Jumat, 06 September 2013

Ahmad Fauzan KPI 1 C_Tugas 1_ Definisi Sosiologi


DEFINISI SOSIOLOGI MENURUT PARA PAKAR
1.       Auguste Comte (1798-1857)
Kata "sosiologi" pertama kali digunakan oleh Auguste Comte, seorang ahli filsafat berkebangsaan Prancis. Oleh karena itu, tokoh ini lazim dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Comte secara sederhana mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat. Menurutnya, fokos perhatian sosiologi adalah tingkah laku manusia dalam konteks sosial.
Beberapa sumbangan penting darinya terhadap sosiologi antara lain:

A.      Ilmu Sosiologi harus berdasarkan pada pengamatan, eksperimen, dan metode historis secara sistematis. Objek yang dikaji pun harus berupa fakta bukan suatu prediksi. Menurutnya Sosiologi harus bersifat objektif, bermanfaat, dan mengarah pada kepastian.
B.      Ia menyumbangkan pemikiran yang mendorong perkembangan sosiologi yang dikenal dengan "hukum kemajuan manusia" atau "hukum tiga jenjang" yaitu:
1.       Jenjang Teologi                                 : Sesuatu yang dijelaskan yang mengacu pada hal yang
  bersifat adikodrati.
2.       Jenjang Metafisika          : Manusia memahami sesuatu pada hal-hal yang bersifat
   Abstrak.
3.       Jenjang Positif                   : Gejala alam dan sosial dijelaskan dengan mengacu pada
  deskripsi ilmiah.
C.      Ia mengatakan bahwa sosiologi merupakan 'ratu' ilmu-ilmu sosial dan menempati posisi teratas dalam hierarki ilmu-ilmu  diatas astronomi.
D.      Ia membagi sosiologi dalam 2 bagian yaitu statika sosial yang mewakili stabilitas tatanan sosial, dan kemantapan, serta dinamika sosial yang mewakili perubahan atau kemajuan sosial.
2.       Emile Durkheim (1858-1917)
Emile Durkheim merupakan seorang pelopor perkembangan sosiologi. Menurutnya, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial. Durkheim mengklasifikasikan sosiologi ke dalam 7 pokok bahasan:
1.       Sosiologi Umum
2.       Sosiologi Agama
3.       Sosiologi Hukum dan Moral
4.       Sosiologi tentang Kejahatan
5.       Sosiologi Ekonomi
6.       Sosiologi Masyarakat
7.       Sosiologi Estetika
Dalam buku Rules of Sosiological Method (1965), Durkheim menawarkan definisinya mengenai sosiologi. Menurutnya, bidang yang harus dipelajari dalam sosiologi ialah fakta sosial yaitu fakta yang berisikan cara bertindak, berfikir dan merasakan yang mengendalikan individu tersebut. Untuk memperjelas definisi ini, Durkheim mengemukakan bahwa fakta sosial adalah setiap cara bertindak yang telah baku ataupun tidak, yang dapat melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.
3.       Max Weber (1864-1920)
Max Weber ialah seorang ahli sosiologi yang lahir di Jerman pada tahun 1864. Ia merupakan anak seorang liberal Jerman dari kelas menegah yang terpandang di kalangan politik partai liberal (National Liberalb Party). Menurut Weber, sosiologi memberikan definisi tentang aksi-aksi sosial. Ia memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah sebab-sebab terjadinya interaksi sosial. Weber juga  menyumbangkan pemikiran penting mengenai konsep dasar sosiologi. Weber menyebutkan bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial.
4.       Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx mengembangkan konsep sejarah perjuangan kelas yaitu lahirnya kelompok borjuis (kelompok yang menguasai alat-alat produksi dan kelompok proletar (kelompok rakyat jelata yang tidak memiliki alat-alat produksi). Ia mendefinisikan sosiologi sebagai masyarakat yang berkelompok dan memiliki strata sosial. Pemikiran Marx mengenai stratifikasi sosial  dan konflik kerap berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah ahli sosiologi.
5.       Herbert Spencer (1820-1903)
Herbert Spencer adalah seorang ahli sosiologi yang berkebangsaan Inggris. Ia menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Menurutnya sosiologi merupakan ilmu mengenai objek-objek sosiologi yang diantaranya adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan industri.
6.       Petirim A. Sorokin
Menurut Petirim, Sosiologi ialah suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya).
Selain itu, sosiologi juga membahas tentang hubungan timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonososial.
7.       Roucek dan Warren
Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok-kelompok.
8.       William F. Ogburn dan C. J. Lammers
William F. Ogburn dan C. J. Lammers berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
9.       J.A.A van Doorn dan C. J. Lammers
J.A.A van Doorn dan C. J. Lammers mengemukakan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
10.   Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial termasuk perubahan-perubahan sosial.
11.   Hassan Shadily
Menurut Hassan Shadily dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Masyarakat Indonesia menyebutkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan  antar manusia yang menguasai kehidupan itu.
12.   Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto mempersingkat definisi sosiologi sebagai ilmu sosial yang kategoris, murni abstrak dan berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional dan empiris, serta bersifat umum.
Referensi            : 1. Sejarah dan Konsep Sosiologi
                                  2. Sosiologi Klasik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini