Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Umi Kulsum 1112051100003 Jurnalistik 1A I. Latar Belakang Penelitian yang saya lakukan ke lima ini adalah mengenai "Kepemimpinan". Pembahasan kali ini mengenai pola-pola dan model-model bagaimana seorang SBY dalam kepemimpinannya. Mengapa saya memilih SBY sebagai objek/tokoh untuk diteliti? Karena sosok beliau yang menginspirasi banyak orang, kedudukan beliau menjadi presiden dengan dua kali periode inilah bukti beliau dipercaya oleh masyarakat dan rakyatnya. Sejarah perjalanan hidupnya juga yang membuat saya terinspirasi. Susilo Bambang Yudhoyono adaah presiden yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, beliau slalu mencoba melakukan sebuah perubahan. Menurutnya, segala sesuatu itu dikerjakan lebih cepat lebih baik. II. Pertanyaan Pokok Bagaimana pola/model kepemimpinan seorang SBY dalam memimpin negeri ini? III. Metode Penelitian Dalam pembahasan penelitian ini saya menggunakan metode kualitatif. Hal ini bertujuan agar informasi yang saya dapatkan lebih mudah untuk dipahami dan untuk memperjelas sebuah informasi. Metode kualitatif mengandalkan dalam pengumpulan data dari narasumber misalkan biografi narasumber, dan awal perjuangan hingga sukses saat ini. Metode ini lebih fleksibel dan mudah dibandingkan metode kuantitatif mengandalkan dalam pengumpulan angka yang harus teliti metode ini sangatlah rumit. IV. Gambaran Tokoh Susilo Bambang Yudhoyono,jenderal kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949. Lulusan terbaik AKABRI Angkatan 1973 dengan menyandang penghargaan Adhi Makayasa. Karir militernya terbilang cepat. Semua jalur komando pernah dilewatinya, baik dipasukan, staf, pendidikan, maupun territorial. Begitu juga pendidikan militer. Selain lulus Sesko AD, ia pernah mengecap pendidikan militer di Fort Benning dan Forth Leavenworth, dua institusi pendidikan militer terpandang di Amerika Serikat. Yudhoyono dinilai cocok untuk dikelompkkan sebagai tentara pemikir. Ia dikenal rajin belajar menambah ilmu. Setelah meraih Master of Arts dari Webster University, Amerika, ia kemudian menempuh studi doctoral bidang ekonomi di Insitut Pertanian Bogor (IPB). Yudhoyono memutuskan keluar dari TNI, setelah ditarik masuk kabinet sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di era presiden Abdurrahman Wahid. Setelah itu, dikabinet yang sama ia beralih menjadi Menteri Koordinator Politik-Sosial-Keamanan. Pada pemilu 2004, ia terpilih sebagai Presiden RI dengan wakilnya Jusuf Kalla dan dilantik secara resmi pada tanggal 20 Oktober 2004. Pada pemilu 2009 Susilo Bambang Yurdhoyono kembali terpilih sebagai Presiden RI untuk yang kedua kalinya. Ia dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2009. V. Analisis SBY dilantik sebagai presiden ke-6 Republik Indonesia pada tanggal 20 Oktober 2004. Beberapa kondisi dan kebijakan yang ditempuh pada masa pemerintahan SBYdan masa kepemimpinan SBY adalah sebagai berikut : 1. Ketika dilantik sebagai presiden, ekspor hingga Oktober 2004 mencapai US $ 58.8 Miliar atau naik 15.08 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2003. 2. Pelunasan utang terhadap IMF pada bulan Oktober 2006. Pelunasan utang tersebut dilkasanakan dalam dalam dua tahap, yaitu pertama pada Juni 2006 dengan nominal US $ 3,7 Miliar. Tahap kedua bulan Oktober 2006 sebanyak US $ 3,2 Miliar. Pelunasan utang yang lebih cepat merupakan komitmen untuk melepaskan Negara dari ketergntungan terhadp IMF. 3. Pada masa pemerintahannya, SBY menaikkan harga BBM sebanyak 3 kali. Kebijakan ini ditempuh sebagai akibat melambungnya hara minyak dipasaran dunia sehingga mnekan APBN. 4. Dilaksanakan pemilihan umum, yang terdiri dari Pemilu Legislatif dan pemilihan Presiden secara langsung. 5. Pemerintah mengalokasikan dana 20 persen sebagai anggaran pendidikan untuk memenuhi kewajiban 20 persen alokasi dari APBN sebagaimana yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi.
SBY DALAM TIPE MILITERISTIK Pertama saya mengaitkan bahwa SBY bergaya pemimpin yang bertipe militeristik. Hal ini disebabkan karena yang mempengaruhi corak kepemimpinan seseorang bisa berupa pendidikan dan pengalaman. Dari segi pendidikan dan pengalaman inilah yang mengindikasikan bahwa SBY memiliki gaya militeristik karena SBY merupakan lulusan AKABRI terbaik dan mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, serta meraih pangkat Jendral TNI tahun 2000. Meskipun cukup lama di dunia militer, SBY juga berkembang dalam pendidikan sipil seperti memperoleh Master in Management dari Webster University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik. Serta SBY dikenal aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil. Beliau pernah menjabat sebagai Co-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform, suatu upaya bersama Indonesia dan organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tata kepemerintahan di Indonesia. Meskipun SBY telah lama menyesuaikan diri dengan kepemimpinan sipil yang egaliter dan demokratis tetapi budaya militer sebagai dasar pembentukan karakter kepemimpinan SBY tidak bisa hilang begitu saja. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa contoh kasus gaya kepemimpinan militeristik SBY yang masih melekat, seperti beberapa kali memarahi menterinya didepan umum, memarahi para bupati dan walikota seluruh Indonesia yang tidur "takalok " ketika SBY sedang berpidato. Selain itu gaya militeristik SBY tergambar dari tindakan-tindakannya SBY dalam pelaksanaan administrai negara yang formalitas dan kaku. Ini merupakan salah satu karakteristik dari gaya kepemimpinan militeriktik yaitu segala sesuatu bersifat formal. Terlihat dari pelaksanaan pemerintahan SBY yang berjalan dengan prinsip bahwa segala sesuatunya sesuai dengan peraturan artinya setiap pikiran baru harus bersabar untuk menunggu sampai peraturannya berubah dulu, terobosan menjadi barang langka.
SBY DALAM TIPE KARISMATIK Karisma adalah hal yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. Semua pemimpin sebenarnya dengan gampang bisa mempunyai karisma, tergantung caranya memimpin. Buat saya, Pak SBY adalah orang yang berkarisma. Kharismanya bukan hanya tebar pesona atau main yoyo tapi benar-benar diperhitungkan matang. Terus terang belum ada pemimpin yang berkarisma seperti pak SBY pada saat ini. Dibandingkan dengan calon-calon presiden yang akan datang, Karisma Pak SBY masih di atas mereka. Pak SBY jelas memiliki kharisma yang berkarakter. Karakter seorang pemimpin masa depan yang mampu memimpin rakyatnya dengan baik Karisma beliau bukan hanya tebar pesona seperti apa yang pernah disampaikan lawan politiknya. Karisma yang ada dalam diri beliau adalah karisma yang telah menyatu karena memiliki kepribadian yang unggul. Unggul dalam segala bidang. Baik bidang ideologi, politik, ekonomi, budaya, sosial, ataupun pendidikan.
SBY DALAM TIPE DEMOKRATIS Menurut saya, kepemimpinan SBY juga masuk dalam tipe demokratik mungkin disebabkan karena tuntutan reformasi, situasi dan kondisi saat ini yang semakin liberal. Dimana tipe pemimpin dengan gaya ini dalam mengambil keputusan selalu mengajak beberapa perwakilan bawahan, namun keputusan tetap berada di tangannya. Selain itu pemimpin yang demokratis berusaha mendengar berbagai pendapat, menghimpun dan menganalisa pendapat-pendapat tersebut untuk kemudian mengambil keputusan yang tepat. Tidak jarang hal ini menimbulkan persepsi bahwa SBY seorang yang lambat dalam mengambil keputusan dan tidak jarang mengurangi tingkat determinasi dalam mengambil keputusan. Pemimpin ini kadang tidak kokoh ketika melaksanakan keputusan karena ia kadang goyah memperoleh begitu banyak masukan dalam proses implementasi kebijakanSecara teoritis pemimpin tipe ini bisa menerima kritik, kritik dibalas pula dengan kontra kritik. Bukan menjadi rahasia lagi bila seringkali kita melihat dan mendengar bagaimana SBY melakukan kontra kritik terhadap orang-orang yang mengkritiknya. SBY percaya bahwa kebenaran hanya bisa diperoleh dari wacana publik yang melibatkan sebanyak mungkin elemen masyarakat. Selain itu tipe pemimpin ini dalam mengambil keputusan berorientasi pada orang, apresiasi tinggi pada staf dan sumbangan pemikiran dari manapun Kesimpulannya adalah bahwa setiap pemimpin tentu mengharapkan sesuatu yang terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negaranya. Begitupun dengan SBY yang mempunyai tipe kepemimpinan yang lebih dari satu dan tidak hanya seperti yang sudah saya jelaskan diatas tetapi lebih dari itu, seperti tipe sopportif, partisifatif, instrumental dan yang lainnya, kesemuanya itu disesuaikan dengan situsi, dan perkembangan zaman yang ada. Intinya setiap pemimpin selalu mengharapkan agar wilayah yang dipimpinnya tersebut dapat tercipta suasana yang aman, tentram dan damai sesuai dengan tujuan bersama.
VI. Referensi - M. Habib Mustopo dkk Sejarah dan Kepemimpinan (Yudhistira) - Suryopratomo. Itulah Gaya Kepemimpinan SBY. http://metrotvnews.com /read/tajuk /2011/06/09/788/Itulah-Gaya-Kepemimpinan- SBY/tajuk Kamis, 9 Juni 2011.
|
Blog tempat mengirimkan berbagai tugas mahasiswa, berbagi informasi dosen, dan saling memberi manfaat. Salam Tantan Hermansah
Sabtu, 08 Desember 2012
Lap5_"KepemimpinanSBY"_Umi Kulsum_Jurnalistik1A
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar