Rabu, 15 Mei 2013

Dampak Pencemaran Tanah_M.Imamudin Arya_PMI 6

Nama : M. Imamudin Arya
Nim : 1110054000013

 Pencemaran Tanah adalah semua keadaan dimana polutan masuk kedalam lingkungan tanah sehingga menurunkan kualitas tanah tersebut. Dimana Polutan bisa berupa zat-zat bahan pencemar baik berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan mikro organisme.

Banyak hal yang bisa menjadi Penyebab Pencemaran Tanah, seperti terjadinya kebocoran limbah kimia dan polutan-polutan yang dihasilkan oleh proses industri, penggunaan pestisida, masuknya air tercemar kedalam lapisan sub-permukaan, merembesnya minyak, zat kimia, atau limbah beradiasi kedalam tanah, sampah, dan lainnya.

Zat-zat yang masuk kedalam tanah tersebut sangat berbahaya, karena cenderung untuk mengendap dan berubah menjadi zat beracun di tanah, yang tentu saja berdampak langsung terhadap kehidupan manusia secara langsung, karena pencemaran tanah mampu membuat pencemaran terhadap air dan udara disekitarnya.


Dampak Pencemaran Tanah bagi kesehatan sudah sangat jelas sekali, seperti mampu mengakibatkan Leukemia, kerusakan ginjal, keracunan hati, gangguan saraf otot, gangguan sistem saraf pusat, sakit kepala, iritasi pada mata dan kulit, dan bahkan mampu menyebabkan kematian.
Belum lagi dampak bagi Ekosistem Lingkungan, pencemaran terhadap tanah mampu mengakibatkan perubahan terhadap ekosistem yang hidup didalam dan diatas tanah terutama metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Tentu saja hal ini mengakibatkan kepunahan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang secara langsung akan memberikan akibat besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

Bahkan, efek kimia dan zat beracun lain yang masuk kedalam ekosistem lingkungan tanah lama-lama akan masuk kedalam tubuh mahluk penghuni piramida makanan tingkat atas seperti manusia, bahkan akan mampu mengubah genetika manusia yang lama-kelamaan mampu memusnahkan manusia itu sendiri.

Oleh karena begitu berbahayanya pencemaran tanah ini, sangat diperlukan bagi kita manusia untuk berperan aktif membersihkan dan mengurangi bahkan menghilangkan
Daerah yang terkena pencemaran tanah
tercatat sekitar 70 persen tanah di Jakarta bahkan sudah tercemar air limbah.
"Sekitar 70 persen tanah di DKI Jakarta tercemari air limbah, termasuk Kali Ciliwung yang aliran airnya sangat tidak layak konsumsi," ungkap Effendy, Senin (25/4/2011) di Jakarta.
Hal tersebut terjadi karena baru 3 persen septictank warga yang terolah dengan baik. Selain itu, sekitar 97 persen lainnya akibat tinja yang mencemari air tanah. "Itu belum tertangani dengan baik. Hal tersebut membuat kualitas air tanah di DKI Jakarta tercemar," ujar Effendy.
Akibat pencemaran limbah ini, kata Effendy, aliran air di sepanjang Kali Ciliwung tercemar bakteri E coli jauh di atas ambang normal, yakni 80 persen. "Air di sana sudah berubah menjadi coklat dan hitam kepekatan sehingga tidak bisa dikonsumsi masyarakat meski diolah oleh PAM (perusahaan air minum)," tuturnya.
Oleh karena itu, tak mengherankan apabila kemudian harga air di Jakarta menjadi mahal. Selain masalah pencemaran tanah akibat air limbah, permukaan tanah juga turun 40 sentimeter akibat beban bangunan yang berlebihan.
Menanggapi hal ini, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengaku lebih mengkhawatirkan soal penurunan permukaan tanah sebanyak 2 cm per tahun akibat penyedotan air tanah yang tidak terkendali. Padahal, permukaan air laut terus meninggi hingga 1 cm per tahun. "Kalau masalah ini enggak diselesaikan juga, 50 tahun lagi beberapa wilayah di Jakarta Utara bisa tenggelam," ujarnya.
Untuk mengantisipasinya, Fauzi mengungkapkan, Pemprov DKI akan membangun tanggul raksasa untuk menahan air laut dan menampung air dalam jumlah besar pada tahun 2020. "Agar sebagian wilayah Jakarta Utara tidak tenggelam," katanya.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini