Jumat, 26 April 2013

MEDIA CETAK DAN MEDIA KONVENSIONAL_SAIFUL MU'MININ_tugas7

MEDIA CETAK DAN MEDIA KONVENSIONAL (STRUKTUR,SISTEM DAN DAMPAK)
SAIFUL MU'MININ (109051000166)
PERTEMUAN KE 7
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
A.    PENDAHULAN
Pengertian Media Cetak
Kata "media" berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti "perantara" atau "pengantar". Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda,ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagaiperantara dalam pembelajaran di kelas.

Di dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.[2]Dalam pengertian yang lebih khusus media merupakan guru, buku paket dan lingkungan sekolah, yang dalam proses belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai alat untuk menangkap memproses dalam menyusun kembali informasi. Pada dasarnya suatu media pembelajaran itu sebagai suatu perantara untuk mencapai pembelajaran sesuai harapan dan keinginan.
Pengertian Media Non-IT (Konvensional). Kelompok kategori media non IT didasarkan kepada cara pengelompokkan atau klasifikasi media berdasarkan diperlukan tidaknya perangkat elektronik untuk menjalankan media tersebut. Menurut Abdulhak & Sanjaya (1995), media non elektronik adalah media yang dapat digunakan tanpa bantuan alat-alat elektronik seperti media grafis, model, chart, mock-up, specimen dan sebagainya. Karena tidak adanya tuntutan.
B.     METODE STUDI
Metode yang penulis gunakan pada penulisan makalah ini adalah dengan menggunakan metode studi pustaka.Yakni penulis melakukan pencarian terhadap bahan bacaan relevan yang sesuai dengan judul materi tersebut dan menggunakan sebagian data dari buku Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 136. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), 3 dan dari data data yang mendukung seperti dari jurnal, internet.
C.     ANALISIS
Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakanbahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi (bahan bacaan) atau menjadi media instruksional atau mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik).
Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima.
Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata,gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih. Media cetak merupakan dokumen atas segala dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar , foto, dan sebagainya.  Dalam pengertian ini, media cetak yang dipakai untuk memasang iklan adalah surat kabar dan majalah. Dalam media ini dikenal jenis iklan baris, iklan display, dan iklan advetorial.
Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat. Umumnya hanya terdiri dari iklan lowongan pekerjaan; iklan penjualan rumah, mobil bekas,tanah, handphone; dan penawaran jasa tertentu.Iklan ini ukurannya kecil dan banyak mengandung singkatan tertentu.

Iklan display merupakan iklan yang paling dominan pada surat kabar maupun majalah. Ukurannya sangat bervariasi, biasanya minimal dua kolom,hingga maksimal satu halaman. 
Iklan advertorial adalah iklan yang ditulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya penulisannya lebih serius. Dalam modul ini yang menjadi fokus pembelajaran adalah iklan jenis display dan advertorial.
Jika ingin tumbuh, media konvensional, terutama cetak, harus segera ke online," kata saya, sebagai CEO Virtual Consulting, ketika diundang sebagai pembahas dalam seminar nasional Aliansi Jurnalis Independen (AJI), hari ini, Rabu 27 November 2008, di Sanur Beach Hotel, Denpasar, Bali. Dihadiri oleh seluruh perwakilan AJI di Indonesia, acara bertema "New Media: Akhir Media Konvensional?" menghadirkan pembicara CEO Kompas.com Agung Adiprasetyo, Pemimpin Redaksi Detik.com Budiono Darsono, dan Handhi S Kentjono, Vice President Director Indovision yang mewakili Grup MNC pemilik Okezone.com.
Dari tema itu saya menyimpulkan bahwa ada ketakutan media baru baik berbasis web maupun mobile akan menggilas  media konvensional. Saya masih berpendapat, semua bentuk media konvensional akan tetap hidup, baik itu teve, cetak, radio. Namun demikian, jika media konvensional tidak cepat tanggap terhadap perubahan perilaku konsumennya, maka kebutuhan terhadap media konvensional semakin hari semakin mengecil. Apalagi, sekarang saja, pertumbuhan media cetak hampir nol. Total oplahnya nyaris tidak naik beberapa tahun belakangan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 136.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006), 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini