Senin, 16 Maret 2015

Siti Nur Rahmah_PMI6_tugas Resume

Nama : Siti Nur Rahmah

NIM : 1112054000018

Tugas Resume BAB 2 (Mesin Dunia a la Newton)



Pandangan Dunia dan system nilai yang melandasi kebudayaan kita dan
yang telah dikaji ulang secara seksama telah dirumuskan dalam telah
dirumuskan dalam sketsa penting abad keenam belas dan tujuh belas.
Antara tahun 1500 dan 1700 itu terdapat suatu perubahan dramatis pada
cara manusia menggambarkan dunianya dan dalam keseluruhan cara
berpikir mereka. Sebelum tahun 1500 pandangan dunia yang dominan di
Eropa dan sebagian besar peradaban lainbersifat organic. Manusia hidup
dalam komunitas-komunitas kecil dan erat, dan menjalani kehidupan alam
raya dalam pengertian hubungan yang organic, yang ditandai oleh saling
ketergantungan antara fenomena spiritual dengan fenomena material dan
prinsip bahwa kebutuhan masyarakat umum lebih utama daripada
kepentingan pribadi.

Ilmu Abad Pertengahan didasarkan atas penalaran dan keimanan dan
tujuan utamanya adalah memahami makna dan signifikansi segala sesuatu,
dan bukan untuk tujuan peramalan dan pengendalian. Para ilmuan pada
Abad Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari
berbagai fenomena, mengganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan
dengan Tuhan, dan etika sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki
signifikansi tertinggi. Pandangan Abad Pertengahan itu berubah secara
mendasar abad ke enam belas dan tujuh belas. Pengertian alam semesta
sebagai sesuatu yang bersifat organic, hidup,dan spiritual digantikan
oleh pengertian bahwa dunia itu laksana sebuah mesin, dan mesin dunia
itu kemudian menjadi metafora yang dominan pada Zaman Modern.



Dengan mengakui peran ilmu yang sangat menentukan dalam menghasilkan
perubahan-perubahan yang luar biasa itu, para sejarawan telah menyebut
abad keenam belas dan tujuh belas itu sebagai Zaman Revolusi Ilmiah.
Namun demikian, perubahan yang sebenarnya dalam pandangan ilmiah
adalah perubahan yang dihasilkan oleh Galileo Galilei, yang terkenal
menemukan hokum-hukum bintang jatuh ketika dia mengalihkan
perhatiannya pada astronomi. Dengan mengarahkan teleskop baru yang
diciptakannya ke langit dan dengan memanfaatkan bakatnya yang luar
biasa dalam fenomena langit, Galileo mampu menyingkirkan kronologi
lama dengan begitu meyakinkan dengan kemudian menetepkan hipotesis
Copernicus sebagai teori ilmiah yang sahih.

Galileo adalah orang pertama yang memadukan percobaan ilmiah dengan
bahasa matematika untuk merumuskan hokum-hukum alam yang ditemukannya,
dan oleh karena itu dia anggep sebagai bapak ilmu modern. "Filsafat",
*katanya, "ditulis dalam buku besar yang terhampar di depan mata kita;
tetapi kita tidak dapat memahaminya jika tidak mempelajari bahasa dan
huruf yang dipakainya terlebih dahulu. Bahasa itu adalah matematika,
dan hurufnyaadalah segetiga, lingkaran, dan bentuk-bentuk geometris
lainnya."

Pada abad ke tujuh belas sikap ini berubah menjadi lawan kutbnya; dari
yin ke yang, dari integrasi ke penonjolan diri. Sejak Bacon, tujuan
ilmu berubah menjadi pengetahuan yang dapat digunakan untuk menguasai
dan mengendalikan alam, dan sekarang baik ilmu maupun teknologi
digunakan untuk tujuan-tujuan yang sama sekali antiekologis.
Istilah-istilah yang digunakan oleh Bacon dalam mengembangkan metode
penelitian empiris barunya tidak tidak hanya penuh semangat tetapi
juga sangat kejam.

Metode pemikiran Descartes dan pandangannya tentang alam telah
mempengaruhi semua cabang ilmu modern dan mungkin masih sangat berguna
pada saat ini. Namun demikian, metode dan pandangan itu akan
bermanfaat hanya jika keterbatasan-keterbatasannya diketahui.
Kejeniusan Descartes adalah kejeniusan seorang ahli matematika, dan
hal ini juga tampak didalam filsafatnya. Untuk melaksanakan rencananya
membangun suatu ilmu alam yang legkap dan pasti, dia mengembangkan
suatu metode penalaran baru yang disajikan dalam bukunya yang paling
terkenal, Discours on Method.

Perubahan drastic gambaran alam dari organisme menjadai mesin
mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada sikap manusia terhadap
lingkungan alam. Pandangan dunia organic pada Abad Pertengahan telah
menyiratkan suatu tata nilai yang kondusif terhadap prilaku ekologis.
Carolyn Merchant menyatakan:

Gambaran Bumi sebagai organisme hidup dan ibu susuan berfungsi sebagai
hambatan budaya yang membatasi tindakan manusia. Seseorang tidak akan
mudah menyembelih ibunya, menggali isi perutnya untuk mendapatkan
emas, atau merusak tubuhnya … Selama bumi dianggap hidup dan
berperasaan, melakukan tindakan yang merusak bumi dapat dianggap
sebagai suatu pelanggaran terhadap prilaku rtis manusia.

Pandangan Descertes tentang organisme hidup telah mempunyai pengaruh
yang menentukan dalam perkembangan ilmu-ilmu kehidupan. Gambaran yang
seksama tentang mekanisme yang membentuk organisme hidup telah menjadi
tugas utama para biologi, dokter, dan pikolog selama tiga ratus tahun
terakhir. Pendekatan Descertes sangat berhasil terutama dalam biologi
tetapi juga telah membatasi arah penelitian ilmiah. Masalahnya adalah
bahwa para ilmuwan, didorong oleh keberhasilan mereka dalam
memperlakukan organisme hidup sebagai mesin, cenderug mempercayai
bahwa organisme hidup itu tidak lebih dari sekedar mesin.

Kapler telah mengambil hukum-hukum empiris tentang gerak
planet dengan cara mempelajari table-tabel astronomi, dan Galileo
telah melakukan percobaan-percobaan yang cemerlang untuk menemukan
hukum-hukumbenda jatuh. Newton memadukan kedua penemuan itu dengan
merumuskan hukum gerak umum yang mengatur semua objek dalam tata
surya, dari batu hingga planet. Menurut cerita, wawasan menentukan itu
terjadi pada Newton dalam suatu kilatan inspirasi yang mendadak ketika
dia melihat sebuah apel jatuh dari pohonnya. Dia menyadari bahwa buah
apel itu ditarik kea rah bumi oleh kekuatan yang sama dengan yang
menerik planet-planet kea rah matahari, dan dengan demikian ia
menemukan kunci dari sintesis agungnya.

Dalam tulisannya yang berjudul Opicks, Newton memberikan gambaran yang
lebih jelas bagaimana dia membayangkan dunia materi ciptaan Tuhan
tersebut:

Adalah sesuatu yang mungkin menurut saya, bahwa Tuhan mencipta materi
bermula dalam bentuk partikel-partikel padat, dalam massa besar,
keras, tidak bisa ditembus, dan tidak bergerak, dalam ukuran dan
bentuk tertentu, dengan sifat-sifat tertentu, dan dalam perbandingan
tertentu dengan dimensi ruang, yang sesuai dengan tujuan
pembentukannya; bahwa partikel-partikel sederhana yang padat itu lebih
keras daripada benda-benda berlobang yang dihasilkannya bahkan karena
kerasnya partikel-partikel itu tidak pernah using atau pecah; taka da
kekuatan yang mampu memecah apa yang dijadikannya utuh oleh Tuhan
sendiri dalam pencitaan yang pertama.

Pada abad kedelapan belas dan kesembilan belas mekanika
Newton telah digunakan dengan keberhasilan yang luar biasa. Teori
Newton mampu menjelaskan gerak planet, bulan, dan komet hingga
rincian-rincian terkecil, begitu pula aliran gelombang dan berbagai
fenomena lain yang berkaitan dengan gravitasi. Di dorong oleh
keberhasilan Newton yang cemerlang dalam astronomi, para fisikiawan
mengembangkannya hingga ke gerak cairan yang terus menerus dan getaran
benda-benda elastis, dan lagi-lagi semua itu berhasil dengan baik.
Bahkan akhirnya teori ini pun bisa direduksi menjadi mekanika ketika
disadari bahwa panas adalah energy yang dihasilkan oleh sesuatu
gerakan "bergoncang" yang kompleks dari atom dan molekul. Dengan
demikian, banyak fenomena panas, seperti penguapan air, atau
temperature dan tekanan gas, bisa dipahami dengan sangat baik dari
sudut pandang mekanistik murni.

Ketika Locke menerapkan teorinya tentang hakikat manusia
pada fenomena sosial, dia dituntun oleh keyakinan bahwa terhadap
hukum-hukum alam yang mengatur masyarakat manusa yang sama dengan
hukum-hukum yang mengatur alam semesta. Sebagaimana atom daidalam gas
yang menetapkan kondisi seimbang, individu manusia dimasyarakat juga
membentuk "kondisi alam". Dengan demikian fungsi ini pemerintah bukan
untuk memaksakan hukum-hukumnya pada penduduk melainkan lebih dalam
pengertian menemukan dan mendorong hukum-hukum alam yang telah ada
sebelum semua pemerintahan terbentuk.

Salah satu perkembangan pada abad kesembilan belas ini adalah penemuan
dan penelitian tentang fenomena listrik dan magnetic yang melibatkan
suatu jenis kekuatan baru dan tidak digambarkan secara tepat oleh
model mekanisrik. Sementara elektrimagnetime menggulingkan mekanika
Newton sebagai teori ultima fenomena alam, muncullah ssuatu
kecenderungan pemikiran baru yang melebihi gambaran mesin dunia Newton
dan kemudian mendominasi tidak hanya abad kesembilan belas melainkan
juga pemikiran ilmiah pada masa berikutnya. Suatu perubahan yang
menentukan pun dating berasama Jean Baptiste Lamarck, pada awal abad
kesembilan belas; suatu perubahan yang sedemikan dramatis sehingga
Gregory Bateson telah memperbangingkannya dangan revolusi Copernicus:

Lamarck, yang mungkin merupakan biology terbesar dalam sejarah,
mengjungkir-balikan tangga penjelasan itu. Dialah yang mengatakan
bahwa terdapat perubahan-perubahan yang mengarah pada manusia.
Pengjungkirbalikan taksonomi itu merupakan salah satu prestasi
mengagumkan yang pernah ada. Revolusi dalam biologi itu sama dengan
revolusi Copernicus dalam astronomu.

Lamarck adalah orang pertama yang menyajikan siatu teori evolusi yang
koheren, yang menerangkan bahwa semua makhluk hidup telah berevolusi
dari bentuk-bentuk yang lebih sederhana sebalumnya dibawah tekanan
lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini