Senin, 01 Oktober 2012

TUGAS 4 / SITI AISYAH / KPI 1E

TEORI KRITIS

Teori kritis adalah produk sekelompok noe-Marxis jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian. Teori kritis telah berkembang melampaui batas aliran Frankfrut. Teori kritis berasal dari dan sebagian besar berorientasi ke pemikir eropa, meski pengaruhnya tumbuh dalam sosiologi amerika.

Kritik Utama terhadap Kehidupan Sosial dan Intelektual

Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek krhidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat (Bleich,1997).

Kritik terhadap Teori Marxian. Teori kritis mengambil kritik terhadap teori marxian titik tolaknya. Teoritis kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis (Antonio,1981;Schroyer,1973;Sewart,1978).

Kritik terhadap Positivisme. Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alasan(Sewart,1978). Pertama, positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. Teoritis kritis lebih menyukai memusatkan perhatian pada aktivitas manusia maupun pada cara-cara aktivitas tersebut memengaruhi stuktur sosial yang lebih luas. Ada segelintir Marxis tipe tertentu yang mendukung pandangan yang menyatakan teori dan praktiktak dapat dihubungkan. Meski kritikkan ada kritik terhadap positivisme, beberapa orang Marxis mendukung positivisme, dan Marx sendiri tampaknya yang terlalu positivis(Habermas,1971).

Kritik terhadap Sosiologi. Sosiologi diserang karena "keilmiahannya", karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan di dalam dirinya sendiri. Selain dari itu sosiologi dituduh menerima status quo. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini.

Kritik terhadap Masyarakat Modern. Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kultural mengingat kultur dianggap sebagai ralitas masyarakat kapitalis modern. Aliran kritis masih tetap memperhatikan masalah dominasi, meski masyarakat modern mungkin lebih didominasi oleh elemen kultural ketimbang oleh elemen ekonomi. Karena itulah aliran kritis mencoba memusatkan perhatian pada penindasan kultural atas individu dalam masyarakat.

Pemikiran kritis telah dibentuk tak hanya oleh teori Marxian, tetapi juga oleh teori Weberian, seperti tercermin pada perhatian mereka kepada rasionalitas sebagai perkembangan dominan dalam dunia modern. Menurut teoritis kritis, rasionalitas formal tak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan apapun yang dianggap penting oleh pemegang kekuasaan. Teoritisi kritis memandang Nazisme pada umumnya dan konsentrasi Nazi pada khususnya, sebagai contoh rasionalitas formal yang bertempur mati-matian dengan nalar sehat.

Kritik terhadap Kultur. Teoritisi kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industri kultur", yakni stuktur yang dirasionalkan dan dibirokratisasikan yang mengendalikan kultur modern. Aliran kritis juga tertarik dan kritis terhadap apa yang disebut sebagai "industri pengetahuan", yang mengacu kepada entitas-entitas yang berhubungan dengan produksi pengetahuan.

Analisis kritis Marx terhadap kapitalisme membuatnya berharap pada masa depan, tetapi banyak teoritisi kritis malah masuk pada pandangan putus asa dan tanpa harapan. Ereka elihat problem-problem dunia modern bukan hanya ada pada kapitalisme, tetapi mewabah sampai ke dunia yang dirasionalkan(rationalized).sebagian besar teori kritik adalah sejalan dengan analisis kritik. Meskipun teori kritik juga mempunyai sejumlah inat positif, tetapi lebih banyak memberi kontribusi yang lebih kritis ketimbang kontribusi positif. Dan karena alasan ini mereka merasa bahwa teori kritik ini tak banyak memberi sumbangan pada teori sosiologi.

Sebagian besar teori kritik (seperti rumusan asli Marx) adalah sejalan dengan analisis kritik.  Meskipun teori kritik juga mempunyai sejumlah minat positif, tetapi ia lebih banyak memberi kontribusi yang lebih kritis ketimbang kontribusi positif. Dan karena alasan ini mereka erasa bahwa teori kritik tak banyak memberi sumbangan pada teori sosiologi.

Teori kritis juga memikirkan tentang masa depan, tetapi dengan mengikuti pemikiran orisinil Marx, mereka menolak menjadi utopian, mereka menitikberatkan pada kritik dan mengubah masyarakat kontemporer (Alway, 1995). Akan tetapi, ketimbang mengarahkan perhatian mereka pada stuktur ekonomi masyarakat seperti dilakukan Marx, mereka berkonsentrasi pada superstruktur kulturalnya. Dalam term yang lebih abstrak, pemikir kritis dapat dikatakan sibuk dengan hubungan yang saling memengaruhi antara teori dan praktik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini