Jumat, 12 Juni 2015

TOR SOSPED_DESA SITUDAUN_SYIFAURRAHMAH_PMI2

TOR (Term Of References)

Kurangnya Sarana Transportasi Menuju Desa Situdaun Dan Peranan Bagi Perekonomian Warga Desa

Oleh    : Syifaurrahmah

BAB I

A.    Dasar Pemikiran

Infrastruktur transportasi baik transportasi darat, laut maupun udara merupakan sarana yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah sehingga sering disebut sebagai urat nadi perekonomian disamping fungsinya sebagai alat pemersatu bangsa. Dalam kaitannya dengan sektor-sektor perekonomian, infrastruktur transportasi berperan sebagai perangsang tumbuhnya sektor-sektor perekonomian baru dan berkembangnya sektor-sektor perekonomian yang sudah ada.

Infrastruktur transportasi dalam fungsinya sebagai fasilitas publik memberikan pelayanan publik bagimasyarakat yaitu :

(1) Mendorong pemerataan pembangunan

(2) Melayani kebutuhan pergerakan masyarakat dengan harga yang terjangkau

(3) Memperlancar mobilitas distribusi barang dan jasa

(4) Jika sarana transportasi terpenuhi kesejahteraan masyarakat akan meningkat

Pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Dalam kaitannya dengan sektor antara, infrastruktur transportasi menghubungkan berbagai macam aktivitas ekonomi, merupakan prasarana penghubung antar daerah dan memudahkan mobilitas penduduk serta memperlancar lalu lintas barang antar daerah maupun pengiriman barang ke luar negeri Memperhatikan berbagai fungsi dan manfaat transportasi tersebut, pembangunan infrastruktur transportasi harus diarahkan untuk meningkatkan pelayanan jasa transportasi yang efektif, efisien, berkualitas, aman, nyaman dan dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dikembangkan sistem transportasi nasional dan system transportasi daerah dengan prinsip keterpaduan inter dan antar moda serta keterpaduan antar wilayah. Sistem transportasi inter moda ada lahan dan pembangunan satu moda transportasi yang terintegrasi sehingga bisa menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain, baik dari desa ke kota, antar kecamatan, antar kabupaten, antar provinsi dan nasional. Sistem transportasi antarmoda merupakan sistem yang terintegrasi antarmoda transportasi yang berbeda dan saling mendukung, sehingga tercipta system distribusi yang lancar baik regional, nasional maupun internasional.

BAB II

B.       Metodologi Penelitian

a.       Paradigma

Paradigma dalam penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Paradigma kualitatif yaitu paradigma yang bersifat induktif, yang mempunyai tujuan penyusunan konstruksi teori melalui pengungkapan fakta. Paradigma ini disebut juga dengan pendekatan konstruktivis.

b.      Metode           

Subyek Penelitian  : Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Situdaun dan kondisi geografis Desa Situdaun

 

Sumber data    : Data-data yang saya peroleh merupakan wawancara dari aparatur Desa Situdaun

 

Teknik pengumpulan data :

1. Observasi

2. Wawancara

3. Dokumentasi

 

Jenis sumber data :

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui analisis hasil wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dengan menelusuri beberapa studi pustaka berupa artikel, data statistik, internet, dan literatur yang berhubungan dalam menganalisis data kependudukan yang telah diperoleh di lapangan.

c.       Waktu Penelitian

 

Waktu Penelitian         :  Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Minggu mendatang

Tempat penelitian        : Penelitian ini dilaksanakan di Desa Situ Daun Kecamatan Tenjolaya       Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

BAB III

C.    Pertanyaan Penelitian

1.      Mengapa kurangnya sarana transportasi menimbulkan ketidaksejahteraan pada warga desa?

BAB IV

D.    Tinjauan Teoritis

Teori Struktural adalah teori yang menyatakan bahwa berbagai gejala budaya dan alamiah sebagai bangun teoritis (abstrak) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan
satu sama lain, relasi sintagmatis dan paradigmatis.

BAB V

E.     Ruang Lingkup Penelitian

Berikut adalah ruang lingkup kegiatan terkait dengan Rencana Tata Sarana Transportasi Umum

1.       Sosialisasi

2.      Pelaksanaan Survey oleh Kepala Desa, Rw dan Rt Desa Situ Gede

3.      Pelaksanaan Wawancara kepada warga sekitar Desa Situ Gede

4.      Pengambilan Dokumentasi

Setelah data terkumpul selanjutnya pembuatan laporan

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini