Sabtu, 04 Mei 2013

[Ekoman] Manajemen Kesehatan Lingkungan_Taufik Ramadhan

Achmad Taufik Ramadhan
PMI 6

Manajemen kesehatan dan lingkungan

Selama siklus kehidupan manusia akan terjadi berbagai bentuk perubahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan fisik maupun biologik. Secara ekologis laju perubahan yang terjadi dalam kehidupan amat dipengaruhi oleh seumberdaya alam. Dimana manusia menjadi faktor potensial untuk melakukan perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya.
Interaksi manusia dan lingkungan

Manusia Dan Lingkungan
Lingkungan dan masyarakat merupakan dua konsep yang memiliki keterkaitan secara fungsional dalam konteks ekologi dan ekosistem. Secara konsepsional bahwa manusia merupakan faktor dominan terhadap lingkungannya (man ecological dominant concept) telah menampakan fenomena kehidupan yang antar wilayah dan antar masyarakat. Beragam aktivitas, perbedaan tingkat kesejahteraan dan dinamika perubahan masyarakat merupakan konsekuensi logis dari konsep tersebut.Banyaknya pendapat yang menyatakan bahwa di permukaan bumi ini terdapat hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam. Pada garis besarnya adalah : 1) Kehidupan manusia dan kebudayaan ditentukan oleh alam. 2) Manusia dan kebudayaan tidak ditentukan oleh alam, tetapi manusia mempunyai peranan aktif terhadap alam sehingga manusia dapat memilih kebudayaannya sedangkan alam hanya memberikan kemungkinan-kemungkinan saja.
Pendapat pertama merupakan paham determinis yang menyatakan bahwa faktor-faktor geografik atau alam sering memmaikan mperanan yang dinamik dalam perkembangan kebudayaan manusia berarti alam tidak memerankan peranan yang pasif. Sedangkan pendapat kedua merupakan pandangan possibilis bahwa hampir semua praktek kebudayaan yang spesifik tidak dengan logis dikembalikan langsung pada alam sebagai habitat geografis semata-mata, melainkan manusia yang memegang peranan dalam menentukan budayanya (aktif). Dengan demikian bahwa setiap pernyataan yang dimiliki oleh paham determinis dan paham possibilis tidak selalu benar dan tidak selalu salah karena tergantung dengan keadaan alam atau manusia sendiri.
Kesehatan dan lingkungan sebagai suatu sistem
Perubahan lingkungan telah banyak mengubah manusia dengan ekosistem dimana dia tinggal. Perubahan-perubahan terjadi karna adanya peningkatan jumlah penduduk yang semangkin pesat sehingga berakibat pada berkurangnya sumberdaya biologis. Disamping adanya kerusakan ekosistem perubahan cuaca, urbanisasi, pertanian modern dan penggunaan pestisida yang tidak terkontrol.

Manajemen kesehatan sebagai suatu sistem
Komponen masukan (input)
Masukan dapat berasal dari individu dan/atau kelompok sering disebut sebagai faktor internal, sedangkan yang berasal dari luar di sebut sebagai faktor eksternal atau lingkungan. Faktor-faktor tersebut berupa fisik, kimia dan mikrobiologis yang ada dalam lingkungan yang berhubungan langsung dengan manusia. Lingkungan sosial ekonomi seperti status sosial ekonomi seseorang atau kelompok mempunyai peranan besar dalam menentukan pola penyakit.
Komponen proses (process)
Proses manajemen dari perencanaan (planning), pelaksanaan (implementing), dan monitoring-evaluasi (monitoring-evaluation), sebagai suatu sistem komponen-komponen saling berhubungan satu dnegan yang lainya.
1.      Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan bagian fungsi administrasi. Kesehatan sendiri merupakan proses yang sistematik. Menyangkut berbagai langkah yang ahrus dilalui secara terus menerus mulai dari informasi yang berupa umpan balik dari program kesehatan terdahulu.

Analisis situasi

Analisis situasi dikenal sebagai diagnosa situasi, evaluasi atau penilaian keadaan atau diagnosa keadaan yang terjadi di masyarakat (vommonity Diagaosis). Kegunaan utamanya adalah menguraikan situasi terkini tentang penduduk status kesehatan sumberdaya kecenderungan atau kemungkinan yang akan terjadi.

Kedua identifikasi masalah yang ada dan yang diharapkan. Hal ini berkaitan dengan identifikasi masalah beserta ukuran-ukuranya. Masalah adalah kesenjangan yang terjadi antara apa yangs eharusnya (standart yang harus dicapai) dengan keadaan yang sebenarnya.

1.      Menentapkan prioritas sasaran
Manajemen merupakan upaya menggunakan sumberdaya yang tersedia dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.
2.      Menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik

Tujuan adalah uraian tentng apa yang ingin dicapai melalui berbagai program dan kegiatan. Tujuan meliputi lingkup dan durasi. Lingkupnya dapat berupa tujuan umum dan khusus, durasinya bisa jangka pendek ,menengah dna jangka panjang Ciri dair tujuan yang baik dan tepat indikator jelas dapat di ukur realistik yaitu tergantung pada sumberdayanya dan jelas durasinya.

3.      Menyusun tindakan secara sistematis/berurutan'

Banyaknya tindakan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan, namun bagaimana mengatur tindakan yang didasarkan efisiensi dan efektifitas merupakan pertanyaan besar. Ada tiga urutan tindakan yang bsia dilakukan yaitu (1) tindakan yang saling terikat (2) tindakan tipe ekor naga (3) kegiatan yang ebrasal dari awal dua dan tiga kegiatan dialakukan secara bersamaan, misalnya membuat proposal untuk kegiatan posyandu sambil menjajal penyandang dana dan menjajgi masyarakat sasaran.

4.      Mempertimbangkan kejadian-kejadian yang tak terduga

Kejadian tak terduga merupakan masalah yang muncul secara tiba-tiba pada saat pelaksanaan dengan demikian kontigensi dalam kegiatan dan sumberdaya harus terintegrasi dalam perencanaan.

5.      Memilih Intervensi

Intervensi adalah upaya yang diselenggarakan olehs atu pihak terhadap pihak lain untuk tujuan tertentu. Dalam kaitanya dnegan manajemen kesehatan intervensi berguna untuk mempercepat tercapainya perbaikan kesehatan dengan tindakan yang ditunjukan npada kelompok rawan, bisa dilakukan oelh pemerintah LSM, kelompok masyarakat baik yang berorientasi ekonomi maupun sosial. Tipe intervensi yang menyangkut substansi dan kelembagaanya tergantung pada masalah kesehatan yang dihadapi, dalam memilih intervensi penting untuk memperhatikan penyebab masalah. Adapun kriteria untuk memilih intervensi yang tepat adalah

1.      Sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi
2.      Feasibility  
menunjukan seberapa jauh intervensi bisa berhasil dilaksanakan mempu menentukan keberadaan dan ketiadaan syarat-syarat untuk pelaksanaan dan dalam hal analisis kendala mampu mengatasi dan mecegahnya.
3.      Integrasi dengan program yang sama yangs edang berjalan. Sedapat mungkin intervensi harus mampu berintegrasi dengan infrastruktur yang ada dan program sektoral sedemikian rupa. Sehingga mampu memperkuat program yang sedang berjalan dan tidak perlu membentuk struktur baru.
4.      Keefektifitas seberapa jauh hadil yang dipeoleh sesuai dengan tujuan merupakan tingkat efektifitas dari suatu program. Ukuran-ukuranya tergantung pada tujuan yang jelas dan ketersediaan indikator yang baik
5.      Cost effectiviteness biaya selalu menggambarkan sejumlah uang baiks ecara langsung maupun tidak langsung.
6.      Mudah di evaluasi kriteria dan indikator yang cocok dan di inginkan harus didefinisikan sejak awal penentuan tujuan.
7.      Dapat menjaid program jangka panjang yang kegiatanya dapat didanai dari ekgiatan-kegiatan yangs edang berjalan harus diberi prioritas dari pada intervensi yang harus berjalan deukungan dana bersih.

Pelaksanaan (implementing)

Agar rencana menjadi kenyataan proses pelaksanaan harus dilakukan. Mulai pelaksanaan adalah segera setelah perencanaan kesehatan dan rencana tindakan yang akan dilakukan selesai diformulasikan.

Monitoring dan evaluasi

Monitoring disebut juga pengeecekan yang emngarah kepada evaluasi secara menyeluruh yang dikerjakan pada tingkat masukan dan proses monitoring/pengecekan dilakukan dengan cara mencatat kegiatan dan keluaran/hasil pada waktu tertentu selama periode pelaksanaanuntuk memeriksa konsistensi kegiatan dengan harapan yang dinyatakan dalam perencanaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini