Senin, 16 Maret 2015

Re: Deskripsi kamar tidur

AHRIANI SILVIA                 1112052000001

METODELOGI PENELITIAN KUALITATIF

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

PARADIGMA DALAM METODE KUALITATIF

1.      Beberapa pandangan – Dunia Filosofis

Dalam menjelaskan  pandangan dunia filosofis, peneliti setidaknya perlu menyertakan dalam proposalnnya satu bagian khusus yang membahas sejumlah hal berikut :

·         Pandangan dunia filosofis yang di usulkan dalam penelitian.

·         Pertimbangan-pertimbangan dasar mengapa pandangan dunia tersebut digunakan.

·         Bagaimana pandangan dunia itu membentuk pendekatan penelitian.

(Guba, 1990: 17) lebih memilih menggunakan istilah pandangan dunia karena memiliki arti 'kepercayaan dasar yang memandu tindakan'. Peneliti lain lebih suka menyebutnya Paradigma (Lincoln & Guba, 2000; Mertens, 1998). Epistemilogi dan ontology (Crotty, 1998), atau metodelogi penelitian yang telah di terima secara luas (Neuman, 2000). (Guba, 1990: 17) memandang pandangan dunia sebagai orientasi umum terhadap dunia dan sifat penelitian yang di pegang kukuh oleh peneliti. Pandangan dunia ini sering kali dipengaruhi oleh bidang keilmuan yang menjadi konsentrasi mahasiswa,kepercayaan para pembimbing dan pihak fakultas terhadap bidang tersebut, dan pengalaman-pengalaman penelitian sebelumnya.

Empat Pandangan Dunia

1.      Pandangan Dunia Post Positivisme

Pandangan dengan dunia ini terkadang di sebut sebagai metode saintifik atau penelitian sains. Ada pula yang menyebutkan sebagai penelitian positivis/post positivis, sains empiris, dan post positivism. Istilah terakhir disebut post positivism karena ia mempresentasikan pemikiran post positivisme, yang menentang gagasan tradisional tentang kebenaran absolute ilmu pengetahuan (Philips & Burbules, 2000), dan mengetahui bahwa kita tidak bisa terus menjadi "orang yakin/positif" pada klaim-klaim kita tentang pengetahuan ketika kita mengkaji perilaku dan tindakan manusia.

Kaum Post Positivis mempertahankan filsafat deterministic bahwa sebab-sebab sangat mungkin menentukan akibat atau hasil akhir. Untuk itulah, problem-problem yang dikaji oleh kaum post positivis mencerminkan adanya kebutuhan untuk mengindentifikasi factor-faktor penyebab yang mempengaruhi hasil akhir, sebagaimana yang banyak kita jumpai dalam penelitian eksperimen kuantitaif.

Pengetahuan yang berkembang melalui kacamata kaum positivis selalu didasarkan pada observasi dan pengujian yang sangat cermat terhadap realitas objektif yang muncul didunia. Akibatnya muncul hukum-hukum atau teori-teori yang mengatur dunia, yang menuntut adanya pengujian dan verifikasi atas kebenaran teori-teori tersebut agar dunia ini dapat dipahami oleh manusia.

Asumsi Dasar yang Menjadi Inti dalam Paradigma Penelitian Post Positivis :

·         Pengetahuan bersifat konjektural/tekaan. Bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan kebenaran absolut. Untuk itulah, bukti yang di bangun dalam penelitian sering kali lemah dan tidak sempurna.

·         Penelitian merupakan proses membuat klaim-klaim, kemudian menyaring sebagian klaim tersebut menjadi "klaim-klaim lain" yang kebenarannya jauh lebih kuat.

·         Pengetahuan di bentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan-pertimbangan logis.

·         Penelitian harus mampu mengembangkan statemen-statemen yang relevan dan benar, statemen-statemen yang dapat menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu persoalan.

·         Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif, para peneliti harus menguji kembali metode-metode dan kesimpulan-kesimpulan yang sekiranya mengandung bias.

 

2.      Pandangan –Dunia Konstruktivisme Sosial

Pandangan Dunia Konstruktivisme biasanya di pandang sebagai suatu pendekatan dalam penelitian kualitatif. Konstruktivisme social meneguhkan asumsi bahwa individu-individu selalu berusaha memahami dunia dimana mereka hidup dan bekerja.

Mengembangkan makna-makna subjektif atas pengalaman-pengalaman, makna-makna yang di arahkan pada objek-objek atau benda-benda tertentu. Makna subjektif ini sering kali dinegosiasi secara social dan histroris. Makna-makna ini tidak sekedar dicetak untuk kemudian di bagikan kepada individu-individu, tetapi harus dibuat dengan melalui interaksi, dan melalui norma-norma historis dan social yang berlaku dalam kehidupan mereka sehari-hari. Makna-makna itu juga harus di tekankan pada konteks tertentu di mana individu-individu ini tinggal dan bekerja agar peneliti dapat memahami latar belakang historis dan kultural mereka.

(Crotty, 1998) Sejumlah Asumsi Terkait dengan Kontruktivisme

1.      Makna-makna dikonstruksi oleh manusia agar mereka bisa terlibat dengan dunia yang tengah mereka tafsirkan. Peneliti kualitatif cenderung menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka agar partisipan dapat mengungkapkan pandangan-pandangannya.

2.      Manusia senantiasa terlibat dengan dunia mereka dan berusaha memahaminya berdasarkan perspektif histori dan social mereka sendiri.

3.      Yang menciptakan makna pada dasarnya adalah lingkungan social, yang muncul di dalam dan diluar interaksi dengan komunitas manusia. Proses penelitian kualitatif bersifat induktif di maan di dalmnya peneliti menciptakan makna dari data-data lapangan yang di kumpulkan.

 

3.      Pandangan –Dunia Advokasi dan Partisipatoris

Pendekatan ini muncul sejak 1980an hingga 1990an dari sejumlah kalangan yang merasa bahwa asumsi-asumsi post positivis telah membebankan hukum-hukum dan teori-teori structural yang seringkali tidak sesuai dengan/tidak menyertakan individu-individu yang terpinggirkan dalam masyarakat kita atau isu-isu keadilan social yang memang perlu dimunculkan. Pandangan dunia ini tampaknya memang cocok dengan penelitian kualitatif, namun ia juga bisa menjadi dasar untuk penelitian kuantitatif.

Pandangan dunia advokasi /partisipatoris berasumsi bahwa penelitian harus dihubungkan dengan politik dan agenda politis. Untuk itulah penelitian ini pada umumnya memiliki agenda aksi demi reformasi yang di harapkan dapat mengubah kehidupan para partisipan, instituisi-instituisi di mana mereka hidup dan bekerja, dan kehidupan para peneliti sendiri. Dalam penelitian ini, para para peneliti harus bertindak secara kolaboratif nantinya tidak ada partisipan yang terpinggirkan dalam hasil penelitian mereka. Pandangan dunia filosofis focus pada kebutuhan-kebutuhan suatu kelompok atau individu tertentu yang mungkin termaginalkan secara social.

 

 

Kemmis dan Wilkinson, 1998 tentang Karakteristik Inti dari Penelitian Advokasi

1.      Tindakan parsipatoris bersikap dialektis dan di fokuskan untuk membawa perubahan.

2.      Penelitian ini ditekankan untuk membantu individu agar bebas dari kendala-kendala yang muncul dari media, bahasa, aturan-aturan kerja,dan relasi kekuasaan dalam  ranah pendidikan.

3.      Penelitian ini bersifat emanisatoris yang berarti bahawa penelitian ini membantu membebaskan manusi adari ketidakadilan yang dapat membatasi perkembangan dan determinasi diri.

4.      Penelitian ini juga bersifat praktis dan kolaboratif karena ia dapat sempurna jika di kolaborasikan dengan penelitian lainnya, dan bukan menyempurnakan penelitian yang lainnya.

 

4.      Pandangan-Dunia Pragmatik

Pada umumnya pragmatisme sebagai pandangan dunia lahir dari tindakan-tindakan, situasi-situasi, dan konsekuensi-konsekuensi yang sudah ada, dan bukan dari kondisi-kondisi sebelumnya. Pandangan dunia ini berpijak pada aplikasi-aplikasi dan solusi-solusi atas problem-problem yang ada (Patton, 1990). Ketimbang berfokus pada metode-metode, para peneliti pragmatic lebih menekankan pada pemecahan masalah dan menggunakan semua pendekatan yang ada untuk memahami masalah tersebut (Rossman & Wilson, 1985).

Pragmatisme pada hakikatnya merupakan dasar filosofis untuk setiap bentuk penelitian, khususnya penelitian metode campuran :

1.      Pragmatisme tidak hanya di terapkan untuk satu system filsafat atau realitas saja.

2.      Setiap peneliti memiliki kebebasan memilih. Dalam hal ini peneliti mempunyai kebebasan untuk memilih metode, teknik, dan prosedur penelitian yang di anggap terbaik.

3.      Kaum pragmatis tidak melihat dunia sebagai kesatuan yang mutlak.

4.      Kebenaran adalah apa yang terjadi pada saat itu.

5.     Para peneliti pragmatis selalu melihat apa dan bagaimana meneliti, seraya mengetahui apa saja akibat yang akan mereka terima kapan dan di mana mereka harus menjalankan penelitian tersebut.

6.      Kaum pragmatis setuju bahwa penelitian selalu muncul dalam konteks social, historis, politis dan lain sebagainya.

7.      Kaum pragmatis percaya akan dunia eksternal yang berada di luar pikiran sebagaimana yang berada didalam pikiran manusia.

8.      Untuk itulah bagi para peneliti metode campuran, pragmatisme dapat membuka pintu untuk menerapkan metode yang beragam, pandangan dunia yang berbeda, dan asumsi yang bervariasi, serta bentuk yang berbeda dalam pengumpulan dan analisis data.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ceswell, John W. Research Design, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010


2015-03-11 20:50 GMT+07:00 Ahriani Silvia <ahriani.silvia@gmail.com>:

AHRIANI SILVIA 1112052000001
METODE DAN PENELITIAN KUALITATIF
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

DESKRIPSI KAMAR TIDUR DI KOSANT
Kamar tidur adalah tempat favorit saya di manapun saya berada. Jika saya sedang berada di rumah atau menginap rumah sodara atau rumah nenek, saya selalu mencari kamar untuk tempat beristirahat. Di kamar saya bebas melakukan apapun yang ingin saya lakukan, contohnya seperti bermain handphone, bermain laptop, mendengarkan music, melamun, bahkan saat menangispun itu saya lakukan di kamar. Saat berada di kamar saya merasa tenang dan nyaman apa lagi jika di kamar rumah sendiri atau di kosant itu nyaman sekali rasanya. Sekarang saya akan menceritakan semuanya yang ada di dalam kamar saya kenapa saya bisa betah sekali berada dikamar.
Kamar tidur yang akan saya ceritakan di sini adalah kamar tidur di kosant saya, karena saya setiap harinya di kosant dan jarang pulang ke rumah, jadi saya akan bercerita di kamar saya yang berada di daerah ciputat sebelah kampus UIN Syarif JKT tempatnya di Jl. Nurul Huda.
Kamar tidur saya berukuran kurang lebih 4x4 meter, cukup luas karena di dalam kamar sayapun juga banyak barang-barang seperti lemari dll, yang akan saya ceritakan satu persatu. Pada saat pertama masuk kamar saya pasti yang pertama di lihat  adalah banyaknya lemari di kamar saya.
Saya di kamar mempunyai 3 lemari pakaian karena di kosant saya yang menempati kamar  berjumlah 3 orang. Lemari pakaian saya adalah lemari yang paling besar di kamar karena pakaian saya yang banyak dan sering mengganti-ganti pakaian jadi lemarinya besar. Lemari saya berwarna biru tua dan ada 3 susun kotak persegi panjang dan lebar model lemari saya. Lemari berikutnya ukuran kecil yang berwarna abu-abu ada 4 susun kotak kecil model lemarinya. Yang ketiga lemari berukuran sedang berwarna coklat muda 5 susun kotak kecil model lemarinya. Di setiap atap lemari pasti di taruh barang-barang yang sering di pakai agar sewaktu akan di pakai mudah untuk mencarinya. Jadi di atas lemari kami tidak ada yang kosong dan bersih tapi selalu saja penuh dengan barangnya masing-masing yang selalu di pakai. Lain lagi dengan lemari yang paling kecil berwarna abu-abu ini, di atas lemari ini saya pakai untuk menaruh TV karena yang cocok untuk di taruh TV adalah lemari yang paling kecil supaya untuk menonton TV nya tidak terlalu tinggi.
Selain mempunyai banyak lemari di kamar, saya juga ada TV Samsung berukuran 14inci, dengan antena dalam yang kecil dan di letakkan di atas TV, karena ada TV ini di kamar jadi saya semakin betah berada di kamar. Selain ada TV di kamar, ada juga kipas angin yang memberikan angiin sejuk jika saya dan teman-teman merasa kepanasan. Ada koper juga di kamar saya, dua koper yang satu milik saya yang satu milik teman saya, fungsi koper ini adalah untuk menyimpan baju yang telah di cuci tapi belum di sterika jadi sebelum masuk lemari harus sudah di setrika, jika belum di setrika baju itu di simpan di dalam koper supaya rapih dan terlihatnya tidak ada yang berantakan. Meskipun sudah ada lemari dan koper tapi masih tetap saja terlihat baju-baju dan jilbab yang menggantung di dinding kamar saya. Selain gantungan baju juga ada gantungan tas di dinding kamar saya.
Kamar tidur saya catnya berwarna hijau dan kuning, warna yang begitu cerah dan indah untuk di lihat. Lantai kamar saya di lapisi dengan berbahan kertas pelastik motif polkadot hijau, sangat serasi sekali dengan cat di dinding saya. Hampir setiap saat saya berada di kamar kost saya, karena di kamar kost saya dapat menonton TV, mengerjakan tugas-tugas kuliah, dan membaca buku.
Kamar tidur kosant saya memakai kasur lipat untuk beristirahat saya dan teman-teman, ada dua kasur lipat di kamar saya, yang milik saya kasur lipat berwarna merah dan punya teman saya kasur lipat berwarna biru. Ketika kami akan tidur kasur kami berdua di satukan karena kami tidur bertiga jadi ada yang kebagian tidur di tengah kasur yang di satukan. Selain saya tidur di temani dengan dua teman saya, saya juga selalu di temani dua boneka beruang yang selalu ada bersama saya saat teman-teman saya sedang pulang ke rumahnya masing-masing dan saya di kamar kosant sendirian.
Selain kasur dan boneka yang menemani saya tidur, saya punya banyak bantal di kamar saya. Karena teman-teman saya sering menginap di kamar kosant saya jadi saya sudah menyiapkannya untuk mereka yang ingin menginap dan tidur di kamar kosant. Bantal yang saya miliki ada 5 buah bantal dan 3 guling. Pada saat akan tidur sering sekali merasa sempit karena terlalu banyak bantal sisa dan 2 boneka saya. 2 boneka beruang saya yang satu berwarna coklat tua besar sekali jadi menghabiskan tempat untuk di tempat tidur, yang satu lagi boneka beruang juga berwarna coklat muda ukurannya sedang tidak kecil dan tidak besar juga, jadi yang paling sering menemani aku tidur adalah boneka yang berwarna coklat muda karena ukurannya yang sedang. Jika saya memakai boneka yang coklat tua maka tempat tidur saya akan penuh dengan boneka itu sendirian karena ukurannya yang hampir sama dengan badan saya. Oleh karena itu biasanya boneka beruang yang besar itu saya taruh bawah kaki saya sebelum saya tidur agar tidak mengganggu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini