Minggu, 08 September 2013

NITA LISTIANAH KPI/1C_TUGAS 1_Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli

A.               Definisi Sosiologi Menurut Para Ahli
1.      August comte (1798-1857)
Perkataan Sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste Comte, Seorang ahli filsafat kebangsaan prancis. Oleh karena itu tokoh ini lazim dikenal sebagai bapak sosiologi. beberapa sumbangan penting Comte terhadap sosiologi, antara lain, sebagai berikut :
a.     
  Ia mengatakan bahwa ilmu sosiologi  harus didasarka pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematis. Objek yang dikaji pun harus berupa fakta (bukan harapan atau prediksi). Jadi, harus objektif dan harus pula bermanfaat serta mengarah pada kepastian dan kecermatan.
b.      Ia menyumbangkan pemikiran yang mendorong perkembangan sosiologi yang dikenal dengan hukum kemajuan manusia atau hukuman tiga jenjang.
Ia mengatakan, Bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial,manusia akan melewati tiga jenjang berikut ini.
a)    Jenjang teologi            :Segala sesuatu yang dijelaskan denagn mengacu kepada hal-hal yang bersifat adikodrati.
b)   Jenjang metafisika       :Pada jenjang ini manusia memahami sesuatu dangan mengcu kepada kekuatan-kekuatan metafisik atau hal-hal yang abstrak.
c)  Jenjang positif :Gejala alam dan sosial dijelaskan dengan mengacu kepada deskripsi ilmiah (Jenjang Ilmiah).
Karena memperkenalkan metode positif, Comte dianggap segabai perintis positivme. Ciri metode posotif ialah objek yang dikaji harus berupa fakta dan kajian harus bermanfaat serta mengarah pada kepastian dan kecermatan sarana yang menurut Comte dapat digunakan untuk melakukan kajian ialah :
1.      Pengamatan
2.      Perbandingan
3.      Eksperimen
4.      Metode Historis
Comte berpandangan bahwa sosiologi harus menggunakan metode positif, karena dalam pandangannya, Sosiologi harus merupakan ilmu yang sama ilmiahnya dengan ilmu pengetahuan alam yang mendahuluinya. Menurutnya, kegiatan kajian sosiologi yang tidak menggunakan metode pengamatan,perbandingan eksperimen, ataupun metode historis bukanlah kajian ilmiah,melainkan hanya renungan atau khayalan belaka.
c.       Ia mengatakan bahwa sosiologi merupakan 'ratu' ilmu-ilmu sosial dan menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu-ilmu diatas astronomi, fisika, ilmu kimia dan biologi (coser, 1977).
d.      Ia membagi sosiologi kedalam dua bagian besar, yaitu statika sosial (social statics) yang mewakili stabilitas tatanan sosial dan kemantapan serta dinamika sosial (social dynamic) yang mewakili kemajuan dengan perubahan sosial. Comte menyatakan bahwa hubungan antara statika sosial dan dinamika sosial dapat diasumsikan dengan hubungan antara anatomi dan fisiologi.
Hingga kini pun, klasifikasi Comte ini masih tetap relevan. Dalam literature sosiologi, social statics banyak dikaji dengan melihat tatanan sosial yang ada, misalnya kajian terhadap struktur sosial suatu masyarakat, hubungan antara suatu institusi dan institusi lain, fungsi masing-masing institusi, dan sebagainya. Namun ada pula ahli sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada social dynamics, mengkaji perubahan sosial,misalnya perubahan sosial yang melanda Negara baru setelah berakhirnya perang dunia II, arah perubahannya, dampaknya, dan sebagainya.
2.      Karl marx (1818-1883)
Ia mengembangkan konsep sejarah perjuangan kelas, yaitu Lahirnya kelompok borjius (kelompok yang menguasai alat-alat produksi) dan kelas proletar (kelompok rakyat jelata yang tidak memiliki alat-alat produksi).
Menurut marx, kelompok proletar akan memberontak melawan kelompok borjius, kemudian melahirkan suatu masyarakat tanpa kelas.
Meskipun ramalan marx tidak pernah terwujud, namun pemikiran marx mengenai stratifikasi sosial dan konflik tetap berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah besar ahli sosiologi. Sebagaimana para tokoh ahli sosiologi lainnya, pemikiran marx pun dilatarbelakangi dan diilhami oleh perubahan sosial besar yang melanda eropa barat sebagai dampak perkembangan pembagian kerja, khususnya yang terkait dengan kapitalisme.
3.      Herbert spencer (1820-1903)
Herbert Spencer adalah orang inggris yang menguraikan materi sosiologi secara rinci dan sistematis. Menurutnya, objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian social dan industry. Termasuk pula asosiasi masyarakat setempat, pembagian kerja, pelapisan kerja, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan  pada tahun 1876, ia mengetengahkan sebuah teori tentang "evolusi sosial" yang hingga kini masih dianut,walaupun disana-sini ada perubahan. Ia juga menerapkan secara analog teori Darwin mengenai "teori evolusi" terhadap masyarakat manusia. Ia yakin, bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitive ke masyarakat industri.
4.      Emile Durkheim (1858-1917)
Emile Durkheim adalah salah seorang pelopor perkembangan sosiologi. menurut Durkheim, sosiologi meneliti lembaga-lembaga dalam masyarakat dan proses-proses sosial, Durkheim dan rekan-rekannya memperkenalkan pembagian sosiologi berdasarkan pokok bhasannya. Sosiologi mereka klasifikasikan menjadi tujuh bagian.
1.      Sosiologi Umum, yang mencakup kepribadian individu dan kelompok manusia.
2.      Sosiologi Agama.
3.      Sosiologi Hukum dan moral, yang mencakup organisasi politik, social, perkawinan dan keluarga.
4.      Sosiologi tentang Kejahatan.
5.      Sosiologi ekonomi, yang mencakup ukuran-ukuran penelitian dan kelompok kerja.
6.      Sosiologi Masyarakat, yang mencakup masyarakat perkotaan dan pedesaan.
7.      Sosiologi Estetika.
Duerkheim melihat bahwa setiap masyarakat manusia memerlukan solidaritas. Ia mebedakan antara dua tipe utama solidaritas, solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Solidaritas mekanik merupakan suatu tipe solidaritas yang didasarkan atas persamaan. Pada masyarakat solidaritas organic merupakan suatu system terpadu yang terdiri atas bagian yang saling tergantung, laksana bagian suatu organisme biologis.
5.      Max weber (1864-1920)
Menurut max weber, sosiologi sebagai ilmu berusaha memberikan pengertian adalah tentang aksi-aksi sosial. Ia memberikan pengertian mengenai perilaku manusia dan sekaligus menelaah seba-sebab terjadinya interaksi sosial. Karya max weber tentang perkembangan sosiologi, misalnya analisis tentang wewenang, birokrasi, sosiologi agama, organisasi-organisasi ekonomi, dan sebagainya.
Sumbangan weber yang tidak kalah pentingnya ialah kajian mengenai konsep dasar sosiologi (weber, 1964). Dalam uraian ini, weber menyebutkan pula bahwa sosiologi ialah ilmu yang berupaya memahami 'Tindakan Sosial'.
6.      Pemikiran Mead
Salah satu teori peran yang dikaitkan dengan sosiologi adalah teori George Herbert Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku mind self and society (1972), mead menguraikan tahap pengembangan diri manusia. Manusia yang baru lahir belum mempunyai diri. Diri manusia berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain.  Menurut Mead, pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap. Yaitu, play stage, game stage, dan generalized other.
B.                              Kesimpulan
Dari beberapa definisi yang dikemukaan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa, ilmu sosiologi mempelajari hubungan atau interaksi antar manusia dalam masyarakat.
C.                              Perbedaan antar definisi
Emile Durkheim menegaskan bahwa sosiologi bias saja sebagai fakta sosial yang memaksa. Karena berasal dari luar individu.
Sedangkan menurut Max Weber sosiologi sebagai tindakan sosial yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Menurut pemikiran mead sosiologi sebagai tahapan pengembangan manusia terhadap masyarakat. Hebert Spencer menurutnya objek sosiologi yang pokok adalah keluarga. Sedangkan menurut Karl Marx membedakannya dengan perbedaan kelas, antara kelas borjius dan kelas proletar. Dan memurut August Comte sosiologi merupakan 'ratu' ilmu-ilmu sosial dan menempati peringkat teratas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini