Senin, 01 Oktober 2012

Tugas 4 / FITRI PERMATA SARI / KPI 1E

TEORI KRITIS
Teori kritis adalah produk sekelompok neo-Marxis jerman yang tak puas dengan keadaan teori Marxian, terutama kecenderungan nya menuju determinisme ekonomi.
Kritik Utama terhadap Kehidupan Sosial dan Intelektual
Teori kritis sebagian besar terdiri dari kritik terhadap berbagai aspek kehidupan sosial dan intelektual, namun tujuan utamanya adalah mengungkapkan sifat masyarakat secara lebih akurat.
          Kritik terhadap Teori Marxian, Teori kritis mengambil kritik terhasap teori arxian titik tolaknya. Teoritis kritis ini merasa sangat terganggu oleh pemikir Marxis penganut determinisme ekonomi yang mekanistis. Beberapa orang diantaranya (misalnya Habermas,1971) mengkritik determinisme yang tersirat di bagian tertentu dari pemikiran asli Marx, tetapi kritik mereka sangat ditekankan pada neo-Marxis terutama karena mereka telah menafisrkan pemikiran Marx terlalu mekanistis. Teoritisi kritis tak menyatakan bahwa determinis ekonomi keliru, ketika memusatkan perhatian pada bidang ekonomi, tetapi karena mereka seharusnya juga memusatkan perhatian pada aspek kehidupan sosial yang lain. Seperti akan kita lihat, aliran kritis mencoba meralat ketidakseimbangan ini dengan memusatkan perhatian pada bidang kultural. Selain menyerang teori Marxian lain, aliran mengkritik masyarakat seperti bekas Uni Soviet yang pura-pura dibangun berdasarkan teori Marxian.
          Kritik terhadap Positivisme, Teori kritis juga memusatkan perhatian terhadap filsafat yang endukung menelitian ilmiah terutama positivisme. Kritik terhadap positivisme sekurangnya sebagian berkaitan dengan kritik terhadap determinisme ekonomi karena beberapa pemikir determinisme ekonomi menerima sebagian atau seluruh teori positivisme tentang pengetahuan. Aliran kritis menentang positivisme karena berbagai alasan. Pertama, positivisme cenderung melihat kehidupan sosial sebagai proses alamiah. Singkatnya positivisme dianggap mengabaikan aktor, menurunkan aktor ke derajat yang pasif yang ditentukan oleh kekuatan alamiah. Positivisme diserang karena berpuas diri hanya dengan menilai alat untuk mencapai tujuan tertentu, dan karena tidak membuat penilaian terhadap tujuan. Kritik ini mengarah ke pandangan bahwa positivisme berwatak konservatif, tidak mampu menantang sistem yang ada.
          Kritik terhadap Sosiologi. Sosiologi diserang karena "keilmiahannya" yakni karena menjadikan metode ilmiah sebagai tujuan di dalam dirinya sendiri. Selain dari itu sosiologi dituduh menerima status quo. Menurut aliran kritis, sosiologi telah melepaskan kewajibannya untuk membantu rakyat yang ditindas oleh masyarakat masa kini. Karena mengabaikan individu sosiologi dianggap tidak mampu mangatakan sesuatu yang bermakna tentang perubahan politik yang dapat mengarah ke sebuah masyarakat manusia dan yang adil.
          Kritik terhadap Masyarakat Mosern. Kebanyakan karya aliran kritis ditujukan untuk mengkritik masyarakat modern dan berbagai jenis komponennya. Kebanyakan teori Marxian awal secara tegas tertuju ke bidang ekonomi, sedangkan aliran kritis menggeser orientasinya ke tingkat kultural mengingat kultur dianggap sebagai realitas masyarakat kapitalis modern. Pemikiran kritis telah dibentuk tidak hanya oleh teori Marxian, tetapi oleh teori Weberian, seperti tercermin pada perhatian mereka kepada rasionalitas sebagai perkembangan dominan dalam dunia modern. Menurut teoritisi kritis, rasionalitas formal tidak mencerminkan perhatian mengenai cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuannya adalah semata-mata untuk menemukan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan apapun yang dianggap penting oleh pemegang kekuasaan. Meski kehidupan modern kelihatan rasional, aliran kritis memandang masyarakat modern penuh dengan ketidakrasionalan. Masyarakat adalah tidak rasional karena dunia rasional merusak individu serta kebutuhan dan kemampuan mereka, bahwa perdamaian dipertahankan melalui ancaman perang terus-menerus dan bahwa meski sarana yang ada suadah cukup, rakyat tetap miskin, tertindas, tereksploitasi dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri.
          Kritik terhadap Kultur. Teori kritis melontarkan kritik pedas terhadap apa yang mereka sebut "industi kultur", yakni struktur yang dirasionalkan dan dibirokrasikan yang mengandalkan kultur modern. Industri kultur menghasilkan apa yang secara konvesional disebut "kultur massa" yang didefinisikan "sebagai kultur yang diatur, tidak spontan dimaterialkan, dan palsu, bukan ketimbang sesuat yang nyata". Ada dua hal yang paling dicemaskan oleh pemikir kritis mengenai industri kultur ini. Pertama, mereka mengkhawatirkan mengenai kepalsuannya. Mereka membayangkan sebagai sekumpulan paket gagasan yang diproduksi secara massal dan disebarkan ketengah-tengah massa melalui media. Kedua, teoritisi kritis terganggu oleh pengaruh yang bersifat menentramkan, menindas, dan membius dari industri kultur terhadap rakyat. Aliran kritis juga tertarik dan kritis terhadap apa yang disebut sebagai industri pengetahuan, yang mengacu kepada entitas-entitas yang berhubungan dengan produksi pengetahuan yang menjadi struktur otonom didalam masyarakat. Analisis kritik Marx terhadap kapitalisme membuatnya berharap masa depan, tetapi banyak teoritisi kritis malah masuk pada pandangan putus asa dan tanpa harapan. Mereka melihat problem-problem dunia modern bukan hanya ada kapitalisme, tetapi mewabah sampai ke dunia yang dirasionalkan. Sebagian besar teori kritik adalah sejalan dengan analisis kritik. Meskipun teori kritik juga mempunyai sejumlah minat positif, tetapi ia lebih banyak memberikan kontribusi yang lebih kritis ketimbang kontibusi positif. Dan karena alasan ini mereka merasa bahwa teori kritik tak banyak memberi sumbangan pada teori sosiologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini