Selasa, 30 September 2014

Nama   : Ahmad Nurul Macky
NIM     : 1112051000086
Kelas   : KPI V/C
Tugas   : Ke – 1
 
A.                Etika dan Moral
Pengertian etika (etimologi) berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti watak kesusilan atau adat istiadat (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa latin, yaitu mos dalam bentuk jama adalah mores, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik dan menghindari dari tindaka-tindakan yang buruk.
Etika dan moral hampir sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan. Moral atau moralitas digunakan untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
 
B.                Amoral dan Immoral
Amoral adalah sebuah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang karena kurangnya pengetahuan, memiliki kelainan atau belum cukup umur. Seperti ketika melihat orang gila di jalan yang berjalan tanpa mengenakan busana apapun.
Sedangkan imoral adalah tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang walaupun orang tersebut sudah tahu bahwa hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya. Contohnya adalah pencuri. Sudah tahu mencuri adalah tindakan yang buruk, tetap saja dilakukan.
 
C.                Etika dan Etiket
Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika itu adalah aturan yang mengatur perbuatan dari dalam diri kita,tampa ada paksaan dari pihak manapun
Istilah etika berkaitan dengan moral (mores), sedangkan etiket berkaitan dengan nilai sopan santun, tata karma dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu, yaitu bagaimana seseorang melakukan perbuatan dan tidak melakukan perbuatan. Contoh : Memakai pakaian terbuka bagi budaya timur tengah tidak diperbolehkan tetapi bagi budaya barat itu hal yang biasa.
 
D.                Moralitas
Moralitas (dari kata sifat Latin moralis) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan 'moral', hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang "moralitas suatu perbuatan", artinya segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
 
E.                 Subjektif
Subjektif merupakan tindakan manusia dalam menilai sesuatu sesuai seleranya, hanya memacu pada penilaian dari sudut pandang satu dan berasal dari asumsi ataupun dugaan yang bersifat empiris (pengalaman). Sebagai  Contoh, ketika seseorang menilai orang lain, jelas penilaiannya dari diri sendiri. Bisa saja dari 5 orang, 2 di antaranya menilai cantik /gagah, 2 diantaranya mengakatan biasa – biasa saja, dan bahkan 1 mengatakan jelek. Jadi, bisa dikatakan subjektif ini bersifat yang relatif / penilaian secara sendiri – sendiri (menilai dari feeling / perasaan).
F.                 Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa kenyataan dalam penghayatan nilai  atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
 
G.                Etika normatif
Etika yang menempatkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normative merupakan norma-norma yang dapat menuntun manusia agar bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
 
H.                Meta-Etika
Meta-etika tidak berkaitan fakta-fakta empiris atau historis, dan juga tidak melakukan penilaian evaluasi atau normatif. Meta-etika lebih suka mengkaji persoalan-persoalan etika, seperti pertanyaan: apa makna dari penggunaan ungkapan "benar" atau "salah"?. Merupakan etika yang berusaha memberikan arti istilah dan bahasa yang dipakai dalam pembicaraan etika, serta cara berfikir yang di pakai untuk membenarkan pernyataan-pernyataan etika.
I.                   Hakikat Etika Filosofis
Etika pada hakikatnya mengamati realitas moral secara kritis. Etika tidak memberikan ajaran melainkan memeriksa kebiasaan, nilai, norma, dan pandangan-pandangan moral secara kritis. Etika menuntut pertanggungjawaban dan mau menyingkatkan kerancuan (kekacauan). Etika tidak membiarkan pendapat-pendapat moral yang dikemukakan dipertanggungjawabkan. Etika berusaha untuk menjernihkan permasalahan moral, sedangkan kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakkan manusia dilihat dari segi baik buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini