Kelompok Social[i]
Oleh : Ahmad Munsorif[ii]
Pada bab yang lampau telah dijelaskan mengenai interaksi social, bagaimana pentingnya sebuah interaksi social dalam masyarakat. Dalam bab kali ini akan menjelaskan tentang kelompok social. Tentunya dalam kelompok social ini interaksi social sangatlah berpengaruh. Karena dalam kelompok social menurut Sherif nerupakan suatu kesatuan social yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur. Sehingga di antara individu tersebut mendapatkan pembagian tugas.[iii]
a. In group adalah kelompok social di mana individu mengidentifikasikan dirinya. Dalam In group sikap-sikapnya secara umum didasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok.[iv]
b. Out group merupakan kelompok social yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya. Dalam out group sering dikaitkan dengan istilah-istilah "kami atau kita" dan "mereka", seperti kita warga RT 004" sedangkan mereka warga RT 002", kami mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam," sedangkan mereka "mahasiswa Kesejahteraan Sosial,".[v]
c. Kelompok Primer merupakan suatu kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi merupakan peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok.[vi]
d. Kelompok Sekunder merupakan kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Hubunganya tak perlu berdasarkan kenal mengenal secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu mengenal.[vii]
2. Norma-norma social
Norma-norma kelompok atau social tidak akan timbul dengan sendirinya tetapi terbentuk di dalam interaksi social antar individu di dalam kelompok social. Norma social tadi akan senantias bersamaan dengan adanya interaksi social di dalam kelompok. Dengan kata lain norma social merupakan hasil dari interaksi social antaranggota suatu kelompok.[viii]
Jadi, norma social merupakan patokan-patokan umum mengenai tingkah laku dan sikap individu anggota kelompok yang dihendaki oleh kelompok terhadap macam-macam hal yang berhubungan dengan dengan kehidupan kelompok, yang melahirkan norma-norma tingkah laku mengenai situasi yang dihadapi oleh anggota kelompok.[ix]
3. Dinamika Kelompok Sosial
Kelompok social bukanlah kelompok yang statis. Setiap kelompok social pasti mengalami pekembangan serta perubahan. Perubahan-perubahan tersebut tidak lantas berubah dengan sendirinya, tentu ada sebab-sebab yang mengakibatkan kelompok social tersebut berubah.
Sebab pertama, perubahan terjadi karena perubahan situasi, situasi yang dimaksud di sini keadaan di mana kelompok tadi hidup. Sebab kedua, terjadi perubahan karena adanya pergantian anggota-anggota kelompok. Sebab ketiga, perubahan yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi social dan ekonomi.
Hubunganya kelompok social dengan psikologi social adalah bagaiamana pegaruh kelompok social terhadap individu atau sebaliknya. Dalam sosiologi, kelompok social berkaitan dengan situasi social, selanjutnya situasi social dirumuskan sebagai situasi di mana terlibat interkasi social, dan yang dapat digolongkan ke dalam dua golongan utama, yaitu situasi kebersamaan dan situasi kelompok, yang berbeda dalam intensitas dan teraturnya interaksi social yang terlibat di dalamnya.
Dari situlah nantinya situasi social dapat mempengaruhi kegiatan-kegitan individual.
[i] Tema tugas ke 3 mata kuliah Psikologi social.
[ii] Mahasiswa PMI Fidkom UIN Jkt Semester 4.
[iii] Gerungan, Psikologi Sosial (Bandung, Refika Aditama, 2000) h 84.
[iv] Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta, Rajawali Press, 2010) h 108.
[v] Ibid 108.
[vi] Ibid 110.
[vii] Ibid 114.
[viii] Gerungan, Psikologi Sosial (Bandung, Refika Aditama, 2000) h 102.
[ix] Ibid 103.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar