BAB 3
SEJARAH PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA DAN INDONESIA
A. KESEIMBANGAN LAMA DAN BARU
Yang dimakasud dengan keseimbangan lama dari perkembangan penduduk adalah, ketika reit kematian dan kelahiran dari penduduk suatu wilayah masing-masing berada pada tingkat yang tinggi, sehingga perkembangan jumlah penduduk sangat lambat. Fluktuasi reit kematian yang besar sering terjadi sementara reit kelahiran relatif stabil pada tingkat yang tinggi.
Keseimbangan baru berarti keadaan dimana reit kelahiran dan kematian berada pada tingkat yag rendah. Sehubungan dengan reit kelahiran dan kematian, perserikatan bangsa bangsa mengklasifikasikan penduduk-penduduk dalam tipe-tipe kelahiran tinggi-kematian tinggi, kelahiran tinggi-kematian cukup tinggi /sedang menurun, kelahiran tinggi-kematian rendah, kelahiran sedang menurun –kematian rendah, dan kelahiran rendah-kematian rendah. Dalam pada itu Borrie membedakan masyarakat kedalam tiga tipe yaitu: masyarakat yang tidak mengontrol fertilitas, atau mortalitas secara efisien, masyarakat yang tidak mengontrol fertilitas dengan cara yang sangat efisien dan mempunyai harapan hidup rata-ratayang panjang proses menuju keseimbangan lama dalam arti turunnya reit kematian adalah mulai turunyya reit kelahiran .
Suatu masyarakat yang berada pada keseimbangan baru berarti masyarakat yang bersangkutan telah melalui fase`transisi demografi. Sejumlah negeri telah mencapai reit kelahiran pertahun sekitar 15,0 per seribu dan reit kematian sekitar 20,0 perseribu dalam tahun tahun 1930an.
B. ANGKA ANGKA PERKEMBANGANPENDUDUKU DUNIA PADA BERBAGAI PERIODE.
Bagi hampir keseluruhan periode adanya manusia di bumi, reit perkembangan penduduk tahunan dunia hampir-hampir mendekati Nol. Suatu reit perkembangan yang memerlukan waktu sekitar 35.000 Tahun agar penduduk dunia pada masa itu menjadi lipat dua. Penomena perkembangan penduduk cepat merupakan penomena yang muncul dalam abad-abad terakhir.
Kemajuan pesat dalam perkembangan jumlah manusia paralel dengan penemuan-penemuan besar, yaitu penemuan sistem pertanian, mulai kehidupan perkotaan dan perdagaan, dan revolusi.
Perkembengan penduduk yang cepat sedang terjadi di Negara-negara berkembang. Namun, kecuali dikawasan Afrika reit perkembangan pernududuk tahun di Negara-negara berkembang secara keseluruhan tampak agak menurun, dalam periode 1980-an dibandingkan dengan dalam periode 1970-an. Sekitar 71% penduduk dunia bertempat tinggal di Negara-negara berkembang. Dibandingkan di Negara-negara Eropa kecuali Rusia pada permulaan abad ke-19 pada saat negara-negara bersangkutan sedang mengalamai perkembangan penduduk relatif cepat.
C. PERKEMBANGAN PENDUDUK JAWA ABAD KE-19
Di Indonesia, sekalipun untuk Jawa, informasi atau data Demografi abad ke-19 yang tersedia sangat terbatas. Tahun 1795 sampai 1900, dan reit perkembangan tahunan untuk berbagai periode dalam masa itu. Bahkan ada penulis-penulis yang walaupun mengakui angka rafles terlalu rendah sebagai penduduk Jawa dipermulaan abad ke-19 telah mengambil data sensus rafles tersebut sebagai starting point.
D. PENDUDUK INDONESIA DI ABAD KE 20
Seperti telah di sebutkan pada bagian sebelumnya, jumlah penduduk jawa diperkirakan sekitar 28,5 juta pada akhir abad ke -19. Sedangkan untuk lain-lain daerah atau pulau-pulau diindonesia, bagi priode sampai tahun 1905 informasi demografi yang tersedia secara terbatas diragukan kemanfaatannya karena sangat kurang rehabilitasnya.
Dalam masa 60 tahun terakhir antara 1930 sampai 1990 jumlah penduduk indonesia hampir menjadi 3 kali lipat. Suatu percepatan perkembangan penduduk telah terjadi diindonesia dalam jangka waktu 5 dekade terakhir hingga tahun 1980. Namun pada priode 1980 sampai 1990 reit perkembangan penduduk indonesia secara keseluruhan telah menurun menjadi sekitar 2,0% pertahun. Reit perkembangan penduduk tahunan yang sedang berlangsung dewasa ini lebih rendah di jawa dibandingkan dengan kebanyakan pulau-pulau lain di luar pulau jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar