai berperilaku tidak baik menjadi baik. Beliau sangat dihormati dikalangan siswa-siswinya, bahkan guru-guru yang ada di MAN 19 juga menghormatinya. Beliau dikenal sebagai orang yang tegas dalam urusan agama, contohnya ketika siswa ada yang tidak melaksanakan shalat, beliau langsung menegurm jika teguran itu tidak didengar oleh siswa tersebut maka beliau langsung memukulnya.
Baginya hal ini dinilai pantas karena demi kebaikan siswa tersebut. Pak H. Anshari juga dikenal humoris pada saat di dalam kelas ataupun di luar kelas. Karena sifat ini maka beliau gampang sekali dekat dengan muridnya. Selain keseharian beliau sebagai guru, beliau juga sering mendapatkan panggilan untuk mengisi ceramah dalam shalat jumat dan seringkali juga mendatkan panggilan untuk pemotongan hewan qurban.
E. Analisis
Pada Penelitian kali ini tema yang akan dibahas adalah seorang tokoh pengubah umat. Pada kesempatan ini saya diberi kesempatan untuk meneliti bagaimana guru fiqih dalam suatu sekolah dapat memiliki pengaruh luar biasa untuk sekolahnya. Penilitian ini ditujukan untuk mengetahui siapa saja orang yang berpengaruh atau yang dipengaruhi dengan adanya objek tersebut.
Bapak H. Anshari atau yang biasa dipanggil pak Anshari oleh murid-muridnya memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kemajuan perkembangan akhlak d MAN 19. Saran dan kritik-kritik beliau dinilai sangat kuat dan tepat sasaran. Ide-ide yang beliau kembangkan sangat cocok dengan perkembangan teknologi pada jaman sekarang. Selain dapat mempengaruhi murid-muridnya pak Anshari dinilai juga dapat mempengaruhi teman-temannya, dalam hal ini adalah guru.
Beliau memulai langkah ini dengan cara memberikan contoh yang baik kepada murid-muridnya, karena beliau menilai jika guru menyuruh muridnya untuk berbuat baik, tapi tindakan gurunya tersebut tidak menunjukkan sifat baik tersebut bagaimana sang murid akan mengikutinya. Karena guru adalah orang tua sekaligus contoh yang harus diteladani murid di lingkungan sekolah.
Setelah beliau berhasil merubah murid-muridnya, maka guru-guru yang mempunyai sifat kurang baik dibanding murid-muridnya akan merasa malu kepada dirinya. Tidak hanya guru yang akan malu tapi karyawan-karyawan yang berada di lingkungan tersebut akan ikut terpengaruh. Alhasil semua pihak yang berada di sekolah tersebut akan merasakan dampak positif dari perubahan yang mereka alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar