Senin, 01 Oktober 2012

TEORI KRITIS (MARX+MAXISME) RIDHO FALAH ADLI TUGAS 4

OLEH RIDHO FALAH ADLI (KPI 1/E, Tugas 4)

 

A.TEORI KRITIS MARX-MARXISME

 Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian, terutama kecenderungannya menuju determinisme ekonomi.

 

Kritik Utama terhadap Kehidupan Sosial dan Intelektual

 Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupn sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat ( Bleich, 1977).              

 

Kritik Terhadap Teori Marxian. Teori kritis mengambil kritik terhadap teori marxian titik tolaknya. Teori kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinasi kritis keliru, ketika memusatkan pada bidang ekonomi.  Selain menyerang teori Marxian lain, aliran kritis mengkritik masyarakat seperti bekas Uni Soviet yang pura-pura dibangun berdasarkan teori Marxian (Marcuse, 1958).

 

Kritik terhadap Positivisme. Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh teori posotivisme tentang pengetahuan. Penganut positivisme yakin bahwa pengetahuan bersifat netral. Mereka merasa bahwa mereka dapat mencegah masuknya nilai-nilai kemanusiaan kedalam pemikiran mereka. Keyakinan ini selanjutnya menimbulkan pandangan bahwa ilmu tak berada dalam posisi mendukung bentuk tindakan sosial apapun.

Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alasan. Salah satunya yaitu, positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah, singkatnya positivisme dianggap mengabaikan aktor, menurunkan aktor kederajat yang pasif yang ditentukan oleh kekuatan alamiah. Positivisme diserang karena berpuas diri hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu.

     

Kritik tehadap sosiologi. Sosiologi diserang karena "keilmiahannya" yakni karena menjadiakan metode ini sebagai tujuan didalam dirinya sendiri. Aliran kritis berpandangan bahwa sosiologi tak serius mengkritik masyarakat. Menurut anggota aliran ini, sosiolog lebih memperhatikan masyarakat sebagai satu kesatuan ketimbang memperhatikan individu dalam masyarakat maka mereka mengabaikan interaksi individu dan masyarakat. Namun, pandangan ini menjadi landasan serangan aliran kritis terhadap sosiologi. Karena mengabaikan individu sosiologi dianggap tak mampu mengatakan sesuatu yang bermakna tentang perubahan politik yang dapat mengarahkan kesebuah masyarakat manusia yang adil.

              

Kritik terhadap Masyarakat Modern. Tempat dominasi dalam masyarakat modern telah bergeser dari bidang ekonomi ke bidang kultural. Pemikiran kritis telah dibentuk tak hanya oleh teori Marxian, tetapi juga oleh teori Weberian. Aliran kritis jelas tak mengadopsi pembedaan weber antara rasionalitas formal dan rasionalitas subjektif. Cara berfikir teknokratis berbeda dri cara berfikir nalar atau reason, yang dalam pikiran teori kritis menjadi tumpuan harapan masyarakat. Meskipun kehidupan modern kelihatan rasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidak rasionalan. Sebenarnya ia memandang teknologi modern berperan penting sebagai metode pengendalian eksternal terhadap individu yang baru, lebih efektif dan bahkan lebih menyenangkan. Contoh utamanya adalah penggunaan televisi untuk mensosialisasikan dan menentramkan penduduk.

Kritik terhadap Kultur. Teoritisi kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur". Ada dua hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industri kultur ini. Pertama, mereka mengkhawatirkan mengenai kepalsuannya. Mereka membayangkan sebagai sekumpulan paket gagasan yang diproduksi secara masal dan disebarkan ketengah tengah masa melalui media. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat mententramkan, menindas dan membius dari industri kultur terhadap rakyat. Sebagian besar teori kritik (seperti rumusan asli Marx adalah sejalan dengan analisis kritis). Meskipun teori kritis juga mempunyai sejumlah minat positif tetapi lebih banyak memberi kontribusi yang lebih kritis ketimbang kontribusi positif.

 

B.KRITIK TERHADAP TEORI KRITIS

Sejumlah kritik telah diajukan kepada teori kritik (Bottomore,1984). Pertama, teori kritis dituduh bersifat ahistoris, meneliti berbagai peristiwa tanpa banyak memperhatikan pada konteks sejarah dan komparatifnya, pemberontakan mahasiswa pada 1960an. Kedua, akhiran kritis, umumnya mengabaikan ekonomi. Ketiga, teoritisi kritik cenderung berargumenbahwa kelas pekerjaan telah hilang sebagaimana halnya kekuatan revolusioner, pandangan yang bertentangan dengan analisis Marxian tradisional.

 

Sumber :

  Teori Sosiologi Modern,George Ritzer&Douglas J.Goodman ( Jakarta:kencana)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini