NAMA : IRSYADI FARHAN
NIM : 1113054000028
A.Mengapa kita harus mempelajari antropologi
antropologi berasal dari Bahasa Yunani "anthropos" yang artinya manusia dan "logy" atau "logos" yang berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia. Sedangkan pengertian secara harfiah adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat bagi manusia itu sendiri, dan memberikan pengertian tentang budaya, tradisi, bahasa, adat istiadat dll. Karena Antropologi juga mempelajari perkembangan kehidupan manusia dan budayanya, maka untuk mengetahui kehidupan manusia, kita harus mempelajari ilmu prasejarah, dan untuk mengetahui bagaimana manusia berbahasa.
B.Pengertian dan luang lingkup antropologi budaya
Latar belakang Antropologi budaya
Manusia adalah mahkluk sosial yang memerlukan kerja sama antara satu dengan yang lain. Pengetahuan adalah upaya seseorang yang bersifat benar, sedangkan ilmu adalah usaha mencari kebenaran.
Ruang lingkup Antropologi budaya
Berbagai cara manusia untuk meraih hidup dan perkembangannya dari masa kemasa. Sehingga perkembangan struktur fisik dan pengaruhnya terhadap kehidupan mereka.
Studi tentang manusia berkaitan dengan:
Berbagai macam cara hidup manusia dan perkembangan dari masa kemasa
Bertugas menyelidiki semua aspek manusia untuk memahami manusia secara utuh.
Perkembangan fisik dan pengaruhnya terhadap kehidupan mereka.
c.Fungsionalitas antropologi budaya dalam proses pengembang masyarakat
Dalam fungsionalitas antropologi budaya dalam proses pengemban masyarakat ini memang paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang. Masyarakat tidak bisa lepas yang namanya dari budaya, fungsi dan peran semuanya itu sangat penting untuk proses pengembangan masyarakat untuk menjadi yang lebih baik lagi. Dan tokoh-tokoh yang pertama kali mencetuskan fungsional yaitu August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer. Pemikiran fungsional sangat dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling ketergantungan, ketergantungan tersebut merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme tersebut tetap dapat bertahan hidup. Sama halnya dengan pendekatan lainnya pendekatan structural fungsional juga bertujuan untuk mencapai keteraturan sosial. Teori fungsional ini awalnya berangkat dari pemikiran Emile Durkheim, dimana pemikiran Durkheim ini dipengaruhi oleh Auguste Comte dan Herbert Spencer. Comte dengan pemikirannya mengenai analogi organismik kemudian dikembangkan lagi oleh Herbert Spencer dengan membandingkan dan mencari kesamaan antara masyarakat dengan organisme, hingga akhirnya berkembang menjadi apa yang disebut dengan requisite functionalism, dimana ini menjadi panduan bagi analisis substantif Spencer dan penggerak analisis fungsional. Dipengaruhi oleh kedua orang ini, studi Durkheim tertanam kuat terminology organismik tersebut. Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah sebuah kesatuan dimana di dalamnya terdapat bagian – bagian yang dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut mempunyai fungsi masing – masing yang membuat sistem menjadi seimbang. Bagian tersebut saling interdependensi satu sama lain dan fungsional, sehingga jika ada yang tidak berfungsi maka akan merusak keseimbangan sistem. Pemikiran inilah yang menjadi sumbangsih Durkheim dalam teori Parsons dan Merton mengenai fungsional. Selain itu, antropologis fungsional-Malinowski dan Radcliffe Brown juga membantu membentuk berbagai perspektif fungsional modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar