Senin, 01 Oktober 2012

Teori Kritis Karl Marx, Nama: Dewi Utari(1112051000134) KPI.1 E

Nama : Dewi Utari (1112051000134)
Teori Kritis Karl Marx
Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis Jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian (Bernstein, 1995: Keller, 1993: untuk tinjauan yang lebih luas terhadap teori kritis, lihat Agger, 1998) terutama kecenderungan nya menuju determinisme ekonomi. Terori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap sebagian aspek kehidupan social dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat (Blech, 1997).
Kritik terhadap Teori Marxian. Teori kritis ini merasa sabgat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis (Antonio, 1981: Schroyer, 1973:Sewart,1978). Beberapa orang diantaranya (misalnya, Habermas,1971) mengkritik determinisme yang tersirat dibagian tetentu dari pemikiran asli Marx, tetapi kritik mereka sangat ditekankan pada neo-Marx terutama karna mereka telah menafsirkan pemikiran Marx terlalu mekanistis. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memeusatkan perhatian pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan social yang lain.
Kritik terhadap Positivisme. Terori kritis ini juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang mendukubg penelitian ilmiah terutama positivism. Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir deternimisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh teori positivism tentang pengetahuan. Positivisme menerima gagasan bahwa metode ilmiah tunggal dapat diterapkan pada seluruh bidang studi. Penganut positivisme yakin bahwa pengetahuan bersifat netral.
Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alas an yaitu: positivisme cenderung melihat kehidupan social sebagai proses alamiah. Singkatnya positivism diangggap mengabaikan aktor. Kritik ini mengarah ke pandangan bahwa posivismme berwatak konservatif, tak mampu menentang sistem yang ada, seperti dikatakan Martin Jay tentang positivism ini, "Akibatnya adalah mengabsolutkan 'fakta' dan reifikasi tatanan yang ada" positivism menyebabkan benerapa aktor dan ilmuwan social menjadi pasif, meski ada kritikan terhadap psitivisme masih ada beberapa orang yang mendukung teori dan pandangan ini begitupun juga dengan Marx sendiri.
Kritik terhadap Sosiologi. Sosiologi diserang karena "keiliahannya", yakni karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan didalam dirinya sendiri. Aliran kritis ini berpandangan bahwa sosiologi tidak serius mengkritik masyarakat, tidak berupaya merombak struktur sosisoal masa kini.
Kritik terhadap Masyarakat Modern. Kebanyakan karya aliran kritis ditujukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai jenis komponen nya. Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju kepada bidang ekonomi, sedangkan alran kritis menggeser orientasinya ke tingkat cultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Artinya tempat dominasi dalam masyarakat modern telah bergeser dari bidang ekonmi ke bidang cultural.
Pemikiran kritis  telah dibentuk tak hanya oleh teori Marxian, tetapi juga oleh teori Weberian. Aliran kritis jelas telah mengadopsi pembedaan Weber antara rasionalitas formal danrasionalitas subjektif atau apa yang oleh teoritisi radikal dipandang dipandang sebagai reasom. Menurut teoritisi kritis, rasionalitas formal tak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu. meski kehidupan modern kelihatan rasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidak rasionalan, gagasan itu diberi nama "irasionalitas dari rasionalitas formal". Menurut pandangan Marcuse, meski tampaknya rasionalitas diwujudkan, masyarakat ini secara keseeluruhan adalah tak rasional secara keseluruhan.
Kritik terhadap Kultur. Teoritisi kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industry kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokratisasikan. Ada dua hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industry kutur ini, pertama, mereka mengkhawatirkan mengenai kepalsuannya. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menteramkan, menindas dan membius dri industry kultur terhadap rakyat.
Douglas Kellner(1990) dengan kesadaran sendiri menegmukakan sebuah teori kritis tentang televise. Meski ia mengaitkan karyanya dengan pemikiran cultural rankfurt, Kellner mengambil tradisi Marxian lain untuk menyajikan konsepsi yang lebih utuh tentang industry televise. Ia mengkritik aliran kritis karena "mengabaikan analisi rinci tentang ekonomi politik media televise, mengonsepseptuallisasikan kultur massa sebagai sebuah instrument ideology kapitalis semata".
Aliran kritis Marx terhadap kapitalisme membuatnya berharap pada massa depan, tetapi banyak teoritisi kritis malah masuk pada pandangan putus asa dan tanpa harapan. Sebagian teori kritik (seperti rumusan asli Marx) adalah sejalan dengan analisis kritik, meskipun teori kritik juga mempunyai sejumlah minat positif, tetapi ia lebih banyak member konstribusi yang lebih kritis ketimbang kontribusi positif, dank arena alas an ini mereka merasa bahwa teori kritik tak banyak member sumbangan pada teori sosiologi.
Friedman (1981) mengatakan bahwa "teori kritis mengambil tiga hal karya Freud yaitu : struktur psikologis untuk dipakai mengembangkan teori-teori mereka, pemahaman psikopatologi yang membuat mereka bisa memahami dampak negative masyarakat modern dan kegagalannya untuk mengembangkan kesadaran revolusioner dan kemungkinan liberasi fisik.Dialetika". Focus positif utama kedua dari teori kritis adalah minat pada dialektika (ide ini dikritik dari sudut pandang Marxisme analitik).
Kritik terhadap teori kritis
Sejumlah kritik telah diajukan kepada teori kritik pertama, teori kritik dituduh bersifat ahistoris. Kedua, aliran teorii kritis mengabaikan ekonomi. Ketga, teoritisi kritik cenderung beragumen bahwa kelas pekerja telah hilang sebagaimana halnya kekuatan revolusioner, pandangan yang bertentangan dengan analisi Marxian tradisional. Kritik-kritik tersebut membuat tokoh Marxis tradisional terkemuka seperti Bottomore berkesimpulan: " aliran Frankfurt, dalam bentuk orisinilnya, dan aliran Marxisme atau sosiologi, telah mati" (1984"76), sentiment yang sama diekspresikan oleh Greisman, yang menyebut teori kritik adalh sebagai "paradigm yang gsgsl" (1986:273) . jika ia menjadikan aliran yang berbeda, itu disebabkan banyak dari ide-ide dasarnya sampai pada Marxisme, sosiologi neo-Marxian, dan bahkan sosiologi arus utama. Jadi seperti dikatakan Bottomore dalam kasus Hbermas, aliran kritis telah mengalami penyesuaian dengan Marxisme dan sosiologi, dan pada saat yang berbeda ide penting aliran Frankfurt dipelihara dan dikembangkan. (1984:76).
 
Ide-ide Jurgen Habermas
Meski teori kritik mungkin sedang menurun, Jurgen Habermas dan teorteori nya masih hidup. Perbedaan nya dengan Marx, sepernti dijelaskan Habernas tujuannya selama bertahun-tahun adalah "mengembangkan program teori yang saya pahami sebagai rekonstruksi materialisme historis" (1979:42). Perpisahan Hrbemas dan Marx adalah penegasan bahwa tindakan komunikatiflah bukan tindakan rasional-purposif(bekerja). Harbemas memusatkan kepada komunikasi sedangakan Marx memusatkan kepada bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini