Senin, 16 Maret 2015

milva susanti d putri_pmi 4_tugas 1_antropologi budaya

ANTROPOLOGI BUDAYA

Nama: Milva S Dwi Putri

Nim: 1113054000015

Mengapa Harus Mempelajari Antropologi?

Sebelum mempelajari lebih detail tentang ilmu antropologi, kemungkinan besar akan timbul sebuah pertanyaan dari pemikiran kita semua. Pertanyaan itu seperti: mengapa kita perlu mempelajari antropologi? Apa manfaat dari mempelajari antropologi? Dan masih banyak pertanyaan lainnya yang terbilang sejenis. Secara simple, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah karena kita memiliki keberagaman.

Sebagaimana kita ketahui Negara Indonesia merupakan salah satu dari Negara-negara yang kaya akan keragaman suku dan budaya. Wilayah yang terbentang luas dari sabang sampai merauke ini tidak hanya indah namun juga dapat dibilang unik. "Bhinneka Tunggal Ika" begitulah semboyan Negara yang memiliki banyak perbedaan budaya namun tetap bersaudara dalam genggaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena banyaknya perbedaan tersebutlah yang menuntut kita untuk dapat memahami budaya dalam Nusantara ini agar kita dapat tetap berinteraksi dengan baik antara satu dengan lainnya.

Jakarta merupakan salah satu contoh kota yang banyak dihuni oleh banyak orang dari berbagai latar belakang budaya. Ada yang dari pulau jawa, Sumatra, Kalimantan hingga papua. Keberagaman ini menuntut orang-orang yang berinteraksi di dalamnya untuk mengerti bahkan memahami perbedaan yang mereka miliki dan akhirnya nanti menjadi suatu bentuk pengetahuan dan juga sikap toleransi karena telah paham perbedaan budaya satu sama lainnya. Dari contoh fenomena yang terjadi di masyarakat inilah kita dapat menarik kesimpulan bahwa mempelajari antropologi adalah suatu hal yang penting.

Secara umum ada lima manfaat mempelajari antropologi, yaitu:

1.      Dapat mengetahui pola perilaku tiap-tiap masyarakat dari berbagai suku bangsa.

2.      Dapat mengetahui peran yang harus kita lakukan sesuai dengan harapan warga masyarakat dari kedudukan yang kita sandang

3.      Dapat menimbulkan toleransi yang tinggi yang disebabkan pengetahuan terhadap tata pergaulan masyarakat diseluruh dunia yang mempunyai kekhususan-kekhususan sesuai karakteristik daerah masing-masing.

4.      Dapat memperluas wawasan terhadap karakteristik suku bangsa yang berbeda-beda.

5.      Dapat mengetahui berbagai macam permasalahan dalam masyarakat sehingga mampu member suatu gagasan untuk memecahkan permasalahan yang muncul dalam lingkungan masyarakat tersebut.

Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi Budaya

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Kata antropologi sendiri merupakan kombinasi dari dua kata yang diambil dari bahasa Yunani yaitu anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu. Dari definisi secara harfiah inilah kita bisa menyimpulkan bahwa antropologi adalah studi ilmu yang membahas tentang manusia dari segi keanekaragaman fisik, serta kebudayaannya baik itu tradisi, cara berperilaku, dan nilai moral. Antropologi sendiri sangat erat kaitannya dengan sosiologi, karna sosiologi sendiri juga membahas tentang manusia sebagai makhluk sosial serta interaksinya dengan yang lain.[1]

Antropologi budaya (terjemahan dari Cultural Anthropology), merupakan salah satu cabang dari studi antropologi yang mengambil kebudayaan sebagai objek studinya. Ilmu antropologi tidak seperti beberapa ilmu lain (missalnya, geografi) mempunyai kejelasan posisi dalam dikotomi bidang-bidang ilmu pengetahuan, apakah termasuk bidang eksakta atau noneksakta, ilmu pengetahuan alam atau sosial. Antropologi adalah ilmu yang termasuk ke dalam kategori ilmu sosial.

Antropologi budaya merupakan studi antropologi yang bidang studinya mengambil kebudayaan sebagai objeknya. Aspek-aspeknya antara lain meliputi masalah sejarah asal, perkembangan dan penyebaran aneka warna bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia; masalah perkembangan, penyebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan di seluruh dunia; dan masalah azas-azas dari kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat dari semua suku bangsa yang tersebar di seluruh muka bumi (Koentjaraningrat, 1990: 25).

Saat ini ilmu antropologi budaya mempunyai peranan penting dalam pembangunan bangsa di Indonesia dan telah cukup mendapat perhatian oleh pemerintah. Hal ini tampak dengan adanya pengembangan ilmu ini di beberapa universitas negeri yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ruang lingkup atau bidang kajian Antropologi untuk mempelajari hal-hal berikut ini:

1.      Asal usul manusia

2.      Evolusi fisik manusia

3.      Keragaman bentuk fisik manusia

4.      Kebudayaan, termasuk unsure-unsur kebudayaan, perkembangan, dan penyebarannya

5.      Berbagai kemampuan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya[2]

Fungsionalitas Antropologi Budaya dalam Proses Pengembangan Masyarakat

Antropologi pada faktanya telah banyak digunakan dalam mengembangkan atau membangun masyarakat di berbagai belahan dunia ini. Penggunaan ilmu antropologi menjadi diperlukan karena pembangunan adalah untuk masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, jadi masyarakat sebagai objek sekaligus subjek dalam pembangunan itu sendiri. Sementara antropologi sendiri memiliki fokus terhadap manusia dan perilakunya dengan kata kunci budaya, yaitu suatu kata yang sangat luas, sebuah kehidupan manusia yang mungkin takkan habis meski terus dikaji. Budaya tidak seperti yang dipahami orang pada umumnya sekadar adat, seni, etika, dan sebagainya. Tetapi lebih dari itu, budaya sebagai suatu kehidupan atau perilaku manusia yang didalamnya terdapat segala misteri kehidupan manusia.

Antropologi mengambil peran atau pelengkap utama dalam pembangunan (pengembangan), misalnya seorang kepala pembangunan perlu pengetahuan perilaku manusia untuk mengelola tim pembangunannya dan membuat produk pembangunan yang dapat berfungsi dengan baik bagi kepentingan manusia. Antropologi juga sangat berguna dalam mengembangkan masyarakat, karena sebelum mengembangkan suatu masyarakat terlebih dahulu kita harus memahami budaya ataupun adat dari masyarakat tersebut. Sehingga ketika ingin mengembangkan suatu kelompok masyarakat, kita sebagai pengebang masyarakat sudah tahu persis cara atau metode apa yang harus diterapkan di masyarakat yang telah kita ketahui budayanya melalui ilmu antropologi yang kita pahami ini. Semua kesinambungan ini akan menghasilkan pengembang dan masyarakat (yang dikembangkan/diberdayakan) yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini