Sabtu, 14 September 2013

Chairunnisa KPI 1A_Tugas 2 Sosiologi_Emile Durkheim

Emile Durkheim
1.     Biografi
Emile Durkheim lahir di Epinal Perancis, 15 April 1858 dari keluarga Yahudi. Ia keturunan pendeta Yahudi dan ia sendiri belajar untuk menjadi pendeta (rabbi). Tetapi, ketika berumur 10 tahun ia menolak menjadi pendeta. Sejak itu perhatiannya terhadap agama lebih bersifat akademis ketimbang teologis (Mestrovic, 1988). Ia juga mendalami metodologi ilmiah dan prinsip moral yang diperlukan untuk menuntun kehidupan sosial. Meski ia tertarik pada sosiologi ilmiah tetapi waktu itu belum ada bidang studi sosiologi, sehingga antara tahun 1882-1887 ia mengajar filsafat disejumlah sekolah di Paris.
Tanggung jawab utama Durkheim adalah mengajarkan pedagogik disekolah pengajar dan kuliahnya yang terpenting adalah dibidang pendidikan moral. Sekkitar tahun 1896, ia menjadi profesor penuh di Universitas Bordeaux. Tahun 1902 ia mendapat kehormatan mengajar di Universitas di Perancis yang terkenal, Sorbonne, dan tahun 1906 ia menjadi profesor ilmu pendidikan dan pada tahun 1913 title ini diubah menjadi profesor ilmu pendidikan dan sosiologi. Durkheim meninggal pada tanggal 15 November 1917 sebagai seorang tokoh intelektual Perancis tersohor. Tetapi, karya Durkheim mulai memengaruhi sosiologi Amerika dua puluh tahun sesudah kematiannya, yakni setelah terbitnya The Structure of Social Action (1937) karya Talcott Parsons.

2.     Fakta Sosial
Emile Durkheim sebelumnya berpendapat bahwa sosiologi ialah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dinamakannya fakta sosial (fait social). Menurut Durkheim fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada diluar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya.
Untuk menjelaskan apa yang dimaksudkannya dengan konsep fakta sosial ini, Durkheim menyajikan sejumlah contoh. Salah satu diantaranya ialah pendidikan anak: sejal bayi, seorang anak diwajibkan makan, minum, tidur pada waktu tertentu; diwajibkan taat, dan menjaga kebersihan serta ketenangan; diharuskan tenggang rasa terhadap orang lain, menghormati adat dan kebiasaan (lihat Durkheim, 1965:6). Disini kita dapat menjumpai unsur-unsur yang dikemukakan dalam definisi Durkheim tersebut, yaitu: ada cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang bersumber pada suatu kekuatan diluar individu, bersifat memaksa dan mengendalikan individu, dan berada diluar kehendak pribadi individu. Seorang anak yang tidak menaati cara yang diajarkan padanya akan mengalami sanksi dari suatu kekuatan luar.
Selain itu, spesialisasi dan diferensiasi merupakan fakta sosial. Spesialisasi dan diferensiasi dalam semua ospek kehidupan masyarakat seperti bidang ekonomi, pendidikan, politik, hokum, ilmu pengetahuan, kesenian, administrasi ini merupakan cara bertindak yang dianut secara umum, bersifat memaksa, berada diluar kehendak pribadi individu dan dapat menjalankan paksaan luar terhadap individu.
3.     Contoh Fakta Sosial Dalam Kehidupan Sehari-hari
1.      Bunuh Diri
Menurut Durkheim (1968) angka bunuh diri (suicide rate) angka bunuh diri dalam tiap masyarakat yang dari tahun ketahun cenderung relatif konstan—pun merupakan suatu fakta sosial. Angka bunuh diri disebabkan kekuatan yang berada diluar individu.
Durkheim berpegang pada metode variasi yang terjadi pada waktu yang sama (korelasi-korelasi) dengan membangun rangkaian-rangkaian mulai dari periatiwa yang harus terseleksi. Ia memisahkan sejumlah variabel berupa umur, seks, situasi sipil, keanggotaannya pada suatu agama dan tingkat pendidikan yang dibandingkannya dengan angka kematian.
2.      Kemiskinan Moral Suatu Masyarakat
Durkheim menghubungkan hasil-hasil yang diperolehnya dengan konsep moral masyarakat. Jika "agama, keluarga dan negara bisa menjadi pencegah bunuh diri jenis 'egoitis' maka sebaliknya, peningkatan angka bunuh diri yang dilaprkan pada masa itu bukankah hal tersebut merupakan kenyataan pada masyarakat yang telah melepaskan diri dari ikatan tradisional yang menghubungkan individu dengan masyarakat? Bahwa "bunuh diri pada masa sekarang memang merupakan indikasi adanya kemiskinan moral".

4.     Karya-karya Emile Durkheim
1888 "Cours de science sociale: Lecon d'ouverture. "Reveu Internationale de L'enseignement, XV, 23-48.
1890 "Les Principle de 1789 et la sociologie. "Reveu Internationale de L'enseignement,XIX, 450-456
(1893) 1947 The Division of Labor in Society. Glencoe, IIII.: Free Press.
(1895) 1958 The Rules of Sociological Method.
(1896) 1958 Socialism and Saint-Simon. Diterjemahkan oleh Carlotte Sattler, diedit dan diberi kata pengantar oleh Alvin W. Gouldner. Yellow Springs, Ohio:Antioch Press.
1897 "La Prohibition de L'inceste et ses origins". L'annee Sociologique, I, 1-70
(1912) 1954 The Elementary Forms of the Religious Life. London: Allen & Unwin; New York: Macmillan.
(1914) 1955 Pragmatisme et sociologie. Paris: J. Vrin.

Dan masih banyak lagi karya Emile Durkheim yang terkenal.




Daftar Pustaka
Sunarto, Kamanto.2004.Pengantar SOSIOLOGI.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Ritzer, George dan J.Goodman, Douglas.2007.TEORI SOSIOLOGI MODERN.Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Giddens, A., Bell, D., & Forse, M. 2004. SOSIOLOGI Sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Yogyakarta: KREASI WACANA.
SOCIOLOGY AND PHILOSOPHY tahun 1989







Nama : Chairunnisa
Kelas : KPI 1A
NIM : 1113051000050

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini